Kepercayaan bi dan Sikap Ao Terhadap Jenis Produk Susu Cair

pembelian. Bagi responden warna susu yang baik adalah warna yang putih alami serta tanpa tambahan warna lainnya. Atribut volume memiliki skor evaluasi 0,74 pada selang maksimum +2 dan minimum -2. Skor ini mengindikasikan bahwa atribut volume menjadi atribut tidak begitu penting untuk dipertimbangkan bagi responden. Sikap responden tersebut menggambarkan bahwa responden tidak mengharuskan volume susu cair tersedia dalam jumlah banyak atau sedikit dalam kemasannya. Responden hanya menginginkan jumlah yang cukup karena mengingat daya tahan produk yang tidak lama, sehingga responden terbiasa untuk menghabiskan atau mengkonsumsi susu cair saat pembelian dilakukan agar kesegaran susu juga belum berubah. Dengan kata lain, atribut volume bukanlah hal utama yang memotivasi responden untuk mengkonsumsi susu cair.

6.6.2 Kepercayaan bi dan Sikap Ao Terhadap Jenis Produk Susu Cair

Setelah skor evaluasi atribut diperoleh maka selanjutnya diperlukan skor kepercayaan bi konsumen terhadap dua jenis susu cair yang diteliti yaitu susu kedelai cair dan susu sapi cair. Susu sapi cair murni tanpa merek dijadikan pembanding karena memiliki kandungan gizi yang hampir setara dengan susu kedelai cair murni tanpa merek. Penilaian terhadap susu sapi cair murni tanpa merek dilakukan pada responden di kota Jakarta untuk mengetahui sikap konsumen terhadap susu kedelai cair murni tanpa merek. Dengan diketahuinya penilaian konsumen maka dapat diketahui posisi susu kedelai cair di dalam benak konsumen terhadap susu sapi dari segi atribut produk. Data perhitungan skor kepercayaan dapat dilihat pada Lampiran 5 sedangkan ringkasan hasil perhitungan skor kepercayaan dapat dilihat pada Tabel 36 dibawah ini. Tabel 36. Skor Kepercayaan bi Terhadap Susu Kedelai Cair Murni dan Susu Sapi Cair Murni Atribut Susu Cair Skor Kepercayaan Susu Kedelai Susu Sapi Kandungan Gizi 1,24 0,88 Rasa 1,12 0,18 Aroma 0,89 -0,09 Manfaat 1,54 1,21 Kesegaran 1,28 0,55 Volume 0,55 0,27 Perbandingan Kadar Air dalam Susu dan Kadar Kedelai Dengan Air 0,19 0,41 Warna Susu 0,79 0,95 Informasi Kadaluarsa 1,05 0,70 Ketersediaan Produk 1,17 0,65 Total 9,82 5,71 Kedua jenis susu cair murni yaitu susu kedelai dan susu sapi dianalisis skor kepercayaannya kepada 100 orang responden dengan 10 atribut yang sama. Berdasarkan perhitungan tabel diatas menunjukkan bahwa skor kepercayaan yang dimiliki susu kedelai cair lebih besar dibandingkan susu sapi cair yaitu sebesar 9,82 dan 5,71. Masing-masing produk susu memiliki keunggulan dari tiap atributnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai hasil analisis tingkat kepercayaan bi responden terhadap kedua jenis susu cair tersebut. 1. Kandungan gizi Kandungan gizi pada produk susu kedelai cair dan susu sapi cair memperoleh skor kepercayaan positif. Masing-masing produk susu cair memiliki skor kepercayaan sebesar 1,24 dan 0,88. Susu kedelai cair dan susu sapi cair dipercayai oleh responden memiliki kandungan gizi yang lengkap karena skor kepercayaan mendekati nilai +1. Susu kedelai memiliki kandungan gizi yang lengkap dan hampir setara dengan kandungan gizi susu sapi. Apabila dibandingkan dengan susu sapi, susu kedelai cair lebih banyak mengandung protein, vitamin, lemak tak jenuh namun tidak mengandung kolesterol sehingga tidak berbahaya serta dapat melengkapi nutrisi yang dibutuhkan pada kehidupan sehari-hari. Pembuatan susu kedelai cair relatif lebih singkat dan lebih mudah dibandingkan susu sapi cair. Apabila suatu proses produksi harus melalui proses yang panjang maka dapat mengurangi zat berguna yang terkandung dalam susu sehingga susu kedelai lebih lengkap karena proses pembuatannya yang tidak memakan waktu yang lama. Susu kedelai cair dapat dikonsumsi tanpa tambahan bahan makanan buatan lainnya sehingga sebagian besar responden mempercayai bahwa kandungan gizi yang dimiliki susu kedelai cair lengkap. Hal ini didukung oleh sebanyak 33 persen responden menjadikan atribut kandungan gizi sebagai pertimbangan awal mereka dalam melakukan proses keputusan pembelian terhadap produk susu kedelai cair murni. 2. Rasa Rasa pada susu kedelai cair murni dan susu sapi cair murni sama-sama dinilai positif oleh responden dengan skor 1,39 dan 0,18. Hal ini menunjukkan bahwa susu kedelai cair dipercayai responden memiliki rasa yang enak dan rasa susu sapi cair dinilai cukup enak oleh responden. Memang ada beberapa responden yang tidak terlalu menyukai rasa susu sapi murni karena dan menilai rasa susu kedelai lebih enak. Keunggulan nilai rasa susu kedelai ini dapat disebabkan oleh banyaknya responden yang selama ini sudah terbiasa mengkonsumsinya sehingga mereka cenderung menilai produk tersebut memiliki rasa yang ringan dan lebih pas. Penilaian yang lebih rendah terhadap produk susu sapi dapat dipengaruhi oleh penilaian responden yang kurang menyukai rasa susu sapi cair murni yang sangat pekat dan kental. Pada saat wawancara dilakukan beberapa responden menyatakan bahwa susu sapi cair murni memiliki tekstur rasa yang kental sehingga dapat menimbulkan rasa mual. 3. Aroma Aroma susu kedelai cair murni dinilai positif oleh responden dengan skor kepercayaan sebesar 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempercayai aroma susu kedelai tidak bau karena skor hampir mendekati nilai +1. Hal ini juga didukung 22 persen responden menyatakan aroma susu kedelai sangat tidak bau, 50 persen menyatakan aromanya tidak bau dan 23 persen menyatakan cukup tidak bau atau enak. Namun ada lima persen responden yang menyatakan aroma susu kedelai bau karena bau langu yang memang berasal dari kacang kedelai. Secara keseluruhan responden menyatakan bahwa aroma susu kedelai tidak berbau atau beraroma yang enak. Aroma susu kedelai yang tidak berbau amis menjadi alasan bagi sebagian responden yang tidak menyukai aroma susu sapi yang dapat menimbulkan rasa mual. Aroma yang ditimbulkan susu kedelai adalah aroma asli kacang kedelai. Berbeda dengan skor kepercayaan susu kedelai, aroma susu sapi cair murni dinilai negatif oleh responden dengan skor kepercayaan sebesar -0.09. Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak menyukai aroma susu sapi karena skor hampir mendekati -1 yaitu dengan penilaian aroma bau. Menurut hasil wawancara, 17 persen responden sangat tidak menyukai aroma susu sapi karena berbau amis dan dapat menimbulkan rasa mual. Bagi tujuh persen dan 30 persen responden lainnya tidak terlalu mempermasalahkan aroma susu sapi sehingga mereka tetap mengkonsumsi susu sapi cair. 4. Manfaat Manfaat susu kedelai cair dan susu sapi cair dinilai positif oleh responden dengan skor kepercayaan masing-masing sebesar 1,54 dan 1,21. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempercayai bahwa susu kedelai cair sangat bermanfaat bagi mereka karena skor kepercayaan hampir mendekati nilai +2 yaitu sangat bermanfaat. Susu sapi cair dipercayai responden sebagai minuman yang bermanfaat seperti yang ditunjukkan besarnya skor kepercayaan yang mendekati +1 yaitu bermanfaat. Susu sapi cair dan susu kedelai cair sama-sama memiliki manfaat yang baik bagi tubuh manusia. Susu sapi sangat baik untuk anak dalam masa pertumbuhan dan baik untuk pembentukan sel-sel tubuh agar daya tahan tubuh menjadi lebih baik. Susu kedelai juga sangat baik untuk anak-anak hingga manula. Susu kedelai dipercaya lebih unggul dari susu sapi karena tetap aman untuk dikonsumsi responden yang mengidap alergi terhadap susu sapi intoleransi atau penyakit tertentu. Susu kedelai bukanlah sejenis obat namun mampu bertindak sebagai penurun risiko terjangkitnya penyakit degeneratif yang saat ini banyak menyerang masyarakat yang tidak menjaga pola makannya. Susu sapi mengandung sangat banyak lemak jenuh dan kolesterol. Kandungan tersebut merupakan salah satu zat yang sangat dihindari responden yang khususnya wanita. Banyak wanita yang melakukan diet namun ingin tetap mendapatkan protein, vitamin dan kalsium dari susu, sehingga sembilan persen responden mengkonsumsi susu kedelai atas motivasi tersebut. 5. Kesegaran Kesegaran yang dimiliki susu kedelai cair dan susu sapi cair dinilai positif oleh responden dengan masing-masing skor kepercayaan sebesar 1,28 dan 0,55. Kedua produk memiliki skor kepercayaan yang mendekati +1 sehingga kedua produk dipercayai oleh responden sebagai produk yang menyegarkan. Susu kedelai dinilai lebih tinggi oleh responden karena rasanya yang lebih ringan sehingga dapat dijadikan sebagai minuman selingan yang menyegarkan dahaga yang menyehatkan. Kesegaran ini juga diartikan sebagai manfaat ke tubuh responden setelah mengkonsumsi susu kedelai cair. Kesegaran produk juga menjadi atribut yang dinilai oleh responden. Susu kedelai dinilai memiliki kesegaran karena penjual memasarkan susu kedelai yang baru dimasak sehingga kesegaran produk terjamin. Susu sapi cair juga dapat dijadikan minuman selingan oleh sebagian responden. Produsen susu sapi umumnya tidak berada di pusat kota karena mengingat lokasi peternakan sapi tidak memungkinkan berada di tengah kota, sehingga kesegaran susu sapi cair diperkirakan dapat berkurang saat sampai di tangan produsen. Menurut beberapa responden menyatakan bahwa mereka biasa untuk memasak kembali susu sapi cair murni yang baru dibeli agar susu sapi cair kembali segar. 6. Volume Volume menggambarkan banyak sedikitnya isi dari susu cair di dalam kemasannya. Susu kedelai cair dan susu sapi cair dinilai positif oleh responden dengan skor kepercayaan sebesar 0,55 dan 0,27. Susu kedelai cair dipercayai oleh responden memiliki volume yang lebih banyak daripada volume yang dimiliki susu sapi cair. Hal ini ditunjukkan oleh skor kepercayaan susu kedelai cair yang hampir mendekati nilai +1 yang berarti volumenya banyak. Susu sapi cair dipercayai memiliki volume yang cukup banyak. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya skor kepercayaan yang mendekati nilai 0 yaitu cukup banyak. Volume susu sapi lebih sedikit dimungkinkan karena adanya pengaruh harga jual susu sapi cair yang lebih mahal dari harga jual susu kedelai cair, sehingga apabila penjual memasarkan kedua produk dengan harga yang sama maka volume susu sapi yang akan dikurangi untuk tetap mendapatkan keuntungan penjualan. 7. Perbandingan kadar air dalam susu Banyak sedikitnya kadar air dalam susu mengacu pada kekentalan susu cair. Susu kedelai cair dan susu sapi cair dinilai positif oleh responden dengan masing-masing skor kepercayaan sebesar 0,19 dan 0,41. Susu kedelai cair dipercayai konsumen memiliki kadar air yang lebih banyak dibandingkan susu sapi cair. Dalam proses pembuatan susu kedelai memang ditambahkan air karena susu ini berasal dari kacang kedelai yang awalnya berbentuk padat sehingga untuk mengubah dalam bentuk cair dibutuhkan air dalam takaran tertentu. Hal tersebut yang menyebabkan kadar air dalam susu kedelai lebih banyak. Banyaknya kandungan kedelai sebagai bahan utama pembuatan susu kedelai juga dinilai oleh responden. Kadar kedelai dalam susu dapat dirasakan melalui indra pengecap lidah dan manfaat yang akan dihasilkan. Susu kedelai yang berkualitas akan lebih terasa kedelainya dibandingkan kandungan airnya. Berbeda dengan susu sapi cair yang dinilai responden memiliki kadar air yang lebih sedikit dari susu kedelai cair. Hal ini dikarenakan susu sapi yang sudah diproduksi dalam bentuk cair oleh sapi sehingga tidak diperlukan tambahan air. Tambahan air akan memberikan pengaruh pada kekentalan susu sapi cair maupun susu kedelai cair. Tambahan air yang tidak sesuai takaran akan mengurangi kandungan gizi dalam susu kedelai cair dan susu sapi cair. 8. Warna susu Warna susu kedelai cair dan susu sapi cair sama-sama dinilai positif dengan skor kepercayaan sebesar 0,79 dan 0,95. Menurut penilaian responden susu sapi memiliki warna putih susu yang lebih bersih daripada warna susu kedelai cair. Susu sapi cair dipercayai konsumen memiliki warna putih alami yang bersih. Khususnya pada susu sapi, warna susu yang baik akan menunjukkan kualitas susu itu sendiri. Berbeda dengan warna susu kedelai cair yang dipercayai responden memiliki warna susu yang putih namun tidak sebersih susu sapi. Susu kedelai cair memiliki warna putih yang agak kecoklatan krem karena susu kedelai cair berasal dari kacang kedelai sehingga warna yang dihasilkan tidak akan seputih bersih susu sapi. Umumnya susu kedelai berwarna putih tidak bersih dan ada sebagian kecil yang berwarna kekuningan. 9. Informasi Kadaluarsa Informasi kadaluarsa susu kedelai cair dan susu sapi cair dinilai positif dengan skor kepercayaan masing-masing sebesar 1,05 dan 0,70. Kedua produk dipercayai responden memiliki informasi waktu kadaluarsa yang jelas karena skor kepercayaan mendekati nilai +1 yaitu kejelasan kadaluarsa. Kedua produk ini umumnya diproduksi oleh industri rumahan yang didalam proses produksinya tidak menggunakan bahan pengawet sehingga daya tahan susu tidak akan lebih dari tiga hari. Kejelasan informasi kadaluarsa ini didukung oleh perilaku produsen yang biasa memproduksi kedua produk setiap hari dan langsung memasarkannya sehingga konsumen dapat mengkonsumsi tanpa rasa khawatir susu sudah tidak layak minum atau basi. Responden juga terbiasa mengkonsumsi susu kedelai cair dan susu sapi cair tidak lebih dari dua hari sejak pembelian dilakukan sehingga risiko mengkonsumsi susu cair yang sudah kadaluarsa dapat dihindari. 10. Ketersediaan produk Atribut ketersediaan produk mengacu pada kemudahan produk untuk diperoleh responden. Skor kepercayaan terhadap kedua produk sama-sama dinilai positif oleh responden yaitu sebesar 1,17 dan 0,65. Susu kedelai cair murni dinilai lebih mudah diperoleh dibandingkan susu sapi cair. Sebanyak 21 persen responden menyatakan mereka biasa mendapatkan susu kedelai melalui agen khusus yang menyediakan jasa pesan antar. Selain itu 47 persen lainnya juga menyatakan bahwa mereka dengan mudah dapat membeli di toko atau stan yang tersedia di pusat perbelanjaan. Sebanyak 26 persen lainnya membeli susu kedelai pada pedagang eceran yang secara rutin berkeliling di komplek perumahan responden sehingga memudahkan pembelian. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, saat ini responden mulai kesulitan untuk mendapatkan susu sapi cair murni di toko atau warung yang berada di komplek perumahannya. Saat ini susu sapi sudah banyak yang diproduksi dalam bentuk kemasan tetrapack dengan berbagai merek, sehingga mereka kesulitan untuk memperoleh susu sapi cair murni tanpa merek apabila tidak tersedia lagi agen khusus yang melayani jasa pesan antar untuk dijadikan langganan. Responden banyak yang tidak mendapatkan informasi untuk mengetahui siapa saja yang menjadi agen tersebut. Di kota Jakarta hanya sedikit penjual yang menjual susu sapi cair murni tanpa merek. Setelah memaparkan hasil analisis skor kepercayaan terhadap kedua produk, perlu diketahui skor sikap responden. Sikap responden dianalisis untuk melihat bagaimana pandangan responden terhadap susu kedelai cair dan susu sapi cair. Untuk memperoleh skor sikap Ao konsumen terhadap susu kedelai cair dan susu sapi cair maka langkah berikutnya dilakukan adalah mengalikan antara skor evaluasi atribut ei dengan skor kepercayaan bi dari masing-masing jenis susu cair. Hasil perhitungan skor sikap Ao disajikan pada Tabel 37 dibawah ini. Tabel 37. Skor Sikap Ao Terhadap Susu Kedelai Cair Murni dan Susu Sapi Cair Murni Atribut Skor Evaluasi Kepentingan ei Skor Sikap Ao Susu Kedelai Susu Sapi bi ei.bi bi ei.bi Kandungan Gizi 1,65 1,24 2,05 0,88 1,45 Rasa 1,39 1,12 1,56 0,18 0,25 Aroma 1,23 0,89 1,09 -0,09 -0,11 Manfaat 1,73 1,54 2,66 1,21 2,09 Kesegaran 1,54 1,28 1,97 0,55 0,85 Volume 0,74 0,55 0,41 0,27 0,20 Perbandingan Kadar Air dalam Susu 1,07 0,19 0,20 0,41 0,43 Warna Susu 1,03 0,79 0,81 0,95 0,98 Informasi Kadaluarsa 1,82 1,05 1,91 0,70 1,27 Ketersediaan Produk 1,19 1,17 1,39 0,65 0,77  bi.ei 14,05 8,18 Hasil perhitungan skor sikap diatas menunjukkan bahwa susu kedelai cair memiliki skor sikap lebih tinggi dibandingkan susu sapi cair yaitu sebesar 14,05 dan 8,18. Hal ini berarti secara keseluruhan susu kedelai cair lebih disukai oleh responden. Apabila dilihat dari enam atribut yang memiliki tingkat kepercayaan tertinggi 1 maka susu kedelai cair memiliki keunggulan kompetitif pada atribut manfaat, kandungan gizi kesegaran serta dibandingkan susu sapi cair. Pada produk susu sapi cair yang memiliki tingkat kepercayaan tertinggi 1 adalah pada atribut manfaat, kandungan gizi dan informasi kadaluarsa. atribut yang memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan susu kedelai cair adalah warna su dan perbandingan kadar air dalam susu. Warna susu sapi dinilai lebih putih bersih dibandingkan warna susu kedelai. Perbandingan kadar air dalam susu sapi dinilai lebih sedikit dari susu kedelai cair. Masing-masing produk susu cair memiliki keunggulan kompetitif bagi 100 orang responden. Berdasarkan hasil tabel 37 menunjukkan sikap responden yang positif terhadap sepuluh atribut yang dimiliki susu kedelai cair. Hal tersebut menggambarkan bahwa konsumen menunjukkan sikap positif pada ke-10 atribut yang dimiliki oleh produk susu kedelai cair murni tanpa merek. Ekspresi konsumen yang ditunjukkan dengan skor positif juga menggambarkan bahwa konsumen mendukung produk susu kedelai cair murni. Berbeda dengan sikap responden terhadap produk susu sapi, responden memberikan nilai positif hanya pada sembilan atribut yang dimiliki produk susu sapi cair murni. Responden memberikan penilaian negatif terhadap atribut aroma susu sapi. Hal ini menunjukkan sikap konsumen yang hanya mendukung sembilan atribut yang dimiliki produk susu sapi cair. Atribut aroma adalah atribut yang dinilai negatif atau tidak didukung oleh konsumen. Atribut aroma dipandang negatif dikarenakan responden tidak menyukai bau amis yang dimiliki susu sapi cair. Sebanyak 19 persen -1 dan 17 -2 persen responden menunjukkan sikap negatif terhadap aroma susu sapi cair sehingga hasil skor sikap yang dihasilkan bernilai negatif. Dengan diketahuinya skor sikap konsumen Ao maka skor selanjutnya yang perlu dicari adalah skor maksimum sikap Ao maks. Skor ini berguna dalam menentukan skala penilaian sikap sehingga dapat diketahui tingkat kesukaan mereka masuk dalam kategori yang mana. Skor maksimum sikap ini diperoleh dengan cara mengkalikan skor evaluasi ei dengan skor kepercayaan bi yang ideal atau maks +2. Untuk mengetahui hasil perhitungan skor sikap maksimum tersebut dapat dilihat pada Tabel 38 dibawah ini. Tabel 38. Skor Maksimum Sikap Ao maks Terhadap Atribut Susu Cair Murni Atribut ei bi Max Ao Maks Kandungan Gizi 1.65 +2 3.30 Rasa 1.39 +2 2.78 Aroma 1.23 +2 2.46 Manfaat 1.73 +2 3.46 Kesegaran 1.54 +2 3.08 Volume 0.74 +2 1.48 Perbandingan Kadar Air dalam Susu dan Kadar Kedelai dengan Air 1.07 +2 2.14 Warna Susu 1.03 +2 2.06 Kadaluarsa 1.82 +2 3.64 Ketersediaan Produk 1.19 +2 2.38 Total 13.39 - 26.78 Dari data yang diperoleh pada tabel diatas maka dapat diketahui skor maksimum sikap diatas adalah sebesar 26,78. Dengan demikian skala penilaian telah dapat ditentukan yaitu berada pada selang maksimum 26,78 sampai minimum -26,78. Skala penilaian tersebut dalam penelitian ini akan dibagi lagi ke dalam lima kategori. Kategori tersebut dimulai dari penilaian sangat baik hingga sangat buruk. Sebelum dibagi menjadi lima kategori, rentang skor setiap skalanya harus ditentukan terlebih dahulu dengan cara membagi skor maksimum sikap 26.78 dengan skor kepercayaan ideal atau maks +2 yang menghasilkan rentang skor 13,39. Pengukuran kategori terhadap kedua jenis produk untuk selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 39 berikut ini. Tabel 39. Kategori Tingkat Kesukaan Responden Berdasarkan Skor Maksimum Sikap Ao Maks Rentang Skor Kategori -26.78 – -13.39 Sangat Buruk -13.40 – 0 Buruk Biasa – 13.39 Baik 13.40 – 26.78 Sangat Baik Berdasarkan skala penilaian tersebut maka dapat diketahui kategori tingkat kesukaan responden terhadap dua jenis susu cair, yaitu dengan menyesuaikan skor sikap Ao setiap jenis susu dengan rentang skor penilaian yang ada pada Tabel 39. Adapun susu kedelai cair memiliki skor sikap Ao sebesar 14,05. Hal ini berarti susu kedelai cair disukai responden dengan sangat baik. Sikap konsumen ditunjukkan ketika mereka merasakan manfaat yang diperoleh setelah mengkonsumsi susu kedelai cair. Susu sapi cair memiliki skor sikap Ao sebesar 8,18 yang berarti bahwa produk ini disukai responden dengan baik.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN