Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

g. Aesthetic Yaitu karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi h. Fit and finish Yaitu sifat subjektif berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Sehat adalah kebutuhan utama seluruh manusia. Sehat bukan hanya berdimensi pada pengobatan penyakit, namun sehat juga terkait dengan upaya prefentif dan protektif. Tanpa kesehatan manusia tidak bisa melakukan berbagai aktivitas kehidupannya, yang berakibat terganggunya produktivitas. Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia. Tanpa kesehatan yang optimal, semua kegiatan dan harapan tidak akan berjalan dengan sempurna. Oleh karena itu kesehatan dan kebugaran merupakan harapan dari setiap manusia. Penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif sejak beberapa dasawarsa yang lalu telah menjadi segmentasi permasalahan tersendiri bagi setiap Negara di seluruh dunia. Hingga saat ini penyakit degeneratif telah menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Saat ini Indonesia menghadapi beban berat dalam menanggulangi penyakit. Selain harus berjuang menanggulangi penyakit infeksi yang masih terdapat di masyarakat, Indonesia juga harus menghadapi macam penyakit degeneratif yang lebih mematikan, seperti kanker, hipertensi, jantung, stroke, penyakit gula, gagal ginjal, asam urat, liver, alergi dan rematik. Kehidupan masyarakat yang dinamis dan terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman tanpa disadari memberi pengaruh bagi kehidupan manusia termasuk pola makan yang salah. Maraknya berbagai makanan cepat saji dan instan yang kurang memperhatikan aspek gizi dan kesehatan ternyata banyak memicu timbulnya penyakit degeneratif. Makanan tersebut kaya lemak dan kolesterol serta rendah serat dan nutrisi. Peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup serta menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola konsumsi pangan. Pola konsumsi masyarakat telah bergeser dari bahan makanan hewani ke bahan makanan nabati. Hal ini terjadi karena masyarakat berusaha menghindari makanan dengan kadar kolesterol tinggi setelah diketahui adanya korelasi yang positif antara penyakit jantung koroner dengan kadar kolesterol yang tinggi di dalam serum darah. Bahan makanan hewani banyak mengandung kolesterol sedangkan bahan makanan nabati tidak demikian terutama pada kacang kedelai beserta olahannya. Minum susu kedelai merupakan hal yang tidak biasa dilakukan dalam kelompok tertentu. Menurut penelitian susu kedelai dapat menjadi alternatif pengganti dari susu sapi karena memiliki kandungan gizi yang hampir setara. Selain itu belum semua masyarakat memahami manfaat mengkonsumsi susu khususnya susu kedelai. Anggapan bahwa harga susu kedelai mahal juga menjadi salah satu alasan belum memasyarakatnya budaya minum susu kedelai. Masyarakat Indonesia lebih mementingkan pemenuhan kebutuhan akan karbohidrat karena kenaikkan adanya harga susu sapi yang biasa dikonsumsi. Saat ini keberadaan susu kedelai dapat menjadi alternatif bagi masyarakat. Konsumen produk susu kedelai di kota Jakarta memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga perlu diidentifikasi dengan menggunakan analisis deskriptif. Pada perilaku konsumen, proses keputusan pembelian susu kedelai, akan diawali oleh tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, baru kemudian dilakukan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses keputusan tersebut dapat digambarkan pada hasil analisis terhadap kuisioner yang diisi oleh responden. Sikap memiliki peranan penting dalam membentuk perilaku konsumen. Setiap konsumen akan menunjukkan sikap yang berbeda-beda terhadap produk susu kedelai cair. Dengan adanya perbedaan sikap tersebut, maka perlu diidentifikasi dengan menggunakan model multiatribut Fishbein melalui atribut- atribut yang mempengaruhi pembelian produk susu kedelai cair murni. Atribut- atribut yang akan diuji antara lain: harga, kandungan gizi, rasa, aroma, manfaat, kesegaran, volume, kemasan, kejelasan izin Depkes dan ketersediaan produk. Penentuan atribut-atribut tersebut berdasarkan metode judgement, dimana peneliti menentukan sendiri atribut-atribut yang akan diuji. Selain itu penentuan atribut dilakukan berdasarkan penelitian terdahulu yang umumnya menggunakan atribut- atribut tersebut dalam melakukan analisis. Ringkasan kerangka pemikiran operasional dalam bentuk bagan dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Kerangka Pemikiran Operasional Peningkatan kesadaran akan kesehatan pola hidup sehat Konsumsi produk susu kedelai cair murni Pangan nabati tidak mengandung kolesterol terutama kacang kedelai Pangan hewani banyak mengandung kolesterol Sikap konsumen terhadap produk susu kedelai cair murni Model Multi Atribut Fishbein Atribut produk susu kedelai cair murni: harga, kandungan gizi, rasa, aroma, manfaat, kesegaran, volume, kemasan, warna susu, informasi kadaluarsa, ketersediaan produk Perubahan pola konsumsi dari produk hewani ke produk nabati Negatif Positif Kebutuhan kesehatan, alternatif pengganti susu sapi, peningkatan prevelansi penyakit degeneratif di Indonesia Analisis deskriptif Karakteristik umum konsumen produk susu kedelai cair murni, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi Rekomendasi Bagi Produsen Tahapan proses keputusan pembelian produk susu kedelai cair murni mencakup pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil pembelian

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2008 sampai dengan bulan Oktober 2008. Lokasi penelitian ini dilakukan di pusat perbelanjaan di lima wilayah di kota Jakarta. Penelitian dilakukan di pusat makanan food court yang menyediakan produk susu kedelai cair murni tanpa merek di Grand Indonesia Jakarta Pusat, Mal Pondok Indah Jakarta Selatan, Mal Kelapa Gading Jakarta Utara, Mal Taman Anggrek Jakarta Barat, dan Mal Tamini Square Jakarta Timur. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja purposive dimana diduga di lokasi tersebut terdapat konsumen susu kedelai cair murni tanpa merek dari berbagai kalangan. Pemilihan Jakarta sebagai tempat penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang besar dengan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda. Konsumen rumah tangga di kota Jakarta memiliki tingkat konsumsi tertinggi untuk konsumsi makanan dan minuman jadi. Masyarakat kota Jakarta juga merupakan konsumen susu kedelai cair murni. Penelitian dilakukan di kota Jakarta karena masyarakatnya dianggap cukup mewakili karakter konsumen yang memiliki gaya hidup ‘back to nature’. Selain itu masyarakat kota Jakarta dianggap memiliki kesadaran dan pengetahuan lebih karena adanya kemudahan-kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai susu kedelai. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi sikap konsumen terhadap produk susu kedelai cair murni. Susu kedelai cair murni tanpa merek diteliti karena berdasarkan informasi, susu kedelai dapat dijadikan pengganti bagi penderita