Tabel 5.9. Ringkasan Hasil FEVD dari ER
Variance Decomposisition of ER
1 5
10 15
20 25
30 35
40 High Income Countries
BRU BD
49.45 65.81 64.62 64.02 63.74 63.57 63.46 CA
3.75 12.55 19.05 21.39 22.51 23.16 23.59 ER
46.80 21.64 16.33 14.59 13.75 13.27 12.95 SIN
BD 2.77
3.29 3.29
3.29 3.29
3.29 3.29
CA 0.48
1.56 1.56
1.56 1.56
1.56 1.56
ER 96.75 95.15 95.15 95.15 95.15 95.15 95.15
Middle Income Countries INA
BD 34.55 36.81 36.76 36.75 36.75 36.74 36.74
CA 29.24 30.20 31.60 31.94 32.11 32.21 32.27
ER 36.21 32.99 31.64 31.31 31.14 31.05 30.99
MAL BD 5.61
4.65 4.69
4.68 4.68
4.67 4.67
CA 0.04
1.83 1.68
1.65 1.63
1.62 1.62
ER 94.35 93.52 93.63 93.67 93.69 93.70 93.71
FIL BD
11.89 12.38 12.36 12.45 12.47 12.47 12.47 12.47 12.47 CA
0.00 6.85
7.55 7.74
7.74 7.74
7.74 7.74
7.74 ER
88.11 80.77 80.09 79.80 79.79 79.79 79.79 79.79 79.79 THA
BD 53.26 67.98 69.12 69.42 69.52 69.61 69.65
CA 1.55
1.39 1.22
1.21 1.19
1.19 1.18
ER 45.19 30.63 29.66 29.37 29.29 29.21 29.17
Low Income Countries KAM BD
0.49 0.33
2.81 3.26
3.19 3.32
3.35 3.37
3.39 CA
0.04 0.31
0.17 0.12
0.11 0.10
0.09 0.08
0.08 ER
99.47 99.36 97.02 96.61 96.70 96.59 96.57 96.55 96.53 LAO
BD 0.03
2.36 5.11
4.77 5.40
5.60 5.68
5.77 5.82
CA 29.45 46.93 39.41 37.22 36.36 35.79 35.56 35.28 35.13
ER 70.52 50.71 55.48 58.01 58.24 58.61 58.76 58.94 59.06
MYA BD 0.14 12.23 15.20 15.24 15.24 15.26 15.27 15.28 15.28
CA 2.18
6.78 7.15
7.25 7.30
7.31 7.31
7.31 7.31
ER 97.68 80.99 77.65 77.51 77.46 77.43 77.42 77.41 77.41
VIE BD
2.61 2.05
2.96 20.39 18.98 16.15 15.47 15.60 14.51 CA
4.69 30.45 51.71 59.72 68.30 72.72 74.28 75.17 76.86 ER
92.70 67.50 45.33 19.89 12.72 11.13 10.25 9.23
8.63
5.7. Twin Deficit di Kawasan ASEAN
Hubungan twin deficit disimpulkan atas uji Kausalitas, simulasi IRF, dan simulai FEVD. Hubungan twin deficit terjadi apabila hubungan antara variabel
BD dan CA terdekteksi pada uji kausalitas granger, terdapat respon negatif BD CA jika terjadi guncangan pada CA BD, dan apabila variabel BD CA terlihat
memberi pengaruh yang besar cukup besar terhadap variabel CABD. Sesuai dengan kriteria tersebut maka hubungan twin deficit dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Ringkasan Hubungan Twin Deficit BDCA
CABD CA
≠BD Indonesia
Filipina Thailand
Kamboja -
Brunei Darussalam Singapura
Malaysia Laos
Myanmar Vietnam
Twin deficit dengan pola hubungan defisit anggaran pemerintah
menyebabkan terjadinya defisit current account terjadi pada negara Indonesia, Filipina
, Thailand, dan Kamboja. Hal ini dikarenakan berdasarkan teori, defisit
anggaran pemerintah akan menyebabkan naiknya suku bunga yang akan berimplikasi terhadap terjadinya capital inflow dan terapresiasinya nilai tukar
domestik sehingga dapat menyebabkan daya saing produk domestik menurun dan mengakibatkan terjadinya defisit current account. Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian Pahlavani dan Saleh 2009 untuk kasus negara Filipina, Lau dan Tang 2009 untuk kasus negara Kamboja, dan Baharumsah, et al 2005
untuk kasus negara Indonesia dan Thailand. Pada negara Brunei Darussalam dan Singapura, sebenarnya terdapat
indikasi bahwa current account CA mempengaruhi anggaran pemerintah BD karena hubungan tersebut terlihat pada uji kausalitas dan proporsi pengaruh CA
yang besar terhadap BD saat dilakukan uji FEVD. Akan tetapi pada uji IRF diketahui bahwa saat terjadi guncangan pada CA, BD merespon secara positif,
sedangkan sesuai teori twin deficit terjadi apabila BD merespon negatif guncangan terhadap CA.
Hal tersebut terjadi karena perdagangan internasional merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi perekonomian, akan tetapi kedua negara
ini memiliki cukup banyak surplus baik surplus CA dan surplus BD sehingga ketika terjadi guncangan pada CA, pemerintah di kedua negara ini masih bisa
mengatasi guncangan tersebut dengan menggunakan surplus yang mereka miliki. Dengan demikian disimpulkan bahwa twin deficit dengan pola hubungan defisit
current account menyebabkan defisit anggaran pemerintah CABD tidak terjadi di Brunei dan Singapura.
Twin deficit tidak terjadi pada negara high level income Brunei Darussalam dan Singapura, middle Income Malaysia, dan low income Laos,
Myanmar, dan Vietnam. Tidak terjadinya twin deficit pada Brunei, Singapura, dan Malaysia dikarenakan ketiga negara ini dapat menggunakan surplus yang
mereka dapatkan pada periode-periode sebelumnya untuk menutupi atau mengurangi defisit pada periode selanjutnya baik pada anggaran pemerintah
maupun current account. Selain itu adanya sinkronisasi yang baik antara antara kebijakan fiskal dan moneter serta nilai tukar yang stabil juga merupakan faktor-
faktor yang menyebabkan suatu negara tidak mengalami twin deficit.
a. High Income Countries