memberi pengaruh yang cukup besar terhadap nilai tukar. Berdasarkan kriteria tersebut maka hubungan BDER secara signifikan terbukti terjadi pada negara
Vietnam . Berdasarkan hasil penguji FEVD, sejak tahun ke 3 dan seterusnya
periode ke 12 dan seterusnya sekitar 10 persen-16 persen nilai tukar di Vietnam dipengaruhi oleh anggaran pemerintah dan berdasarkan hasil uji guncangan pada
anggaran pemerintah BD, nilai tukar merespon positif walau terlihat peningkatannya cukup tipis hanya sekitar 0,001 persen. Hal ini dikarenakan
intervensi pemerintah terhadap nilai tukar cukup tinggi, sehingga bila terjadi guncangan pada anggaran pemerintah misalnya karena peningkatan defisit
anggaran pemerintah maka pemerintah akan meningkatkan nilai tukar merevaluasi nilai tukar.
Pemerintah Vietnam memiliki hutang luar negeri yang cukup besar sekitar 31 persen-53 persen dari GDP, pemerintah Vietnam melakukan revaluasi
agar beban untuk membayar hutang tidak terlalu besar. Akan tetapi, pengaruh guncangan anggaran pemerintah pada nilai tukar tidak terlalu besar karena
kebijakan ini jarang dilakukan oleh pemerintah Vietnam. Pemerintah Vietnam lebih sering melakukan devaluasi mata uangnya dibandingkan merevaluasi mata
uang mereka untuk kepentingan perdagangan internasional mereka
16
. Kebijakan ini yang menyebabkan pengaruh current account terhadap perubahan nilai tukar
lebih besar dan dominan dibandingkan pengaruh anggaran pemerintah.
b. Current Account mempengaruhi Nilai Tukar
Current account dikatakan mempengaruhi nilai tukar CAER jika selain hubungannya terlihat pada uji kausalitas, nilai tukar memberikan respon
terhadap guncangan current account dan variabel current account memberi pengaruh yang cukup besar terhadap nilai tukar. Berdasarkan kriteria tersebut
maka hubungan CAER secara signifikan terbukti terjadi pada negara Laos dan Vietnam
. Berdasarkan hasil uji Variance Decomposisition sebelumnya, variabel
current account pada negara Vietnam dan Laos memberikan pengaruh yang
16
Berdasarkan artikel: Vietnam Devalues Dong by 7: risking faster inflation dapat diakses pada http:www.businessweek.comnews2011-02-11vietnam-devalues-dong-by-7-risking-faster-
inflation.html
cukup besar kepada nilai tukar yaitu sekisar 44 persen-59 persen pada Vietnam dan 34 persen-55 persen pada Laos. Selain itu berdasarkan simulasi IRF, ketika
terdapat guncangan pada current account, maka nilai tukar akan merespon negatif guncangan terebut kurs terdepresiasi. Hal ini dikarenakan pada kedua negara ini,
untuk memperbaiki neraca perdagangannya yang sering terkena defisit, maka pemerintah di kedua negara ini seringkali melakukan devaluasi mata uang
domestik mereka dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekspor mereka. Hal ini menyebabkan ketika terjadi defisit current account maka nilai tukar di kedua
negara ini akan melemah.
c. Nilai Tukar mempengaruhi Anggaran Pemerintah
Hubungan variabel nilai tukar secara signifikan mempengaruhi BD terjadi
pada negara Malaysia, Thailand, Laos, dan Vietnam. Hal ini dikarenakan pada
periode waktu pengamatan, Malaysia tengah giat meningkatkan pembangunan di dalam negerinya dan pembiayaan pembangunan itu menggunakan hutang luar
negeri sebagai sumber permodalannya, hal serupa terjadi pada Thailand, kedua negera ini memiliki kebijakan untuk melakukan secara berangsur dan rutin
hutang-hutang mereka agar tidak terakumulasi semakin tinggi. Karena itulah, ketika nilai tukar terguncang melemah maka defisit anggaran akan meningkat
BD menurun karena mereka harus membayar hutang mereka dalam jumlah yang lebih besar
17
. Hubungan yang sama terjadi pada low income countries yaitu Laos dan
Vietnam. Kedua negara ini merupakan negara dengan pendapatan yang rendah. Selain itu, mereka juga memiliki hutang luar negeri yang cukup tinggi 60,5
persen dari GDP untuk Laos dan 52,8 persen dari GDP untuk Vietnam pada tahun 2010 IMF, 2011.
d. Nilai Tukar mempengaruhi Current Acount