49 Tabel 5.4 Lanjutan
No. Jenis
Perkembangan per tahun Unit 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
d. Bondet
e. Tegur
f. Pancing
g. Sontong
11 8
32 8
11 8
29 7
9 6
22 6
10 7
24 7
9 6
30 8
9 7
30 7
9 7
30 7
Jumlah 230
216 171
189 226
237 239
Sumber: KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa terjadi penurunan hingga tahun 2010 dan kemudian terjadi peningkatan perkembangan jumlah armada dan
alat tangkap dari tahun ke tahun. Kondisi ini terjadi karena pengelolaan PPP Blanakan yang berada di bawah manajemen KUD Mandiri Mina Fajar Sidik terus
melakukan perbaikan kinerja sehingga menarik minat nelayan pendatang dan nelayan lokal. Jenis alat tangkap yang banyak digunakan adalah arad atau mini
trawl karena biaya modal tidak terlalu besar dan cukup terjangkau bagi nelayan. Selain hal tersebut, tingkat efisiensi tangkap alat ini sangat tinggi karena
menggunakan siwakan yang berfungsi sebagai papan berpalang yang ditempatkan di dasar untuk menangkap segala jenis ikan. Alasan lain yaitu penggunaan arad
memudahkan pekerjaan nelayan mencari ikan karena dengan menggunakan siwakan, jaring yang dimiliki tidak mudah sobek tersangkut terumbu karang.
5.4.3 Musim Tangkap
Musim penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan Pantura Blanakan secara umum terbagi menjadi tiga masa, yaitu:
a. Masa paila atau baratan
Masa paila merupakan masa paceklik yang pada umumnya nelayan tidak melaut dikarenakan gelombang sedang tinggi sehingga memungkinkan terjadinya
gelombang penggerek yang merupakan arus balik dari utara. Terjadinya arus ini dapat membalikkan armada tangkap nelayan karena sifatnya menggulung
sebenarnya pada masa ini terjadi pembalikkan masa air laut sehingga semua jenis ikan muncul ke pertengahan perairan. Namun dengan adanya penggerek maka
nelayan kesulitan mengoperasikan alat tangkap dan armadanya. Masa ini terjadi antara bulan November hingga Februari.
50 b.
Masa timur muda atau peralihan Masa timur muda merupakan masa dimana kondisi air laut sedang teduh
sehingga banyak memungkinkan untuk along besar panen udang. Biasanya, musim udang terjadi ketika kondisi air laut teduh dengan gelombang air laut yang
relatif tenang. Masa ini merupakan masa peralihan antara baratan dengan timuran dan terjadi antara bulan Maret hingga April. Pada masa ini, nelayan jaring udang
melaut dengan cara-cara tradisional yaitu numbeng dengan informasi along besar dari nelayan jaring udang yang lain. Proses numbeng merupakan proses pencarian
posisi along besar udang dengan menggunakan pendengaran, baik hanya melalui sampan atau menyelam langsung ke laut. Masa timur muda memungkinkan nelayan
jaring udang untuk memperoleh along besar. c.
Masa rejeh atau timuran Masa rejeh disebut juga masa timur tua dengan hasil tangkapan yang
lumayan. Biasanya masa rejeh atau timuran ini berlangsung antara bulan Mei hingga Agustus. Pada saat musim rejeh, sistem pelelangan ikan akan dibuat dalam
dua periode waktu yaitu lelang pagi dan lelang siang. Lelang pagi dikhususkan untuk jenis ikan dari kapal-kapal besar baik kapal andon maupun kapal dari
Blanakan yang memiliki nilai jual tinggi, maka dari itu bongkar muat kapal besar dilakukan tengah malam agar dapat dilelang pagi harinya. Pelaksanaan lelang siang
dikhususkan untuk jenis ikan dari kapal sedang hingga kecil yang hanya menerapkan sistem melaut dalam satu hari one day fishing dengan jenis ikan yang
memiliki harga pasaran standar.
5.4.4 Potensi Sumberdaya Ikan
Sumberdaya ikan yang didaratkan oleh nelayan Blanakan ataupun nelayan andon di PPP Blanakan sangat beragam serta sangat bergantung pada jenis alat
tangkap yang digunakan. Pada umumnya perbedaan alat tangkap dan teknologi yang akan mempengaruhi jenis ikan yang tertangkap pukat. Secara terperinci jenis
ikan yang didaratkan di PPP Blanakan berdasarkan jenis alat tangkapnya disajikan dalam tabel 5.5.
51 Tabel 5.5 Jenis ikan yang didaratkan di PPP Blanakan berdasarkan jenis alat
tangkap pada tahun 2014 No.
Jenis alat tangkap Jenis ikan
Jumlah ikan Kg 1.
Purse seine Layang, bawal, kembung, selar,
tembang, cumi-cumi 484.586
2. Jaring rampus
Kembung, layur, petek, terubuk 584.519
3. Jaring udang
Tigawaja, petek, songot, udang jerbung
336.848 4.
Jaring nylon Remang,
manyung, pari,
bambangan 199.344
5. Jaring cantrang
Tigawaja, petek, songot, kurau, cumi-cumi
599.588 6.
Pancing Remang, ekor kuning, ikan kuwe,
manyung, cucut, pari, kakap merah, bambangan, kerapu
445.604
7. Bondet
Udang dogol, rebon, tigawaja, petek, songot, blanak
350.357 8.
Tegur Rebon, petek, blanak
74.843
Sumber: Ikhtisar Produksi KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014
Keseluruhan potensi ikan yang didaratkan di KUD Mandiri Mina Fajar Sidik tersebut memiliki perbedaan harga masing-masing jenisnya. Jenis ikan yang
memiliki harga tinggi yaitu udang jerbung, kakap merah, bawal putih, bambangan, udang dogol, cumi-cumi, kerapu dan ekor kuning sedangkan jenis ikan lainnya
memiliki harga jual yang relatif menangah ke bawah.
5.4.5 Pemasaran Hasil Tangkapan
Pemasaran hasil tangkapan perikanan di PPP Blanakan secara umum dikelola langsung oleh KUD Mandiri Mina Fajar Sidik melalui Unit Pelelangan
Ikan. Secara umum, keseluruhan ikan yang didaratkan di PPP Blanakan ini dipasarkan melalui proses lelang, kecuali untuk komoditas tertentu dijual ke
langgan. Hasil tangkapan ikan yang dibeli langgan umumnya untuk jenis ikan berharga mahal dengan satuan per Kilogram. Keberadaan langgan ini telah
terkoordinasi dengan pihak KUD Mandiri Mina Fajar Sidik untuk menghindari kontrak yang dapat merugikan nelayan. Meskipun anggota KUD Mandiri Mina
Fajar Sidik menjual hasilnya ke langgan, anggota tetap wajib memberikan retribusinya kepada pihak KUD. Hal ini dilakukan untuk menghindari data yang