akhir, beserta beberapa tong sampah yang disimpan di sekitar Curug Cigangsa. Bantuan dana tersebut juga digunakan untuk membuat dua buah toilet umum dan
bangunan loket untuk pembelian tiket. Sesuai dengan syarat yang diajukan oleh masyarakat, maka segala
kegiatan dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan ini dilakukan oleh masyarakat setempat. Kegiatan tersebut berupa pembangunan infrastruktur,
pembagian kerja dalam bidang ekowisata, penegakan peraturan dan hal-hal lainnya. Hal ini merupakan bentuk keterlibatan dan dukungan masyarakat
terhadap pengembangan kawasan ekowisata Curug Cigangsa. Meskipun pada awalnya pengembangan kawasan ini menimbulkan beberapa perbedaan pendapat
antara pihak yang setuju dan tidak setuju, akan tetapi saat ini seluruh pihak yang terlibat sama-sama mendukung pengembangan kawasa
n “Ekowisata Islami Curug Cigangsa”.
4.5 Karakteristik Responden
Karakteristik penduduk yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah 15 pria dan 15 wanita yang termasuk ke dalam salah satu dari tiga rentang usia
yang telah dibagi menurut Havighurst 1950 dalam Mugniesyah 2006, yaitu usia golongan muda: 18-30 tahun, usia golongan menengah : 31-50 tahun dan usia
golongan tua: 51 tahun. Responden yang telah dibagi ke dalam tiga golongan usia tersebut kemudian dibagi berdasarkan jenis kelamin dengan komposisi lima
orang pria dan lima orang wanita di tiap golongan usia, sehingga jumlah total responden menjadi 30 orang. Pembagian ini dimaksudkan untuk melihat dan
membandingkan pengaruh tingkat usia dan jenis kelamin terhadap persepsi masyarakat dala
m pengembangan kawasan “Ekowisata Islami”, dalam upaya pencegahan kemungkinan munculnya dampak negatif, dan persepsi masyarakat
mengenai kesiapan infrastruktur ekowisata yang sudah ada saat ini. Semua responden yang terpilih merupakan warga asli Kampung Batusuhunan
yang sudah menempati Kampung Batusuhunan selama kurun waktu yang lama sehingga sudah mengenal Kampung Batusuhunan dengan sangat baik. Tingkat
pendidikan responden sangat beraneka ragam dan tersebar seperti yang disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan di Kampung Batusuhunan, Tahun 2012
Tingkat pendidikan responden terbagi ke dalam empat golongan, yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi PT. Pada Gambar 4, dapat dilihat bahwa
jumlah responden yang hanya menempuh pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar paling banyak dibandingkan tingkat pendidikan lainnya. Persentase jumlah
responden yang menempuh tingkat pendidikan hingga SMP dan SMA berjumlah sama yakni sebanyak 26,7 persen dan yang menempuh pendidikan sampai
Perguruan Tinggi berjumlah 10 persen. Berdasarkan jenis pekerjaan, 30 responden yang terpilih juga memiliki
berbagai jenis pekerjaan yang berbeda. Terdapat lima kelompok pekerjaan, antara lain pelajar, petani, pegawai swasta, pegawai negeri, dan ibu rumahtangga. Hal ini
dikarenakan responden terbagi ke dalam tiga golongan usia yang berbeda sehingga jenis pekerjaan responden juga berbeda dimulai dari pelajar, petani
hingga ibu rumahtangga. Persentase pembagian jenis pekerjaan responden akan disajikan pada Gambar 5.
5 10
15 20
25 30
35 40
36.6 26.7
26.7 10
Tingkat Pendidikan Responden
Persentase
Gambar 5. Persentase Responden menurut Jenis Pekerjaan di Kampung Batusuhunan, Tahun 2012
Data yang disajikan pada Gambar 5 menampilkan persentase jenis pekerjaan dari 30 responden yang diteliti. Responden terbanyak bekerja di rumah
sebagai ibu rumahtangga. Pekerjaan responden yang terbanyak selanjutnya ialah sebagai petani dan pegawai negeri 20 persen. Selanjutnya sebagi pegawai swasta
16,7 persen dan sisanya sebagai pelajar SMA 6,6 persen.
5 10
15 20
25 30
35 40
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Pelajar Ibu Rumah
tangga Petani
16.7 20
6.6 36.7
20
Jenis Pekerjaan Responden
Persentase
BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP