Analisis Kesenjangan gap analysis

46 Tabel 5.3 Data jumah produksi dan nilai produksi perikanan tangkap di KUD i Mandiri Mina Fajar Sidik, Blanakan tahun 2010-2015 Tahun Jumlah produksi Kg Nilai produksi Rp 2008 3.370.470 18.684.828.000 2009 3.183.100 18.586.292.000 2010 2.523.300 17.081.767.000 2011 2.276.400 18.926.624.000 2012 2.808.930 23.366.950.000 2013 2.867.300 23.872.105.000 2014 2.880.700 24.022.632.000 Sumber: Data Produksi KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014 Peningkatan produksi perikanan tangkap terjadi pada tahun 2011 hingga 2014. Jumlah peningkatan tersebut disebabkan karena peningkatan jumlah nelayan pendatang yang diiringi dengan perluasan fishing ground dalam aktivitas penangkapan ikan. Data pada Tabel 5.2 menunjukkan bahwa aktivitas nelayan andon berkontribusi dalam meningkatkan jumlah ikan yang di daratkan di Teluk Blanakan. Kontribusi nelayan andon tersebut diperoleh dari jangkauan fishing ground area yang lebih luas karena kapasitas dan kekuatan armada tangkap nelayan andon lebih memadai dibandingkan nelayan lokal dengan dominansi ukuran kapal 20 GT. Sebelum tahun 2011 fishing ground nelayan didominansi pada Jalur I dan Jalur II. Aktivitas perikanan tangkap di Teluk Blanakan sebelum tahun tersebut belum banyak nelayan andon menyebabkan perkembangan teknologi belum modern sehingga mempengaruhi jangkauan area tangkapan. Dengan teknologi yang belum modern dan sumberdaya ikan yang masih melimpah pada tahun 2008 hingga 2009, maka hasil penangkapan ikan di Jalur I dan Jalur II pun sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun semakin meningkatnya jumlah alat tangkapyang digunakan maka terjadi penurunan kuantitas ikan. Hal tersebut dinyatakan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP 45MEN2011 mengenai status pemanfaatan berlebih di Laut Jawa. Kondisi tersebut justru mendorong nelayan untuk meningkatkan teknologi alat tangkap serta memperluas area tangkapan. Setelah tahun 2011 perbaikan manajemen KUD Mandiri Mina Fajar Sidik meningkatkan aktivitas nelayan andon sehingga mempengaruhi produksi perikanan 47 yang diperoleh dari area tangkapan yang lebih jauh, yaitu pada Jalur II dan III. Lebih jelasnya, perbandingan jangkauan area tangkap dapat dilihat pada ilustrasi Sumber: Data Primer diolah, 2015 Gambar 5.2 Ilustrasi area fishing ground sebelum dan sesudah 2011 Data produksi perikanan tangkap menunjukkan bahwa hasil ikan yang didaratkan di PPP Blanakan pada tahun 2014 adalah sebanyak 2.880,7 Ton dengan nilai rupiah sebesar Rp. 24.022.632.000. Jumlah produksi tersebut terdiri atas hasil produksi nelayan anggota dan non-anggota. Secara statistik, jumlah produksi ikan yang dihasilkan nelayan anggota sebesar 33,2 sedangkan sisanya sebesar 66,8 merupakan hasil tangkapan nelayan pendatang. Keberadaan nelayan pendatang berkontribusi sangat besar terhadap aktivitas perikanan di PPP Blanakan. Sumber: KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014 Gambar 5.3 Jumlah produksi ikan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik tahun 2014 50 100 150 200 250 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des T o n Periode Anggota Non-anggota 48 Sumber: KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014 Gambar 5.4 Nilai produksi ikan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik tahun 2014

5.4.2 Unit Penangkapan Ikan

Kondisi pendaratan ikan yang ada di PPP Blanakan sebagian besar merupakan kapal andon dari Muara, Parean, Majakerta, Dadap, Tegal Agung, Indramayu, Pasir Putih, Tengkolak, Ciprage, Cilamaya, Eretan, Kepulauan Seribu, Brebes, Tegal, Pasir Lampes, Rembang, Gebang, Cirebon, Kluwut, Pekalongan dan berasal dari beberapa daerah lain. Data mengenai jumlah armada dan alat penangkapan ikan tersaji dalam Tabel 5.4. Tabel 5.4 Jumlah armada tangkap dan jenis alat tangkap yang digunakan nelayan Blanakan No. Jenis Perkembangan per tahun Unit 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1. Ukuran perahu a. Besar b. Sedang c. Kecil 32 172 26 28 162 26 22 128 21 24 142 23 28 175 23 30 178 29 30 180 29 Jumlah 230 216 171 189 226 237 239 2. Jenis alat tangkap a. Purse seine b. Cantrang c. Arad 32 42 97 28 39 94 22 31 75 24 34 83 28 42 103 28 52 104 32 46 108 Sumber: KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des R u p iah Periode Anggota Non-anggota 49 Tabel 5.4 Lanjutan No. Jenis Perkembangan per tahun Unit 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 d. Bondet e. Tegur f. Pancing g. Sontong 11 8 32 8 11 8 29 7 9 6 22 6 10 7 24 7 9 6 30 8 9 7 30 7 9 7 30 7 Jumlah 230 216 171 189 226 237 239 Sumber: KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014 Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa terjadi penurunan hingga tahun 2010 dan kemudian terjadi peningkatan perkembangan jumlah armada dan alat tangkap dari tahun ke tahun. Kondisi ini terjadi karena pengelolaan PPP Blanakan yang berada di bawah manajemen KUD Mandiri Mina Fajar Sidik terus melakukan perbaikan kinerja sehingga menarik minat nelayan pendatang dan nelayan lokal. Jenis alat tangkap yang banyak digunakan adalah arad atau mini trawl karena biaya modal tidak terlalu besar dan cukup terjangkau bagi nelayan. Selain hal tersebut, tingkat efisiensi tangkap alat ini sangat tinggi karena menggunakan siwakan yang berfungsi sebagai papan berpalang yang ditempatkan di dasar untuk menangkap segala jenis ikan. Alasan lain yaitu penggunaan arad memudahkan pekerjaan nelayan mencari ikan karena dengan menggunakan siwakan, jaring yang dimiliki tidak mudah sobek tersangkut terumbu karang.

5.4.3 Musim Tangkap

Musim penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan Pantura Blanakan secara umum terbagi menjadi tiga masa, yaitu: a. Masa paila atau baratan Masa paila merupakan masa paceklik yang pada umumnya nelayan tidak melaut dikarenakan gelombang sedang tinggi sehingga memungkinkan terjadinya gelombang penggerek yang merupakan arus balik dari utara. Terjadinya arus ini dapat membalikkan armada tangkap nelayan karena sifatnya menggulung sebenarnya pada masa ini terjadi pembalikkan masa air laut sehingga semua jenis ikan muncul ke pertengahan perairan. Namun dengan adanya penggerek maka nelayan kesulitan mengoperasikan alat tangkap dan armadanya. Masa ini terjadi antara bulan November hingga Februari.