Susu Kedelai Produk Susu

atau kerusakan pada beberapa zat gizi komponennya yang diantaranya vitamin A dan beberapa anggota B-kompleks. 5. Susu Kental Manis Susu ini biasanya dikemas dalam kaleng dan dihasilkan dengan menguapkan sebagian airnya dari susu segar. Sebagai alat preservasi ditambahkan gula, sehingga susu ini terlalu manis dan mengandung energi yang sangat tinggi. Susu ini sangat baik sehingga biasanya dipakai campuran dalam kopi, air teh atau coklat. Susu kental manis lebih tahan bila dibuka kalengnya, karena adanya kadar gula yang tinggi tersebut. Meskipun demikian sebaiknya susu ini jangan terlalu lama dibiarkan setelah dibuka kalengnya, karena lama-lama akan terjadi kerusakan atau pembusukan.

2.2.1 Susu Kedelai

Definisi susu kedelai menurut SNI 01-3830-1995 adalah produk yang berasal dari ekstrak biji kacang kedelai dengan air atau larutan tepung kedelai dalam air, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan makanan lainnya yang diizinkan. Menurut wikipedia susu kedelai adalah minuman serupa susu yang dibuat dari kedelai. Minuman ini berasal dari Tiongkok dan merupakan emulsi stabil minyak, air, dan protein. Susu kedelai memiliki komposisi yang mirip dengan susu: 3,5 persen protein, 2 persen lemak, serta 2,9 persen karbohidrat. Susu kedelai dapat dibuat dengan peralatan dapur sederhana dengan menggerus kedelai kering dengan air, ataupun dengan menggunakan mesin. Kedelai dapat diolah menjadi susu kedelai dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air. Hasil penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrat, kemudian dididihkan dan diberi bahan lain untuk meningkatkan rasanya Koswara, 1992. Sejak abad II SM, susu kedelai sudah dibuat di negeri Cina. Dari sanalah kemudian berkembang ke Jepang dan setelah perang dunia ke-II susu kedelai masuk ke Asia Tenggara. Di Indonesia perkembangannya belum secepat Negara Singapura, Malaysia dan Philipina. Di Negara-negara tersebut susu kedelai berkembang sejak tahun 1952. Di Indonesia susu kedelai dalam kemasan kotak baru dikembangkan beberapa tahun terakhir ini Koswara, 2006. Menurut Onisuya dalam Koswara 2006 susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino serta tidak mengandung koleterol. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, komposisi air sebagai campuran susu, jangka waktu, kondisi penyimpanan serta perlakuan panas. Kadar protein dalam susu kedelai yang dibuat dengan perbandingan kedelai dan air sebesar 1:8, 1:10, dan 1:15 adalah sebesar 3,6 persen, 3,2 persen dan 2,4 persen. Susu kedelai yang dibuat dengan kadar protein tiga persen memiliki mutu gizi yang mendekati susu sapi. Pada anak balita dengan meminum dua gelas susu kedelai sudah mampu memenuhi 30 persen dari total kebutuhan proteinnya per hari. Secara umum susu kedelai mengandung vitamin B1, B2, dan niasin dalam jumlah yang setara dengan susu sapi atau ASI. Selain itu susu kedelai juga mengandung vitamin E dan K dalam jumlah yang cukup banyak. Kelebihan dari susu kedelai adalah ketiadaan laktosa, sehingga susu ini cocok untuk dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, yaitu seseorang yang tidak mempunyai enzim laktase dalam tubuhnya. Orang tanpa enzim laktase tidak dapat mencerna makanan yang berlemak. Badan Ketahanan Pangan menyatakan bahwa lesitin merupakan bahan penyusun alami pada hewan maupun tanaman. Lesitin paling bayak diperoleh dari kedelai. Menurut penelitian didalam Biocontrol News and Information, Discover and Science news yang dilakukan oleh Edward mengenai lesitin, lesitin nabati yang memiliki sifat lebih unggul dibanding bahan lainnya sebagai peremaja sel tubuh terdapat pada kedelai. Kandungan lesitin bersama zat-zat lainnya pada kacang kedelai merupakan senyawa yang sangat tinggi khasiatnya sebagai obat awet muda, penguat dan mempertinggi daya tahan tubuh. Kesimpulan ini dikeluarkan sewaktu beliau berusia di atas 80 tahun dan keadaan fisiknya melemah serta sakit-sakitan. Namun setelah minum susu kedelai setiap saat lama- kelamaan kesehatannya pulih. Kekuatan dan vitalitas hidupnya semakin baik dan mantap.

2.3 Usaha Mikro