a. Konsumsi
Konsumsi adalah seluruh produk, baik barang maupun jasa, yang dibeli oleh rumah tangga di suatu negara. Konsumsi juga merupakan komponen paling
besar yang menentukan pendapatan nasional. Secara matematis, fungsi konsumsi dapat dituliskan sebagai berikut:
C= C + MPCY
d
........................................................ 2.1 dimana:
C= Konsumsi C
= Konsumsi autonomus MPC= Marginal Prospensity to Consume
Y
d
= Disposible Income Disposible Income Yd adalah pendapatan yang siap dibelanjakan oleh
masyarakat. Secara matematis Disposible Income dapat dituliskan sebagai berikut Y
d
= Y-Tx+Tr ........................................................ 2.2
dimana: Y
d
= Disposible Income Y= Pendapatan Nasional
Tx= Tingkat Pajak Tr= Transfer Payment
Dengan menyatukan
Persamaan 2.1
dan 2.2
maka didapatkan :
C= C + MPCY-Tx+Tr
........................................................ 2.3
b. Investasi
Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk membeli barang-barang modal untuk menjalankan produksi. Investasi terdiri dari
barang-barang yang dibeli untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Investasi dibagi menjadi tiga kategori yaitua: business fixed investment, residential fixed
investment, dan inventory investment. Business fixed investment dilakukan dengan cara membeli pabrik atau peralatan yang dilakukan oleh perusahaan. .
Residential investment dilakukan oleh pemilik tanah dengan cara membeli perumahan, sedangkan Inventory investment dilakukan oleh perusahaan dengan
cara membeli barang-barang cadangan untuk investasi Mankiw, 2002.
Fungsi investasi berbanding terbalik terhadap tingkat suku bunga riil, hal ini dikarenakan saat suku bunga adalah biaya untuk meminjam, semakin tinggi
tingkat suku bunga, maka semakin sedikit proyek investasi yang menguntungkan. Hal ini digambarkan oleh kurva fungsi investasi yang memiliki slope negatif.
Sumber: Mankiw, 2002
Gambar 2.1. Kurva Investasi
Fungsi investasi merupakan fungsi yang kurang stabil bila dibandingkan dengan fungsi konsumsi Rohlf, 2010. Ketidakstabilan investasi disebabkan
antara lain karena: a. Suku bunga yang senantiasa berubah setiap waktu.
b. Ekspektasi bisnis yang cenderung berubah-ubah. c. Keputusan investor untuk menunda melakukan investasi.
d. Kesempatan untuk berinvestasi tidak terjadi setiap saat.
c. Belanja Pemerintah G