53 Tabel 5.6 Perincian dana ongkos lelang Unit Pelelangan Ikan PPP Blanakan
berdasarkan PERDA Subang No 4 Tahun 2011 No.
Jenis potongan lelang Presentase
potongan 1.
Penerimaan pemerintah daerah 1,60
2. Biaya pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah daerah
0,15 3.
Biaya pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah kabupaten
0,15 4.
Biaya pembangunan daerah perikanan 0,10
5. Biaya operasional PUSKUD Mina dan DPD HNSI
0,15 6.
Biaya penyelenggaraan dan administrasi pelelangan ikan 1,65
7. Tabungan nelayan
0,35 8.
Asuransi nelayan 0,15
9. Dana paceklik
0,20 10. Dana sosial penanggulangan darurat kecelakaan di laut
0,10 11. Biaya keamanan
0,10 12. Dana bantuan ke kas desa
0,05 Jumlah
5,00
Sumber: Laporan RAT KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014
Perincian ongkos lelang berdasarkan kesepakatan pada Rapat Anggota Tahunan RAT dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.7 Perincian dana ongkos lelang Unit Pelelangan Ikan PPP Blanakan berdasarkan Rapat Anggota Tahunan RAT
No. Jenis potongan lelang
Presentase potongan
1. Dana kesejahteraan pengurus, karyawan dan pengawas
1,60 2.
Dana bantuan pembangunan desa 0,20
3. Dana pembangunan wilayah kerja KUD
0,20 4.
Tabungan nelayan 0,25
5. Dana sosial
0,25 6.
Dana lain-lain 0,50
Jumlah 3,00
Sumber: Laporan RAT KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, 2014
54
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Stakeholder dalam Pengelolaan Perikanan di Teluk Blanakan
Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan melibatkan stakeholder yang memiliki tujuan yang sama untuk mewujudkan pengelolaan yang
menghasilkan manfaat ekonomi. Stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan di Teluk Blanakan dikelompokkan
berdasarkan kepentingannya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan. Pengelompokkan tersebut terdiri atas pemerintah, masyarakat,
organisasi sosial dan swasta.
6.1.1 Identifikasi stakeholder
Hasil penelitian yang telah di lakukan di Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan menunjukkan bahwa terdapat 21 stakeholder yang terlibat dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan. Keseluruh stakeholder yang terlibat diidentifikasi menjadi empat kelompok yaitu kelompok pemerintah,
organisasi sosial, masyarakat dan swasta. Kelompok pemerintah terdiri dari 10 instansi, kelompok organisasi sosial terdiri dari 4 lembaga, kelompok masyarakat
terdiri dari 3 pihak dan kelompok swasta terdiri atas 4 pihak. Kelompok pemerintah terdiri atas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Jawa Barat DKP Jabar, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang DKP Subang, Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan PSDKP, Dinas Sosial dan UMKM Kabupaten Subang, Dinas Sosial Kabupaten Subang, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dirjen
Perhubungan Laut, Pemerintahan Kecamatan dan Desa, TNI-AL dan Polisi Perairan Polair. Kelompok organisasi sosial terdiri atas Kelompok Masyarakat
Pengawas Pokmaswas, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI, Klinik Iptek Mina Bisnis KIMBIs dan LSM Kelompok Lestari. Kelompok masyarakat
terdiri atas juragan, nelayan dan buruh. Kelompok swasta terdiri atas Bank BRI, KUD Mina Fajar Sidik KUD MFS, bank keliling dan bakul. Identifikasi peran
56 stakeholder berdasarkan pengelompokan yang terdiri dari pemerintah, organisasi
sosial, masyarakat dan usaha atau swasta dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6.1 Identifikasi peran stakeholder berdasarkan pengelompokannya
A.Kelompok Pemerintah Stakeholder
Peran a.DKP Jawa
Barat melalui
Balai Pelabuhan
Perikanan Pantai
BPPP Muara
Ciasem -
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan melalui koordinasi dengan DKP
Kabupaten -
Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta DKP Kabupaten dalam pelaksanaan
pengelolaan sumberdaya perikanan -
Memberikan dukungan anggaran dan fasilitas dalam pelaksanaan pengelolaan sumberdaya perikanan
- Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pengelolaan sumberdaya perikanan -
Memberikan kewenangan
kepada daerah
untuk mengembangkan perikanan berdasarkan potensi yang
dimiliki -
Mengupayakan kegiatan pelestarian sumberdaya perikanan b.DKP
Kabupaten Subang
- Memberikan informasi potensi lokal dalam perumusan dan
penetapan kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan -
Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan
serta DKP
Provinsi dalam
pelaksanaan perencanaan pengelolaan sumberdaya perikanan
- Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pengelolaan sumberdaya perikanan -
Mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhan dalam rangka kelancaran pengelolaan sumberdaya perikanan
- Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan pengelolaan
sumberdaya ikan kepada instansi yang berada di atasnya -
Menerima retribusi dari pelaksanaan pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap
d.Dinas Koperasi dan
UMKM Kabupaten
Subang -
Melakukan koordinasi dengan DKP Kabupaten Subang dalam kelembagaan pengelolaan sumberdaya perikanan
- Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi kinerja
Koperasi Mina -
Memberikan penyuluhan dan pemberdayaan pengolahan hasil tangkapan nelayan
- Memberikan dukungan anggaran dan fasilitas dalam
meningkatkan kinerja Koperasi Mina
Sumber: Data Primer diolah, 2015