29
dengan menggunakan teknik pemilihan responden snowball sampling melalui wawancara indepth interview. Kriteria pemilihan responden adalah seluruh pihak
yang terlibat dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan yang ditunjang berdasarkan arahan dari key person dengan jumlah responden sebanyak
74 orang.
4.4 Metode Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 metode lihat Tabel 4.2. Jumlah responden yang digunakan untuk analisis stakeholder, gap analysis,
analisis biaya transaksi berjumlah 40 responden sedangkan untuk Regulatory Impact Assessment RIA berjumlah 34 responden, maka jumlah total responden
sebanyak 74. Tujuan tiap metode analisis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Matriks tujuan, jenis data dan metode analisis
No. Tujuan
Jenis data
Metode analisis 1 a.Mengidentifikasi stakeholder
terlibat dalam pengelolaan perikanan di Blanakan
Primer Analisis stakeholder
tingkat kepentingan dan pengaruh
stakeholder
b.Mengestimasi biaya transaksi dalam
i pengelolaan perikanan di
Teluk i
Blanakan Primer
dan sekunder
Analisis Biaya Transaksi
2 Menganalisis relevansi alokasi
anggaran dengan permasalahan pemanfaatan berlebih perikanan
Sekunder Analisis Kesenjangan Gap Analysis
3 Merekomendasikan prioritas
kebijakan kelembagaan yang sesuai hypothetical institution
Primer dan
Sekunder Regulatory impact
assessment RIA
Sumber: Data Primer diolah, 2015
4.4.1 Analisis Stakeholder
Analisis
stakeholder
menurut Hermans dan Thissen 2008 merupakan analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan memetakan
stakeholder
berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya. Tujuan akhirnya yaitu identifikasi multi-
stakeholder
yang kompleks dan mengetahui klasifikasi
stakeholder
yang paling terlibat dalam
30 pengelolaan sumberdaya alam. Hasil analisis ini hanya menjadi analisis awal dalam
penelitian dan akan menjadi input untuk menentukan analisis berikutnya. Tahapan yang dilakukan dalam menganalisis
stakeholder
yaitu: 1.
Identifikasi
stakeholder
yang terlibat dan perannya 2.
Mengklasifikasikan
stakeholder
berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya 3.
Mendefinisikan hubungan antar
stakeholder
Pendapat Hermans dan Thissen 2008 mengenai fokus metode dalam analisis stakeholder tercantum dalam Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Fokus metode dalam analisis stakeholder Analisis stakeholder
1.Kerangka Mengkaji koordinasi dan kerjasama antar stakeholder
2.Asumsi dasar Setiap stakeholder yang terkait, memiliki kepentingan dan
pengaruh dalam tingkatan yang berbeda 3.Model
Tabel dan matriks klasifikasi stakeholder 4.Isi
Menghasilkan kepentingan dan pengaruh secara spesifik 5.Kebutuhan informasi
Identifikasi stakeholder, kepentingan dan pengaruhnya 6.Sumber informasi
Stakeholder penting, dokumen dan hasil interview
Sumber: Hermans dan Thissen, 2008
Stakeholder
dipetakan dalam matriks berdasarkan kepentingan masing-masing sesuai panduan penilaian seperti pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Penilaian tingkat kepentingan
No. Variabel
Indikator Skor
1 Keterlibatan
Terlibat seluruh proses 5
Terlibat 3 proses 4
Terlibat 2 proses 3
Terlibat 1 proses 2
Tidak terlibat 1
2 Manfaat pengelolaan
Mendapat 4 manfaat 5
Mendapat 3 manfaat 4
Mendapat 2 manfaat 3
Mendapat 1 manfaat 2
Tidak mendapat manfaat 1
3 Sumberdaya yang disediakan Menyediakan semua sumberdaya
5 Menyediakan 3 sumberdaya
4 Menyediakan 2 sumberdaya
3 Menyediakan 1 sumberdaya
2 Tidak menyediakan sumberdaya
1
Sumber: Hutabarat, 2012
31
Tabel 4.4 Lanjutan
4 Prioritas pengelolaan
Sangat menjadi prioritas 5
Prioritas 4
Cukup menjadi prioritas 3
Kurang menjadi prioritas 2
Tidak menjadi prioritas 1
5 Ketergantungan
terhadap sumberdaya
Ketergantungan 81-100 5
Ketergantungan 61-80 4
Ketergantungan 41-60 3
Ketergantungan 21-40 2
Ketergantungan ≤20
1
Sumber: Hutabarat, 2012
Stakeholder yang telah diwawancarai
dipetakan dalam matriks berdasarkan pengaruhnya sesuai panduan penilaian seperti Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Penilaian tingkat pengaruh
No. Variabel
Indikator Skor
1 Aturan kebijakan pengelolaan
Terlibat dalam semua proses 5
Terlibat dalam 3 proses 4
Terlibat dalam 2 proses 3
Terlibat dalam 1 proses 2
Tidak terlibat 1
2 Peran dan partisipasi
Berkontribusi pada semua point 5
Berkontribusi dalam 3 poin 4
Berkontribusi dalam 2 poin 3
Berkontribusi dalam 1 poin 2
Tidak berkontribusi 1
3 Kemampuan dalam berinteraksi
Berinteraksi dalam semua poin 5
Berinteraksi dalam 3 poin 4
Berinteraksi dalam 2 poin 3
Berinteraksi dalam 1 poin 2
Tidak berinteraksi apapun 1
4 Kewenangan dalam pengelolaan
Kewenangan dalam
semua proses
5 Kewenangan dalam 3 proses
4 Kewenangan dalam 2 proses
3 Kewenangan dalam 1 proses
2 Tidak memiliki kewenangan
1
Sumber: Hutabarat, 2012
32 Tabel 4.4 Lanjutan
No. Variabel
Indikator Skor
5 Kapasitas
sumberdaya yang
disediakan Semua sumberdaya
5 3 sumberdaya
4 2 sumberdaya
3 1 sumberdaya
2 Tidak menyediakan sumberdaya
apapun 1
Sumber: Hutabarat, 2012
Setelah hasil dari matriks tersebut diketahui skornya, maka pengaruh dan kepentingan
stakeholder
diplotkan dalam aktor grid berikut Gambar 4.1. Sumbu vertikal merupakan kepentingan stakeholder, sedangkan sumbu horizontal
merupakan pengaruh stakeholder. Hasil tersebut dianalisis berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya yang dikelompokkan menjadi 4 kuadran yaitu
subject, players, bystanders, dan actors. Kemudian keragaan kelembagaan tersebut dianalisis motif pengelolaannya dari masing-masing pihak. Lebih lanjut lagi,
penentuan stakeholder yang berada di atas garis merah red line dalam aktor grid merupakan pihak yang seharusnya dilibatkan dalam kebijakan pengelolaan
perikanan.
Subject Kuadran I
Players Kuadran II
Actors Kuadran IV
Bystanders Kuadran III
K e
p e
n t
i n
g a
n Tinggi
Tinggi Pengaruh
Sumber: Hutabarat, 2012
Gambar 4.1 Aktor Grid
33
Keterangan mengenai Gambar 4.1 Aktor Grid berdasarkan kuadran: Kuadran I subject merupakan
stakeholder
yang memiliki kepentingan tinggi namun pengaruhnya rendah dalam pengelolaan perikanan. Peran
dalam kelembagaan hanya sebagai pemanfaat perikanan saja. Kuadran II players merupakan
stakeholder
yang memiliki kepentingan dan pengaruh tinggi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Peran dalam
kelembagaan bertindak sebagai pengatur sekaligus pemanfaat perikanan. Kuadran III Bystanders merupakan
stakeholder
yang memiliki kepentingan dan pengaruh yang rendah dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Peran
dalam kelembagaan tidak bertindak sebagai pemanfaat dan pengatur perikanan.
Kuadran IV actors merupakan
stakeholder
yang memiliki pengaruh tinggi namun kepentingannya rendah dalam pengelolaan sumberdaya perikanan.
Actors bertindak dalam penegakkan aturan pemanfaatan perikanan. Tabel 4.6 Ukuran kuantitatif terhadap identifikasi dan pemetaan
stakeholder
Skor Nilai
Kriteria Keterangan
Kepentingan stakeholder 5
21-25 Sangat tinggi Sangat bergantung pada keberadaan sumberdaya
4 16-20 Tinggi
Ketegantungan tinggi
pada keberadaan
sumberdaya 3
11-15 Cukup Cukup bergantung pada keberadaan sumberdaya
2 6-10 Rendah
Ketergantungan pada keberadaan sumberdaya 1
1-5 Sangat rendah Tidak bergantung pada keberadaan sumberdaya
Pengaruh stakeholder 5
21-25 Sangat tinggi Sangat mempengaruhi pengelolaan sumberdaya
4 16-20 Tinggi
Mempengaruhi pengelolaan sumberdaya 3
11-15 Cukup Cukup mempengaruhi pengelolaan sumberdaya
2 6-10 Rendah
Kurang mempengaruhi pengelolaan sumberdaya 1
1-5 Sangat rendah Tidak mempengaruhi pengelolaan sumberdaya
Sumber: Hutabarat, 2012
4.4.2 Analisis Biaya Transaksi
Analisis biaya transaksi dalam penelitian ini adalah biaya yang digunakan untuk menjalankan sistem kontrak dalam perikanan dan biaya yang ditanggung oleh
s
takeholder
yang terlibat dalam transaksi pertukaran akibat adanya aturan dalam