Analisis Stakeholder Metode Analisis Data

37 Tabel 4.8 Lanjutan No. Faktor Skor Keterangan 3. Dampak 1 Sangat negatif 2 Cukup negatif 3 Cukup positif 4 Sangat positif 4. Hambatan 1 Sangat menghambat penerapan 2 Menghambat 3 Agak Menghambat 4 Tidak ada hambatan 5. Kemungkinan 1 Kemungkinan sangat kecil mencapai 2 Kemungkinan sedang sasaran 3 Kemungkinan besar 4 Kemungkinan sangat besar Sumber: Sekretariat Jenderal DPR-RI, 2008 4. Tahap analisis manfaat dan biaya Analisis manfaat dari suatu alternatif dilakukan dalam beberapa tahap yaitu mengidentifikasikan manfaat, siapa yang mendapat manfaat, mengukur manfaat, menetapkan baseline, memperkirakan apa yang terjadi, menerjemahkan ke dalam unit yang sama dan meringkas hasil analisis. Tahap berikutnya yaitu menganalisis biaya alternatif melalui tahapan identifikasi biaya implementasi, pihak penanggung biaya, pengukuran biaya, penetapan baseline, prediksi hal yang terjadi, konversi dalam satuan yang sama dan peringkasan hasil. 5. Tahap strategi implementasi Implementasi alternatif dilakukan dengan beberapa langkah, langkah pertama yaitu mekanisme sosialiasi hasil RIA. Setelah sosialisasi dilakukan, langkah berikutnya yaitu pelaksanaan dan monitoring hasil RIA. Dan langkah terakhir dari tahapan ini adalah mekanisme insentif dan sanksi. 6. Tahap penulisan laporan RIA Tahapan ini berisi tentang pelaporan hasil penerapan RIA diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi atau kajian untuk dipertimbangkan dalam regulasi berikutnya. 38 Sumber: LAKIP DKP Subang, 2014 Gambar 4.2 Alur identifikasi gap analysis Identifikasi Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Identifikasi Misi DKP Kabupaten Identifikasi Penjelasan Misi DKP Kabupaten Identifikasi Tujuan dan Sasaran Misi Identifikasi Kebijakan DKP Identifikasi Alokasi Anggaran Perikanan Tangkap Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga Tahun Keempat Tahun Kelima

4.4.4 Analisis Kesenjangan gap analysis

Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi aturan yang ada. Hasil identifikasi aturan dikaji kesesuaiannya dengan permasalahan perikanan tangkap yang terjadi. Kajian tersebut dilihat apakah program kerja yang dilakukan sesuai dengan visi dan misi dinas. Output dari analisis ini adalah relevansi alokasi anggaran untuk program perikanan tangkap dengan dampaknya terhadap stok sumberdaya ikan pada kondisi saat ini. Identifikasi gap untuk kelembagaan dilihat dari rencana pengalokasian dana untuk bidang pengembangan perikanan tangkap melalui beberapa tahapan Lihat Gambar 4.2. Hasil dari identifikasi yang diperoleh dijadikan input untuk menganalisis kesesuaian arah kebijakan dengan permasalahan pembangunan perikanan yang diperoleh dari dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang. 39 Identifikasi berdasarkan Gambar 4.2 menjadi input untuk analisis proporsi pengalokasian anggaran dinas yang dikelompokkan berdasarkan pendanaan program urusan pilihan dan program urusan wajib. Tabel 4.9 i Perbandingan realisasi program urusan wajib dan program urusan pilihan dinas Tahun Anggaran urusan wajib Anggaran urusan pilihan Total pendanaan per tahun Rp Rp Rp 1 = ⁄ = ⁄ = + 2 3 Sumber: Zairin, 2011 Kriteria kinerja: a. Urusan pilihan menjadi sangat prioritas jika e d b. Urusan pilihan kurang prioritas jika e d c. Urusan pilihan setara prioritasnya jika jika d = e Program urusan pilihan yang telah dianalisis kriteria kinerjanya, kemudian dipilih sub-program perikanan tangkap. Sub-program tersebut diklasifikasikan berdasarkan besarnya rencana anggaran, realisasi anggaran dan tingkat ketercapaiannya. Nilai presentase tingkat ketercapaian pelaksanaan program berdasarkan dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP untuk DKP Kabupaten Subang adalah 100 lihat Tabel 4.9. Tabel 4.10 Rencana arah kebijakan dan kebutuhan pendanaan dinas Tahun Rencana anggaran Rp Realisasi anggaran Rp Tingkat Ketercapaian Kinerja yang diharapkan Gap 1 = = = − 2 3 Rata-rata kesenjangan Sumber: Zairin, 2011 Kriteria alokasi: a. Kesenjangan gap rendah jika f 50 b. Kesenjangan gap sedang jika f = 50 c. Kesenjangan gap tinggi jika f 50 40

BAB V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Lokasi Penelitian

Letak geografis Kabupaten Subang berada pada 107˚31 BT - 107 ˚54 BT dan 6 ˚11 LS - 6 ˚30 LS. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Subang yaitu: 1. Sebelah Utara : Laut Jawa 2. Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung 3. Sebelah Timur : Kabupaten Indramayu 4. Sebelah Barat : Kabupaten Purwakarta Kabupaten Subang memiliki luas wilayah 205.176,95 ha dengan ketinggian 1500 meter diatas permukaan air laut serta memiliki panjang garis pantai sepanjang 68 Km. Berdasarkan PP Nomor 48 Tahun 1999 wilayah administrasi Kabupaten Subang terbagi atas 30 kecamatan, 253 desa dan 8 kelurahan. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang 2010 secara Gambar 5.1 Peta Kabupaten Subang Sumber: BPS Subang, 2014