Relevansi Alokasi Anggaran Dinas Terhadap Permasalahan i
85 Tabel 6.11 Lanjutan
Tujuan Melestarikan sumberdaya ikan dalam jangka panjang dan
menurunkan konflik antara nelayan pengguna alat tangkap tidak ramah lingkungan dengan nelayan pengguna pukat tradisional
b. KIMBIs diberikan bantuan fisik berupa mesin pengolah ikan dan
pendampingan teknis untuk pengembangan industrialisasi pengolahan ikan Legalitas
Legal Biaya
Rp. 10.720.615 per bantuan mesin pengolah Dampak
Menghasilkan produk dengan harga jual yang lebih tinggi dan meningkatkan perekonomian lokal
Hambatan Memerlukan SDM yang handal untuk pengembangannya
Tujuan Meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan dan mengoptimalkan
pengolahan ikan c.
Key person pada LSM diberikan penyuluhan mengenai urgensi konservasi mangrove
Legalitas Legal
Biaya Rp. 4.615.384 per kegiatan penyuluhan
Dampak Meningkatkan kesadaran key person untuk perbaikan mangrove
Hambatan Upaya penyuluhan tidak menjamin konservasi mangrove akan
dilaksanakan secara berkesinambungan Tujuan
Menjaga dan meningkatkan pelestarian mangrove di pesisir d.
Dibuat peraturan daerah yang mengatur standardisasi bakul agar tidak terjadi kecurangan dalam pemasaran ikan
Legalitas Legal
Biaya Rp. 615.385 untuk perumusan peraturan daerah
Dampak Mengatur aktivitas pemasaran hasil tangkapan ikan agar tetap
berkualitas Hambatan
Sulitnya menerapkan dan mengawasi peraturan daerah ini Tujuan
Mewujudkan persaingan pasar yang lebih sehat, melindungi kepentingan konsumen dan menjaga kualitas hasil tangkapan yang
dipasarkan
e. Buruh diberikan program pengembangan industri kecil-menengah melalui
kerjasama dengan KIMBIs Legalitas
Legal Biaya
Rp. 10.720.615 per bantuan fisik Teknologi Tepat Guna TTG Dampak
Menyerap potensi tenaga kerja buruh yang ada di Teluk Blanakan Hambatan
Sulitnya menciptakan peluang usaha yang dapat dikembangkan menjadi industri kecil-menengah pengolahan ikan
Tujuan Menurunkan tingkat pengangguran masyarakat lokal dan
meningkatkan kesejahteraan buruh
Sumber: Data Primer diolah, 2015
86 b.
Opsi Kebijakan 2 Opsi rekomendasi kebijakan yang kedua merupakan rangkaian alternatif
kebijakan yang ditujukan bagi stakeholder pada Kuadran I agar dapat meningkatkan pengaruhnya dalam pengelolaan sumberdaya ikan di Teluk
Blanakan. Kebijakan tersebut diperoleh dari hasil wawancara indepth interview dan kemudian dilakukan scoring berdasarkan aspek yang dijelaskan pada tabel
berikut ini. Tabel 6.12 Aspek-aspek pertimbangan opsi kebijakan 2
a. Nelayan diberikan program penguatan kelembagaan yang dapat mewadahi kepentingan dan aspirasinya
Legalitas Legal
Biaya Rp. 6.400.000 per koordinasi unit koperasi
Dampak Meningkatkan kekuatan kelembagaan dan posisi tawar nelayan
melalui kelompok bersama Hambatan
Sulitnya menumbuhkan kesadaran untuk menyatukan kepentingan dan tujuan dalam suatu kelompok bersama
Tujuan Peningkatan kesejahteraan nelayan dan melibatkan nelayan dalam
sistem tata kelola perikanan di Teluk Blanakan b.
Kimbis diberikan fasilitas pendanaan dan pendampingan agar dapat mengoptimalkan pengelolaan perikanan tangkap
Legalitas Legal
Biaya Rp. 5.767.692 per pendampingan
Dampak Menciptakan usaha mikro yang dapat mengolah hasil tangkapan
melalui pendampingan kegiatan Hambatan
Keterbatasan modal usaha Tujuan
Mengoptimalkan potensi hasil tangkapan dan meningkatkan nilai tambah produk
c. LSM diberikan pendampingan arahan konservasi mangrove secara teknis
Legalitas Legal
Biaya Rp. 2.990.000 per tahun
Dampak Kegiatan konservasi dilakukan sesuai dengan perencanaan teknis
Hambatan Keterbatasan jumlah SDM dalam pendampingan teknis mangrove
Tujuan Meningkatkan upaya konservasi mangrove dan memperbaiki
kualitas lingkungan
Sumber: Data Primer diolah, 2015
87 Tabel 6.12 Lanjutan
d. Bakul difasilitasi kelembagaanya melalui organisasi formal yang dapat
mewadahi kepentingan dan aspirasinya Legalitas
Legal Biaya
Rp. 2.990.000 per tahun Dampak
Meningkatkan peran bakul dalam memasarkan hasil tangkapan laut Hambatan
Bakul yang telah terhimpun dalam organisasi formal belum tentu mudah dikoordinasikan sesuai visi dan misi organisasi
e. Buruh difasilitasi organisasi formal yang dapat meningkatkan
kesejahteraannya Legalitas
Legal Biaya
Rp. 2.990.000 per tahun Dampak
Meningkatkan kekuatan dan posisi tawar buruh dalam pengelolaan Hambatan
Sulitnya mengkoordinasikan buruh dalam pelaksanaan pengelolaan perikanan yang sesuai perencanaan
Tujuan Meningkatkan
koordinasi buruh
dalam pengelolaan
dan meningkatkan kesejahteraan buruh
Sumber: Data Primer diolah, 2015
c. Opsi Kebijakan 3
Opsi kebijakan ketiga merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih responden untuk mengatasi permasalahan tata kelola yang ada di Teluk Blanakan.
Rangkaian kebijakan yang direkomendasikan pada opsi ketiga ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara, sedangkan besaran biaya tiap kebijakan mengacu
pada dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah DKP Subang Tahun 2014. Secara terperinci, tabel dibawah ini menjelaskan aspek-aspek dalam
penentuan scoring. Tabel 6.13 Aspek-aspek pertimbangan opsi kebijakan 3
a. Nelayan diturutsertakan dalam operasi terpadu pengawasan perikanan Legalitas
Legal Biaya
Rp. 9.322.865 per tahun Dampak
Meningkatkan partisipasi nelayan dalam operasi pengawasan Hambatan
Pengawasan terpadu hanya dilakukan secara berkala saja Tujuan
Meningkatkan upaya pengawasan perikanan dan mengurangi tindakan pemanfaatan sumberdaya yang dapat merusak ekosistem
b. KIMBIs diberikan kemudahan akses pasar untuk pemasaran hasil perikanan Legalitas
Legal Biaya
Rp. 16.186.300 per tahun
Sumber: Data Primer diolah, 2015
88 Tabel 6.13 Lanjutan
Dampak Meningkatkan dan memperluas jangkauan pemasaran perikanan
Hambatan Membutuhkan biaya yang cukup besar dalam mendapat akses pasar
Tujuan Meningkatkan pangsa pasar perikanan dan meningkatkan
perekonomian lokal c.
i LSM diberikan fasilitas pendanaan untuk meningkatkan upaya konservasi
mangrove Legalitas
Legal Biaya
Rp. 4.500.000 untuk 1000 bibit mangrove Dampak
Memperbaiki plasma nutfah yang ada di kawasan sekitar mangrove Hambatan
Sulitnya pengawasan dan penjagaan kawasan mangrove yang belum rusak
Tujuan Memperbaiki habitat mangrove sebagai kawasan penyangga dan
menghasilkan perbaikan ekosistemnya di kawasan pesisir d.
Bakul diberikan reward and punishment dalam aktivitas pemasaran ikan Legalitas
Legal Biaya
Rp. 5.305.067 per tahun Dampak
Menciptakan persaingan pasar yang lebih sehat dan memberikan apresiasi aktivitas pemasaran dan pengolaha ikan yang sesuai aturan
Hambatan Sulitnya menjamin kriteria pengawasan dalam reward and
punishment dan perlu lembaga mandiri yang mengawasi bakul Tujuan
Bakul memperoleh apresiasi dari pemerintah sesuai dengan kinerjanya dan menciptakan sistem pemasaran sesuai aturan
e. Perluasan lapangan kerja pengolahan ikan yang dapat menyerap tenaga kerja
buruh secara optimal Legalitas
Legal Biaya
Rp. 3.845.000 per program pengembangan pengolahan ikan Dampak
Meningkatkan kesejahteraan buruh Hambatan
Kurangnya pendanaan dalam pengembangan pengolahan ikan Tujuan
Optimalisasi penyerapan tenaga kerja buruh dan meningkatkan perekonomian lokal
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Ketiga opsi tersebut dilakukan penilaian berdasarkan aspek legalitas, dampak, biaya, hambatan dan kemungkinan ketercapaian tujuan. Setelah scoring
dilakukan maka hasilnya menjadi dasar dalam penentuan prioritas rekomendasi kebijakan dalam mengatasi permasalahan tata kelola perikanan di Teluk Blanakan.
89 d.
ii Hasil perhitungan RIA