3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2010 di PT X, yang beralamat di Jalan Muara Baru Ujung Blok B No. 168, Kecamatan Penjaringan,
Jakarta Utara.
3.2 Tahap Penelitian
Penelitian dilakukan dalam empat tahapan yaitu : penyusunan kerangka balanced scorecard yang mengacu pada Mulyadi 2000 dan Rampersad 2006,
yang dilanjutkan dengan pembobotan keempat perspektif balanced scorecard menggunakan metode perbandingan berpasangan yang mengacu pada Oliver
2005, analisis keempat perspektif balanced scorecard yang mengacu pada Kaplan dan Norton 2005 dan Rampersad 2005, dan tahap terakhir yaitu
membuat rencana perbaikan yang mengacu pada Rampersad 2006, yaitu mencakup target dan tindakan perbaikan yang diperlukan dalam upaya
peningkatan keberhasilan HACCP PT X.
3.2.1 Penyusunan kerangka balanced scorecard
Proses penyusunan kerangka balanced scorecard diawali dengan penerjemahan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif yaitu perspektif
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Selanjutnya yaitu penentuan faktor-faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
strategi pada masing-masing perspektif dan dilanjutkan dengan penetapan tujuan- tujuan strategis yang lebih spesifik yang merupakan penjabaran dari visi dan misi
perusahaan. Langkah selanjutnya yaitu menentukan ukuran-ukuran strategis yang
mencerminkan strategi perusahaan Rampersad 2005. Sedangkan teknik
penerjemahan mengacu pada Mulyadi 2001. Pendataan merupakan data sekunder yang dilakukan dengan teknik wawancara dalam bentuk sejumlah
pertanyaan kepada pimpinan tertinggi perusahaan General Manager. Acuan dasar pengumpulan data ini bersumber dari Kaplan dan Norton 2000, adapun
format pertanyaan berdasarkan Rampersad 2006. Bentuk pertanyaan yang
Visi dan misi
Apa visi dan misi masa depan kita? Financial
Customer Internal
bussiness Learn
Grow
Sasaran strategi
Ukuran strategi
Perspektif
Tujuan strategi
Jika visi dan misi kita berhasil, bagaimana kita membedakannya?
Ukuran strategi
Apa indikator yang dijadikan sebagai alat ukur strategi?
Sasaran strategi
Sasaran strategi
Sasaran strategi
Ukuran strategi
Ukuran strategi
Ukuran strategi
Peta Strategi
FPK Learn
Grow FPK
Internal bussiness
FPK Customer
FPK Financial
Faktor Penentu Keberhasilan
Apa faktor-faktor penentu keberhasilan strategi kita?
tersusun di dalam kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. Gambaran penyusunan kerangka balanced scorecard di PT X dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Penyusunan kerangka balanced scorecard Modifikasi Mulyadi 2001 dan Rampersad 2006.
3.2.2 Pembobotan keempat perspektif balanced scorecard
Sebelum melakukan analisis kinerja perusahaan PT X, terlebih dahulu harus ditentukan bobot atau tingkat kepentingan organisasi terhadap masing-
masing perspektif balanced scorecard, sasaran-sasaran strategis dan juga ukuran strategiknya. Pembobotan dilakukan agar pengukuran kinerja memberikan
indikasi yang lebih terperinci dan terkait langsung dengan kepentingan organisasi. Semakin penting suatu perspektif, sasaran dan ukuran hasil bagi organisasi maka
semakin besar bobot yang diberikan Reisinger et al. 2003. Pembobotan menggunakan metode perbandingan berpasangan yang mengacu pada Oliver
2005. Metode paired comparison dapat digunakan untuk menentukan bobot
setiap indikator keempat perspektif balanced scorecard berdasarkan tingkat kepentingan organisasi terhadap masing-masing perspektif, sasaran strategis, dan
ukuran strategis. Caranya adalah membandingkan sasaran strategis dengan sasaran lainnya dan membandingkan antara ukuran hasilnya.
Langkah-langkah dalam pemberian bobot bagi masing-masing perspektif, sasaran dan ukuran hasil utamanya adalah :
1 Melakukan perbandingan antara suatu elemen perspektif, sasaran strategis,
atau ukuran hasil dengan elemen lainnya yang disajikan dalam bentuk tabulasi Tabel 1. Perbandingan dilakukan dengan memberikan nilai pada skala 1
sampai 5. Nilai yang telah dipertimbangkan kemudian diisikan pada sel Aij. Perbandingan antara dua unsur elemen yang sama tidak diberi nilai, dan untuk
sasaran yang hanya memiliki satu ukuran maka bobot dari ukuran tersebut disamakan dengan bobot sasarannya. Adapun makna nilai tersebut adalah :
1 Nilai 1 berarti suatu elemen dianggap tidak penting dibandingkan dengan
elemen yang menjadi pembandingnya. 2
Nilai 2 berarti suatu elemen dianggap kurang penting dibandingkan dengan elemen yang menjadi pembandingnya.
3 Nilai 3 berarti suatu elemen dianggap sama penting dibandingkan dengan
elemen yang menjadi pembandingnya. 4
Nilai 4 berarti suatu elemen dianggap lebih penting dibandingkan dengan elemen yang menjadi pembandingnya.
5 Nilai 5 berarti suatu elemen dianggap sangat penting dibandingkan dengan
elemen yang menjadi pembandingnya. 2
Memberikan nilai kebalikan dari perbandingan pada langkah satu untuk mengisi sel Aij, misalnya nilai 2 untuk kebalikan dari nilai 4.
3 Menjumlahkan masing-masing nilai unsur elemen tiap baris dan tiap kolom,
kemudian menjumlahkan hasilnya. 4
Melakukan perhitungan bobot masing-masing elemen dengan cara membandingkan total nilai masing-masing elemen dengan jumlah total nilai
lalu dikalikan dengan 100 persen. Gambaran pembobotan keempat perspektif balanced scorecard dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Matrik perbandingan berpasangan
Perspektifsasaran startegiukuran hasil
A1 A2 A3 Aj
∑ Bobot A1
A2 A3
Ai Total
Perhitungan nilai bobot dalam elemen balanced scorecard :
3.2.3 Analisis kinerja keempat perspektif balanced scorecard