Pada Tabel 12, dapat dilihat bahwa sebanyak 94,8 persen responden yang memiliki sikap sedang memiliki harapan yang berbeda-beda terhadap
pengembangan kawasan ekowisata dengan jumlah terbesar berada pada sektor ekonomi. Sedangkan pada sikap responden yang “tinggi”, tidak ada responden
yang memiliki harapan pada sektor sosial budaya dan hanya memilih sektor ekonomi dan ekologi. Hal ini disebabkan, :
1. Sebagian besar responden akan menunjukkan sikap “sedang” terhadap
wisatawan yang melanggar mitos dan norma dan sebagian besar responden tersebut mengingkan adanya peningkatan dalam bidang ekonomi dari
dibukanya kawasan ekowisata dikarenakan kondisi masyarakat yang selama ini hanya bergantung pada bidang pertanian.
2. Responden yang akan menunjukkan sikap “tinggi” hanya sebagian kecil dari
jumlah keseluruhan responden dan merepresentasikan masyarakat yang menginginkan adanya peningkatan ekonomi juga perbaikan ekologi
dibandingkan dengan pelestarian sosial budaya. Hal ini disebabkan responden menganggap bahwa Kampung Batusuhunan kurang maju baik dalam bidang
ekonomi juga dalam bidang infrastruktur dibandingkan dengan kampung lainnya di Kelurahan Surade.
Tabel 12 menunjukkan bahwa walaupun sikap yang akan ditunjukkan responden terhadap pelanggaran mitos dan norma itu tinggi dikarenakan
ketakutan akan masuknya dampak negatif, akan tetapi harapan responden tetap berada pada sektor ekonomi. Pada sub bab selanjutnya, akan dilihat hubungan
antara harapan masyarakat dengan persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata. Hal ini dikarenakan penelitian ini juga ingin melihat harapan
masyarakat terhadap aspek yang mana yang mendorongnya untuk menyetujui pengembangan kawasan ekowisata.
7.3 Hubungan Harapan Masyarakat dengan Persepsi Masyarakat
terhadap Pengembangan Ekowisata Masyarakat sebagai aktor utama dalam pengembangan kawasan dimulai dari
persetujuan akan ide dibukanya kawasan Curug Cigangsa menjadi kawasan ekowisata hingga pengelolaan ekowisata itu sendiri tentu saja didorong oleh
harapan dari masyarakat yang berbeda-beda tiap individu. Masing-masing
masyarakat memiliki keinginan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Pada Tabel 13, akan dilihat hubungan antara harapan
masyarakat dengan persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata di Kampung Batusuhunan.
Tabel 13. Persentase Responden berdasarkan Harapan dan Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Ekowisata di Kampung Batusuhunan, Tahun
2012
Harapan Persepsi terhadap Pengembangan
Ekowisata Total
Setuju Tidak Setuju
Ekonomi 63,2
13,2 76,4
Ekologi 10,5
2,6 13,1
Sosial Budaya 10,5
10,5 Total
100,0
Pada Tabel 13, dapat dilihat bahwa responden yang setuju dengan pengembangan kawasan ekowisata sebagian besar didukung oleh harapan akan
aspek ekonomi. Kondisi Kampung Batusuhunan yang masih kurang maju dalam bidang infrastruktur dan pendapatan kampung dibandingkan kampung-kampung
yang terdapat di Kelurahan Surade lainnya menjadi salah satu motif bagi masyarakat untuk menyetujui pengembangan kawasan ini. Terdapat juga
responden yang tidak setuju dengan pengembangan kawasan, akan tetapi tetap memiliki harapan pada aspek ekonomi. Tingginya persentase pada aspek ekonomi
menunjukkan bahwa
masyarakat Kampung
Batusuhunan menyetujui
pengembangan kawasan ini karena didorong oleh keinginan untuk mendapat peningkatan taraf ekonomi baik bagi diri sendiri maupun bagi Kampung
Batusuhunan.
7.4 Ikhtisar
Pengembangan suatu kawasan menjadi kawasan ekowisata didasarkan pada keinginan dan harapan berbagai pihak untuk kemajuan masyarakat dan lokasi
tempat dikembangkannya ekowisata. Masyarakat sebagai aktor utama kegiatan ekowisata di Kampung Batusuhunan menjadikan harapan masyarakat terhadap
pengembangan ekowisata sangat penting untuk diteliti.
1. Hubungan antara karakteristik masyarakat dengan harapan masyarakat
terhadap pengembangan ekowisata menunjukkan bahwa sebagian besar responden baik berdasarkan jenis kelamin maupun tingkat usia memiliki
harapan yang tinggi dalam aspek ekonomi mengingat kondisi ekonomi masyarakat Kampung Batusuhunan yang rendah dibandingkan dengan
kondisi ekonomi masyarakat kampung-kampung lainnya di Kelurahan Surade.
2. Hubungan antara sikap masyarakat dengan harapan masyarakat terhadap
pengembangan kawasan ekowisata menunjukkan bahwa sikap responden yang akan menunjukkan sikap sedang merupakan responden yang memiliki
harapan paling tinggi terhadap bidang ekonomi kemudian baru disusul dengan bidang ekologi dan sosial budaya. Responden yang akan
menunjukkan sikap tinggi juga memiliki harapan paling besar pada bidang ekonomi dibandingkan dengan bidang ekologi maupun sosial budaya.
3. Hubungan antara harapan masyarakat dengan persepsi masyarakat terhadap
pengembangan ekowisata menunjukkan bahwa responden yang setuju dengan pengembangan kawasan merupakan responden yang memiliki
harapan tinggi dalam bidang ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa motif utama
masyarakat menyetujui
ide pengembangan
dikarenakan mengingingkan peningkatan dalam bidang ekonomi.
BAB VIII PENUTUP