Usaha Mikro Penelitian Terdahulu

penderita intoleransi laktosa, yaitu seseorang yang tidak mempunyai enzim laktase dalam tubuhnya. Orang tanpa enzim laktase tidak dapat mencerna makanan yang berlemak. Badan Ketahanan Pangan menyatakan bahwa lesitin merupakan bahan penyusun alami pada hewan maupun tanaman. Lesitin paling bayak diperoleh dari kedelai. Menurut penelitian didalam Biocontrol News and Information, Discover and Science news yang dilakukan oleh Edward mengenai lesitin, lesitin nabati yang memiliki sifat lebih unggul dibanding bahan lainnya sebagai peremaja sel tubuh terdapat pada kedelai. Kandungan lesitin bersama zat-zat lainnya pada kacang kedelai merupakan senyawa yang sangat tinggi khasiatnya sebagai obat awet muda, penguat dan mempertinggi daya tahan tubuh. Kesimpulan ini dikeluarkan sewaktu beliau berusia di atas 80 tahun dan keadaan fisiknya melemah serta sakit-sakitan. Namun setelah minum susu kedelai setiap saat lama- kelamaan kesehatannya pulih. Kekuatan dan vitalitas hidupnya semakin baik dan mantap.

2.3 Usaha Mikro

Produk susu kedelai cair murni tanpa merek umumnya diproduksi oleh industri rumahan yang tergolong pada usaha mikro. Perkembangan usaha ini tentunya juga dipengaruhi oleh perilaku konsumen produk susu kedelai cair. Usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial karena mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro Konsultan Sektor Riil dan UMKM, 2006. Adapun karakteristik-karakteristik tersebut antara lain:  Perputaran usaha turn over cukup tinggi  Tidak sensitif terhadap suku bunga  Tetap berkembang meskipun dalam situasi krisis ekonomi dan moneter  Pada umumnya pemilik maupun pegawai berkarakter jujur, ulet, dan lugu Selain karakteristik, usaha mikro juga memiliki ciri-ciri yang antara lain: 1. Jenis komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti 2. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat berpindah tempat 3. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha 4. Pengusahanya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai 5. Tingkat pendidikan SDM-nya relatif sangat rendah 6. Umumnya belum ada akses perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank

2.4 Penelitian Terdahulu

Produk susu kedelai cair belum banyak yang meneliti, penelitian mengenai susu kedelai diantaranya adalah Langitan 1995, meneliti tentang Analisis Nilai Tambah Pengolahan dan Strategi Pemasaran Produk Minuman Segar Susu Kedelai Kasus pada PT Salim Graha Food dan Beverage Industri, Bekasi. Penelitian tersebut bertujuan untuk mempelajari pengolahan dengan mengukur nilai tambah, menganalisis distribusi, mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, tipe bisnis serta menganalisis strategi pemasaran susu kedelai. Metode yang digunakan antara lain analisis nilai tambah metode Hayami, matriks SWOT, dan untuk menganalisis tipe bisnis digunakan analisis portofolio produk Boston Consulting Group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan kedelai menjadi susu kedelai memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Faktor lingkungan usaha secara umum memberikan pengaruh nyata terhadap strategi pemasaran yang diterapkan PT Salim Graha. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan dapat dikatakan baik. Arwin 2000 meneliti mengenai Analisis Kelayakan Usaha dan Optimalisasi Produk Susu Kedelai Bubuk Bernal Unifoods, Tenant Pusat Inkubator Agribisnis dan agroindustri Institut Pertanian Bogor PIAA-IPB. Bernal Unifoods adalah salah satu perusahaan binaan PIAA-IPB dalam memproduksi susu kedelai bubuk. Kapasitas produksi 15 kilogram per pengolahan dua hari atau separuh dari kapasitas produksi maksimum. Kapasitas tersebut juga menghasilkan 81 kotak susu kedelai per pengolahan dengan tiga jenis rasa yaitu vanilla, coklat dan strawberry. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan titik impas produksi susu kedelai bubuk pada kapasitas produksi 15 kilogram per pengolahan adalah 2.994 kotak per tahun untuk vanilla, sedangkan untuk coklat dan strawberry 3.024 kotak per tahun. Nilai NPV dari tiga jenis produk diperoleh Rp 36.077.745 selama lima tahun dengan tingkat bunga 20 persen. Nilai IRR sebesar 70 persen, Net BC sebesar 2.72 serta payback period 2.19 tahun. Usaha susu kedelai bubuk pada Bernal Foods layak untuk dijalankan. Sayekti 2005 melakukan penelitian tentang Analisis Kelayakan Finansial Susu Bubuk Alamina Rasa Natural pada Perusahaan Dodo-Mis Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan melalui dua scenario usaha berdasarkan optimalitas kerja mesin terutama unit oven besar 2 x 8 jam per hari efektif dan optimalitas 26 hari kerja efektif per bulan. Skenario I dilakukan tanpa penambahan mesin oven besar sedangkan skenario II dilakukan dengan penambahan satu oven besar. Metode yang digunakan yaitu analisis penerimaan dan pengeluaran, NPV, IRR, Net BC, PBP dengan menggunakan asumsi yang relevan. Berdasarkan analisis finansial melalui dua skenario dapat disimpulkan layak untuk dikembangkan. Analisis sensitivitas dan switching value menunjukkan bahwa kelayakan finansial dari penurunan harga jual output dan jumlah output produk ini maksimal 21,25 persen. Batas kelayakan finansial dari peningkatan harga input maksimal 44,55 persen. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ini cenderung tidak peka. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan perubahan discount rate sampai 18 persen dengan pertimbangan discount rate yang mungkin saja terjadi. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi discount rate maka usaha ini masih tetap layak untuk dikembangkan walaupun keuntungan usaha dan Net BC akan semakin turun. Juliantina 2007 melakukan penelitian mengenai Analisis Atribut dan Rentang Harga Susu Kedelai Bubuk Merek Maureen pada PD Alam Lestari Tasikmalaya menggunakan alat analisis deskriptif, model multiatribut Fishbein dan analisis sensitivitas harga. Analisis deskriptif digunakan untuk menjabarkan data-data dalam dalam bentuk tabel dan persentase. Model multiatribut Fishbein diukur dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian atribut produk dengan menggunakan model analisis multiatribut Fishbein diketahui bahwa susu kedelai bubuk merek Maureen memiliki keunggulan dalam atribut harga dan rasa kedelai. Keunggulan susu bubuk merek Alamina yaitu pada atribut ketersediaan, daya tahan produk dan pilihan rasa, sedangkan susu kedelai merek MDL 525 unggul dalam atribut promosi dan merek. Atribut lainnya seperti kehalusan serbu, warna, tingkat kelanguan dan kemasan merupakan unggulan dari susu kedelai bubuk merek Melilea. Perbandingan skor rata-rata sikap responden terhadap susu kedelai bubuk merek Maureen lebih baik daripada merek susu bubuk lainnya. Budi 2008 melakukan penelitian mengenai Analisis Strategi Pengembangan Usaha Susu Kedelai Bubuk Instan studi kasus PD Mas Adam Berdasi, Kecamatan Rumpin, Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi perusahaan. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah merumuskan strategi yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi strategi. Alat analisis yang digunakan adalah matriks SWOT dan Matriks QSP. Berdasarkan nilai tertimbang pada matriks IFE sebesar 2,762 dan matriks EFE sebesar 2,396 diperoleh posisi perusahaan dalam matriks IE. Perusahaan berada pada sel V yaitu tahap hold and maintain. Berdasarkan hasil analisis SWOT menghasilkan delapan buah strategi yang diurutkan prioritas pelaksanaanya dengan analisis matriks QSP. Strategi yang paling utama adalah mencari alternatif modal kerja untuk membiayai kegiatan promosi dan memperluas jaringan distribusi pemasaran. Persamaan penelitian ini dengan penelitian lainnya yaitu sama-sama melakukan penelitian tentang produk susu kedelai. Adapun perbedaan penelitian ini lebih memfokuskan kepada analisis sikap konsumen terhadap produk susu kedelai cair murni pada di kota Jakarta. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada tujuan, alat analisis dan lokasi penelitian yaitu di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode Fishbein dengan skala Likert untuk memahami atribut-atribut apa saja yang dijadikan pertimbangan oleh konsumen dalam menentukan pola konsumsi produk susu kedelai cair. Tabel 4. Ringkasan Penelitian Terdahulu Nama Tahun Judul Tujuan Alat Analisis Hasil dan Pembahasan Langitan 1995 Analisis Nilai Tambah Pengolahan dan Strategi Pemasaran Produk Minuman Segar Susu Kedelai Kasus pada PT Salim Graha Food Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan serta menganalisis strategi pemasaran dalam memasarkan produknya Metode Hayami, Matriks SWOT, Matriks BCG Pengolahan kedelai menjadi susu kedelai pada PT Salim Graha memberikan nilai tambah yang meningkat dari 1992-1993, tetapi imbalan bagi tenaga kerja sangat kecil dibandingkan imbalan bagi modal dan manajemen. Faktor lingkungan usaha secara umum memberikan pengaruh nyata terhadap strategi yang diterapkan PT Salim Graha dalam memasarkan minuman segar susu kedelai Arwin 2000 Analisis Kelayakan Usaha dan Optimalisasi Produk Susu Kedelai Bubuk Bernal Unifoods, Tenant Pusat Inkubator Agribisnis dan Agroindustri Institut Pertanian Bogor PIAA-IPB Mengetahui kelayakan usaha susu kedelai bubuk Analisis sensitivitas harga Usaha susu kedelai bubuk layak untuk dilanjutkan dengan syarat perusahaan mampu memenuhi jumlah produksi yang digunakan dalam perhitungan yaitu sebesar 12.636 kotak pada tahun pertama, 18.954 kotak pada tahun kedua dan 25.272 kotak untuk tahun ketiga hingga tahun kelima. Sayekti 2005 Analisis Kelayakan Finansial Susu Kedelai Bubuk Alamina Rasa Natural pada Perusahaan Dodo-Mis Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Jawa Barat Menganalisis kelayakan usaha untuk mengembangkan susu kedelai bubuk Alamina rasa natural Analisis penerimaan, pengeluaran, NPV, IRR, Net BC, dan PBP Berdasarkan analisis finansial dengan menggunakan skenario dapat disimpulkan usaha pada perusahaan Dodo-Mis layak untuk dikembangkan Juliantina 2007 Analisis Atribut dan Rentang Harga Susu Kedelai Bubuk Merek Maureen studi kasus di PD Alam Lestari Tasikmalaya Mengetahui keunggulan kompetitif dan rentang harga yang diinginkan konsumen pada susu kedelai bubuk merek Maureen Analisis deskriptif, model multiatribut Fishbein, dan analisis sensitivitas harga Berdasarkan analisis multiatribut Fishbein diperoleh bahwa susu kedelai bubuk merek Maureen memiliki keunggulan dalam atribut harga dan rasa kedelai Budi 2008 Analisis Strategi Pengembangan Usaha Susu Kedelai Bubuk Instan studi kasus : PD Mas Adam Berdasi, Kecamatan Rumpin- Bogor Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor- faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan dan merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan PD Mas Adam Berdasi Analisis deskriptif, analisis tiga tahap formulasi strategi, matriks SWOT dan Matriks QSP Perusahaan berada pada sel V yaitu tahap hold and maintain. Berdasarkan hasil analisis SWOT menghasilkan delapan buah strategi yang diurutkan prioritas pelaksanaanya dengan analisis matriks QSP. Strategi yang paling utama adalah mencari alternatif modal kerja untuk membiayai kegiatan promosi dan memperluas jaringan distribusi pemasaran

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Perilaku Konsumen

Konsumen dapat didefinisikan sebagai setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik dalam kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Engel, Blackwell and Miniard 1994 menjelaskan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Gambar 1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard, 1994 Pengaruh Lingkungan  Budaya  Kelas sosial  Pengaruh pribadi  Keluarga  Situasi Strategi Pemasaran  Produk  Harga  Promosi  Distribusi Proses Keputusan  Pengenalan kebutuhan  Pencarian informasi  Evaluasi alternatif  Pembelian  hasil Proses Psikologi  Pengolahan informasi  Pembelajaran  Perubahan sikap dan perilaku Pengaruh Individu  Sumber daya konsumen  Motivasi dan keterlibatan  Pengetahuan  Sikap  Kepribadian, gaya hidup dan demografi