26 menggunakan Analisis Stakeholder dengan cara mengidentifikasi tingkat
kepentingannya dan pengaruhnya. Selanjutnya dilakukan estimasi besarnya biaya transaksi pengelolaan yang dikeluarkan stakeholder dan juga dilakukan analisis
kesenjangan alokasi anggaran dinas. Nilai estimasi yang diperoleh dijadikan dasar perumusan alternatif kebijakan yang dapat menata ulang kelembagaan pengelolaan
hypothetical institution dalam upaya peningkatan kelestarian sumberdaya perikanan. Secara skematis, kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Estimasi biaya transaksi pengelolaan
Identifikasi tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder
Identifikasi relevansi alokasi anggaran dinas terhadap permasalahan
pemanfaatan berlebih perikanan Relevansi aturan kelembagaan
dengan permasalahan perikanan tangkap
Rekomendasi kebijakan kelembagaan pengelolaan perikanan yang lestari
hypothetical institution Pengelolaan Sumberdaya
Perikanan
Analisis Stakeholder existing institution
Analisis Kesenjangan gap analysis
Gambar 3.1 Alur Kerangka Pemikiran
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Teluk Blanakan, Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja berdasarkan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan daerah pesisir Pantai Utara Jawa Barat yang memiliki kontribusi hasil perikanan tangkap
terbesar se-Kabupaten Subang. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada bulan Februari
– Maret 2015. 4.2
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data utama dalam penelitian yang
diperoleh melalui wawancara indepth interview dan observasi kondisi pengelolaan. Data sekunder dugunakan sebagai data penunjang yang diperoleh dari
Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Subang, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Perikanan, Badan Pusat Statistik,
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa dan KUD Mina Fajar Sidik. Secara lebih jelas, matriks bentuk, jenis dan
sumber data dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Matriks bentuk, jenis dan sumber data
Kelompok data
Data yang diperlukan
Bentuk data Jenis data
Sumber data
Primer Sekunder 1.Keadaan
Umum Lokasi
a.Kondisi Geografis
Informasi kondisi geografis
Blanakan √
Pemerintah setempat
DKP, KUD Mina
b.Kondisi Sosial
Ekonomi Informasi
keadaan ekonomi dan
sosial masyarakat
√ Pemerintah
setempat, BPS
Sumber: Data Primer diolah, 2015
28 Tabel 4.1 Lanjutan
Kelompok data
Data yang diperlukan
Bentuk data Jenis data
Sumber data
Primer Sekunder c.Keadaan
Perikanan Informasi
kondisi perikanan,
produksi, jenis dan jumlah
kapal, jenis alat tangkap
√ Pemerintah
setempat, DKP, BPS,
KUD Mina
2.Stakeholder dalam
Kelembaga- an
Stakeholder terlibat
dalam pengelolaan
perikanan Identifikasi
stakeholder, tingkat
kepentingan dan pengaruhnya
√ Key-
person
3.Biaya Transaksi
Biaya transaksi
pengelolaan perikanan
Biaya informasi, pengambilan
keputusan dan operasional
bersama √
√ Kelompok
nelayan, DKP
4. Analisis kesenjangan
Laporan alokasi
anggaran dinas
Visi, misi dan realisasi
program bidang perikanan
tangkap √
DKP
5.Prioritas Rekomendasi
Kebijakan Rekomendasi
kebijakan menurut key
person Alternatif
kebijakan untuk menata ulang
kelembagaan pengelolaan
perikanan secara berkelanjutan
√ √
key person, Studi
pustaka
Sumber: Data Primer diolah, 2015
4.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian menggunakan beberapa cara yaitu observasi, wawancara dan pencatatan. Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari
pengamatan langsung yang dilakukan di lokasi penelitian. Wawancara dilakukan dengan mengumpulkan data serta informasi yang diperoleh melalui kuesioner lihat
Lampiran 1 dan 3.Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling