Berdasarkan Gambar 12, terlihat bahwa 5 orang merasa tidak puas bekerja di perusahaan; 18 orang merasa cukup puas bekerja di perusahaan, 13 orang
merasa puas bekerja diperusahaan, dan hanya 4 orang yang merasa sangat puas bekerja diperusahaan. Tingkat kepuasan kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh
timbal balik yang diberikan perusahaan kepada mereka baik yang menyangkut gaji, tunjangan, fasilitas kerja, hubungan dengan rekan kerja maupun atasan, dan
lain sebagainya. Perusahaan perlu memperhatikan tingkat kepuasan kerja karyawannya agar dapat mempertahankan orang-orang yang memiliki kompetensi
dan memicu kinerja karyawan untuk terus maju dan berkembang. Indikator hasil kedua dari sasaran strategis peningkatan komitmen dan
loyalitas karyawan adalah tingkat retensi karyawan. Tingkat retensi karyawan digunakan untuk mengetahui jumlah karyawan yang mengundurkan diri selama
periode tertentu. Jumlah karyawan yang mengundurkan diri selama setahun adalah sebanyak 8 orang, yang berarti bahwa tingkat retensi karyawannya sebesar
90,805 atau dapat dikatakan bahwa pergantian karyawannya rendah.
4.4 Penyusunan Rencana Perbaikan Balanced Scorecard
Langkah perbaikan perlu diupayakan untuk membantu pihak perusahaan dalam mewujudkan mis, visi, dan tujuan organisasi. Penyusunan rencana
perbaikan balanced scorecard mengacu pada Rampersad 2006, dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Rencana perbaikan balanced scorecard mengacu pada Rampersad 2006
PERSPEKTIF KEUANGAN Faktor
penentu keberhasilan
Tujuan strategis
Tolak Ukur kinerja
Target Tindakan perbaikan
Hasil keuangan
yang baik dan kemungkinan
perolehan keuntungan
yang meningkat
Memaksi- malkan nilai
pemegang saham
Pertumbuhan penjualan
tuna 10 dalam 3
tahun Mencari supplier bahan baku
yang berasal dari daerah maupun mengimpor bahan
baku dari luar negeri sehingga ketersediaan bahan
baku stabil.
Penghasilan keuntungan
lebih besar ROI Return
On Invetament
Kenaikan 15 dalam setahun
Memaksimalkan laba yang diperoleh dari penjualan
tuna
PERSPEKTIF PELANGGAN
Pelayan an
berkuali tas
Peningkat- an
kepuasan pelanggan
Peningkatan kualitas produk
Peningkatan mutu produk tuna 10
per tahun Menanggulangi terjadinya
bahaya histamin Pemilihan bahan baku yang
berkualitas
Tingkat keluhan pelanggan
Penurunan 30 per tahun
Memberikan penghargaan tambahan terhadap karyawan
yang berorientasi pelanggan Tingkat
pengena lan
publik yang
lebih baik
Penguatan citra
produk dan layanan
Tingkat kepercayaan
pelanggan Peningkatan 30
dalam 3 tahun Merumuskan prosedur
keluhan pelanggan dan melaksanakannya secara rutin
Mengembangkan dan menerapkan rencana untuk
memperbaiki kepercayaan dan kesetiaan pelanggan
Kualitas layanan Peningkatan 60
dalam 3 tahun Memberikan penghargaan
tambahan terhadap karyawan yang berorientasi pelanggan
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Memaks imal-
kan kualitas
produk tuna
yang dihasilk
an Peningkat-
an kualitas produk
Implementasi HACCP pada
pengolahan tuna loin
Tahun 2012, impelemtasi
HACCP sudah dilakukan
optimal, sehingga tidak memiliki
penyimpangan dalam
pelaksanaan HACCP
Melakukan perbaikan terhadap hasil penilaian kelayakan
dasar. Apabila terdapat penyimpangan minor maupun
mayor, maka pihak perusahaan harus sesegera
mungkin melakukan perbaikan-perbaikan.
Pengendalian bahaya histamin
pada produk tuna Kadar histamin
tidak boleh melebihi UCL
7 ppm. Lebih teliti dalam pemilihan
bahan baku, pengujian suhu pusat ikan, pemantauan suhu
cold storage yang tidak boleh melebihi -18
o
C , serta ketelitian dalam pengujian
histamin.
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
Perkem bang-an
bersina mbung
menyan gkut
potensi SDM
Peningkat- an
kompetensi karyawan
Kompetensi bagian Quality
Control Peningkatan 25
dalam 3 tahun Membuat rencana kerja
pengembangan karier Pelatihan sistem
jaminan keamanan pangan
Setiap tahun minimal 2 kali
pelatihan HACCP Menyeleksi karyawan yang
memiliki kompetensi yang baik untuk diikut sertakan
dalam pelatihan HACCP
Peningkat- an
komitmen dan
loyalitas karyawan
Tingkat kepuasan karyawan
85 dalam 3 tahun
Melakukan studi kepuasan karyawan.
Tingkat retensi karyawan
85 dalam 3 tahun
Mengindentifikasi dan mengkomunikasikan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang semua karyawan
Pada perspektif keuangan, pertumbuhan penjualan tuna memiliki target terjadi kenaikan 10 dalam 3 tahun dengan tindakan perbaikannya yaitu mencari
supplier bahan baku yang berasal dari daerah maupun mengimor bahan baku dari luar negeri sehingga ketersediaan bahan baku stabil. Sedangkan target untuk
peningkatan profitabilitas yaitu terjadi kenaikan 15 dalam setahun dengan tindakan perbaikannya yaitu memaksimalkan laba yang diperoleh dari penjualan
tuna. Perspektif pelanggan memiliki target pencapaian peningkatan kualitas
produk yaitu terjadi kenaikan sebesar 10 per tahun dengan tindakan perbaikannya yaitu menaggulangi terjadinya bahaya histamin dan lebih selektif
dalam pemilihan bahan baku yang berkualitas. Sedangkan pada tingkat keluhan pelanggan memiliki target terjadi penurunan sekitar 30 per tahun dengan cara
memberikan penghargaan tambahan terhadap karyawan yang berorientasi pada pelanggan. Sasaran strategis kedua yaitu penguatan citra produk dan layanan
dengan dua indikator yaitu tingkat kepercayaan pelanggan yang memili target terjadi peningkatan 30 dalam 3 tahun, dengan cara merumuskan prosedur
keluhan pelanggan dan melaksanakannya secara rutin serta mengembangkan dan menerapkan rencana untuk memperbaiki kepercayaan dan kesetiaan pelanggan.
Indikator kerdua yaitu kualitas layanan dengan target pencapaian yaitu terjadi peningkatan 60 dalam 3 tahun dengan cara memberikan penghargaan terhadap
karyawan yang berorintasi pelanggan. Perspektif proses bisnis internal lebih ditekankan pada peningkatan kualitas
produk dengan dua indikator utama yaitu implementasi HACCP pada pengolahan tuna loin dengan target pencapaian yaitu pada tahun 2012, implementasi HACCP
sudah dilakukan optimal sehingga tidak memiliki penyimpanngan dalam pelaksanaannya yaitu dengan tindakan perbaikan melakukan perbaikan terhadap
hasil penilaian kelayakan dasar. Apabila terdapat penyimpangan minor maupun mayor, maka pihak perusahaan harus sesegera mungkin melakukan perbaikan-
perbaikan. Sedangkan indikator kedua yaitu pengendalian bahaya histamin pada produk tuna dengan target pencapaian histamin tidak boleh melebihi batas atas
proses pengujian histamin yaitu 7 ppm. Tindakan perbaikan yang dilakukan yaitu dengan lebih teliti dalam pemilihan bahan baku, pengujian suhu pusat ikan,
pemantauan suhu cold storage yang tidak boleh melebihi -18
o
C , serta ketelitian dalam pengujian histamin.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memiliki dua sasaran strategi yaitu peningkatan kompetensi karyawan dengan indikator hasil pertama yaitu
tingkatkompetensi bagian Quality Control dengan target pencapain 25 dalam 3 tahun yang dilakukan dengan, sedangkan indikator kedua yaitu pelatihan sistem
jaminan keamanan pangan dengan target pelaksanaan yaitu minimal 2 kali pelatihan setiap tahun, dan tindakan perbaikan yang dilakukan yaitu menyeleksi
karyawan yang memiliki kompetensi yang baik untuk diikut sertakan dalam pelatihan HACCP. Sasaran strategi kedua yaitu peningkatan komitmen dan
loyalitas karyawan dengan dua indikator utama yaitu tingkat kepuasan karyawan yang memiliki target terjadi kenaikan 85 dalam 3 tahun dengan cara melakukan
studi kepuasan karyawan, sedangkan indikator kedua yaitu tingkat retensi karyawan dengan target terjadi pengingkatan 85 dalam 3 tahun dengan cara
mengindentifikasi dan mengkomunikasikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang semua karyawan.
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan