Hubungan Antara Nilai Tukar Terhadap Anggaran Pemerintah dan Transaksi Berjalan

meningkatkan tingkat suku bunga. Peningkatan suku bunga tersebut mengakibatkan terjadinya arus modal masuk capital inflow dan membuat kurs nominal terapresiasi sehingga membuat daya saing produk domestik di pasar internasional menurun sehingga memperburuk defisit current account Ardiyanto, 2006.

3. Defisit Current account Menyebabkan Defisit Anggaran Pemerintah

Terjadi pada negara yang bergantung kepada perdagangan Internasionalnya atau tengah melakukan ekspansi pasar sehingga pemerintah negara yang bersangkutan merasa neraca perdagangan sangat penting dan sangat diperlukan suntikan dana dari pemerintah untuk menutupi defisit current account yang dialami oleh negara yang bersangkutan Chang dan Hsu, 2009.

4. Hubungan Dua Arah Bidirectional

antara Defisit Current account dan Defisit Anggaran Pemerintah Hubungan terakhir adalah hubungan dua arah antara Defisit Current account dan Defisit Anggaran Pemerintah, sehingga defisit Current account dapat menyebabkan defisit anggaran pemerintah begitu pula sebaliknya.

2.5. Hubungan Antara Nilai Tukar Terhadap Anggaran Pemerintah dan Transaksi Berjalan

Anggaran pemerintah dapat memiliki hubungan positif atau negatif dengan Nilai tukar exchange rate. Pada umumnya hubungan antara nilai tukar dan anggaran pemerintah adalah negatif. Hal ini terjadi apabila pemerintah menjalankan kebijakan fiskal ekspansif dan menyebabkan turunnya anggaran pemerintah sehingga meningkatkan konsumsi lalu meningkatkan pengeluaran agregat. Peningkatan pengeluaran agregat menyebabkan peningkatan suku bunga. Peningkatan suku bunga menyebabkan terjadinya capital inflow dan diikuti oleh terapresiasinya nilai tukar karena terjadi peningkatan permintaan terhadap mata uang domestik Gulcan dan Bilman, 2005 . Hubungan positif antara anggaran pemerintah dan nilai tukar juga dapat dijelaskan secara teoritis bahwa jika pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan anggaran pemerintah menurunkan defisit anggaran terdapat kemungkinan secara tidak langsung terjadi peningkatan permintaan uang oleh sektor swasta. Kenaikan permintaan uang ini dapat disebabkan oleh salah satu dari tiga hal ini terjadi: 1 Ekspektasi inflasi yang lebih rendah, 3 Ekspektasi premi risiko nilai tukar yang lebih rendah, atau 3 Ekspektasi mengenai tingkat pengembalian ROR yang lebih besar dari surat berharga domestik. Ketiga hal tersebut dapat menyebabkan permintaan terhadap surat berharga domestik meningkat sehingga nilai tukar akan meningkat Hakkio, 1996. Beberapa penelitian, walau masih diperdebatkan, menyatakan bahwa nilai tukar juga dapat berpengaruh terhadap anggaran pemerintah. Hal ini terkait dengan pembayaran hutang luar negeri. Jika nilai tukar menguat terapresiasi, hutang luar negeri yang dibayarkan menjadi cenderung lebih kecil sehingga akan mengurangi defisit anggaran pemerintah. Sedangkan jika nilai tukar melemah, suatu negara cenderung harus membayar hutang luar negeri mereka dengan nilai yang lebih tinggi sehingga akan memperburuk neraca anggaran pemerintah. Sehingga dapat disimpulkan nilai tukar memiliki keterkaitan positif dengan anggaran pemerintah. Secara teoritis, nilai tukar memiliki hubungan negatif dengan neraca perdagangan. Jika nilai tukar meningkat terapresiasi, maka harga barang domestik menjadi kurang kompetitif di pasar internasional sehingga ekspor akan berkurang dan menyebabkan current account akan berkurang, begitu pula sebaliknya. 2.6 Penelitian Terdahulu 2.6.1.