kemungkinan kegagalan proses yang tidak sesuai dengan batas kontrol suhu cold storage yaitu sebesar -21
C. Nilai sigma untuk pencapaian proses suhu cold storage selama bulan Mei-Juli adalah sebesar 2,98, sedangkan nilai sigma untuk
proses suhu cold storage selama bulan Agustus-September adalah sebesar 2,67.
4.2.4 Analisis kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif keempat dalam konsep balanced scorecard yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif ini berkaitan erat dengan kinerja
sumber daya manusia yang menangani unit bisnis pengolahan tuna loin. Hasil pembobotan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah 19,44 .
Ada dua macam sasaran strategis yang sesuai dengan kondisi PT X yaitu sasaran strategis peningkatan kompetensi karyawan dan sasaran strategis peningkatan
komitmen serta loyalitas karyawan dengan bobot nilai yang sama yaitu 9,72 . Berikut ini adalah kedua sasaran strategis pada perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan PT X.
1 Tingkat kompetensi karyawan
Sasaran strategis peningkatan kompetensi karyawan memiliki dua indikator hasil yaitu tingkat kompetensi QC dengan bobot nilai 5,56 dan
pelatihan sistem jaminan keamanan pangan dengan bobot nilai 4,17 . Berdasarkan hasil pembobotan kedua indikator hasil tersebut, tenyata tingkat
kompetensi QC lebih penting dibandingkan pelatihan jaminan keamanan pangan. Hal ini sesuai dengan peran QC yang bertugas mengendalikan proses produksi
sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik sesuai harapan pelanggan. Indikator hasil pertama pada sasaran strategis peningkatan kompetensi
karyawan adalah tingkat kompetensi yang dimiliki oleh karyawan pada bagian Quality Control. Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang
berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebab akibat
dengan kriteria yang dijadikan acuan pada situasi tertentu Moeheriono 2009. B Tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah :
- QC penerimaan bahan baku bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran
suhu pusat ikan dan pengujian organoleptik
- QC penyimpanan beku bertanggung jawab menjaga suhu cold storage tetap
rendah. -
QC laboratorium bertanggung jawab terhadap uji histamin. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan
pada posisi yang telah dipilih berdasarkan tanggung jawab yang telah dijabarkan di atas. Model rancangan interpretasi kinerja dapat dilihat pada Tabel 10.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan dilapangan, QC yang bertugas pada tahapan penerimaan bahan baku, laboratorium, dan penyimpanan beku memiliki
kompetensi yang tergolong ekspert atau ahli, namun dilihat dari pendidikan terakhir ternyata para QC merupakan lulusan SMA. Kompetensi yang dimiliki
oleh QC dipengaruhi oleh pengalaman kerja dan pelatihan pengetahuan mereka. Indikator hasil kedua dari tingkat kompetensi karyawan adalah pelatihan
sistem jaminan mutu seperti HACCP. Dengan pelatihan sistem manajemen mutu diharapkan tingkat pengetahuan karyawan bertambah terlebih lagi bagian QC.
Pelatihan sistem jaminan keamanan pangan tidak dilakukan untuk semua karyawan, melainkan karyawan dengan kompetensi dan prestasi kerja yang baik
yang diperbolehkan mengikuti pelatihan. Hal ini terkait dengan anggaran pelaksanaan pelatihan yang masih terbilang mahal, dan juga masih kurangnya
ketertarikan sebagian karyawan untuk mengikuti pelatihan sistem jaminan mutu.
Tabel 12 Model rancangan interpretasi standar kompetensi mengacu Mc Clelland 1993
Siapa Sasaran Kompetensi
yang dibutuhkan
Tingkat penguasaan
kompetensi Keterangan Hasil
Penilaian
QC Penerimaan
bahan baku Mengukur suhu
pusat ikan Dapat menggunakan
termometer B basic
Dapat membaca hasl pengukuran Expert
I intermediet Dapat mematkan dan menghidupkan alat dan membaca hasil
pengukuran A advance
Dapat mematkan dan menghidupkan alat, melakukan pengukuran, dan membaca hasil pengukuran
E expert Dapat mematkan dan menghidupkan alat, melakukan pengukuran,
membaca hasil pengukuran, dan melakukan kalibrasi Menguji
organoleptik ikan Dapat melakukan uji
organoleptik B basic
Berkemampuan rata-rata yang tidak terlatih secara formal, tetapi mempunyai kemampuan untuk membedakan dan mengkomunikasikan
reaksi dari penilaian organoleptik yang diujikan. Expert
I intermediet Mempunyai tingkat ketelitan yang tinggi dan tekun, tetapi tingkat
kepekaannya tidak tinggi A advance
Mempunyai kepekaan spesifik yang sangat tinggi E expert
Mempunyai kepekaan tinggi, juga mengetahui hal dan penanganan komoditi yang diuji beserta cara penilaian indera modern.
QC laboratorium
Melakukan pengujian histamin
Dapat melakukan pengujian histamin
B basic Dapat menggunakan histamine test kit
Expert
I intermediet Dapat menggunakan histamine test kit dan melakukan sampling.
A advance Dapat menggunakan histamine test kit, melakukan sampling, dan
menggunkan histamine stat fax E expert
Dapat menggunakan histamine test kit, melakukan sampling, dan menggunkan histamine stat fax, dan mengkalibrasi histamine stat fax.
QC penyimpanan
beku Menjaga suhu cold
storage tetap rendah
Dapat menjaga suhu cold storage tetap
rendah B basic Suhu
cold storage yang melebihi -18 0 C sebanyak 18 kalihari
Expert
I intermediet Suhu cold storage yang melebihi -18 0 C sebanyak 12 kalihari
A advance Suhu cold storage yang melebihi -18 0 C sebanyak 6 kalihari
E expert Tidak ada suhu cold storage yang melebihi -18 0 C
65
Jum lah orang
2 Tingk
S karyawan
karyawan 4,17 . T
yang dibe karyawan
tahun terak Sas
karyawan Tingkat k
tingkat ke kondisi m
dengan ke kuesioner
respon me karyawan
reliabilitas kepuasan
bekerja di Gambar 1
5 10
15 20
KK ≥ 50
Di
5
kat komitm
Sasaran stra yang mem
dengan bob Tingkat kepu
erikan kepad diperoleh
khir aran strate
dengan ind kepuasan k
epuasan m masing-masi
epuasan kerj terhadap 4
ereka terha dapat dili
s dapat dili kerja terny
i PT X. Tin 2.
Gambar 12
KK ≥ 60 KK
iagram Bata
18
men dan loy
ategis kedu miliki dua
bot nilai 5,5 uasan karya
da 40 pane dari data k
egis kedua dikator hasi
kerja karyaw ereka dalam
ing karyaw rja. Tingkat
40 karyawa adap kepuas
hat pada L ihat pada L
yata hampi ngkat kepu
2 Diagram b
≥ 70 KK ≥ 80
ang Tingkat
13
3
yalitas kary
ua yaitu p a indikator
56 dan tingk awan dipero
elis sebagai karyawan y
a yaitu pe il pertama y
wan dinila m bekerja
wan dan me kepuasan k
an yang dila san kerja m
Lampiran 2 Lampiran 23
ir sebagian asan kerja
batang tingk
KK ≥ 90
t Kepuasan
3 1
yawan
peningkatan hasil yait
kat retensi k oleh dari ku
sampelnya yang meng
eningkatan yaitu tingka
i penting pihak peru
emperbaiki kerja diuji d
akukan seca mereka di P
22, sedangk 3. Berdasark
besar kary karyawan d
kat kepuasan
Kerja
KJ : Kepuas
Kerja
n komitmen tu tingkat
karyawan de uesioner kep
a, sedangkan gundurkan d
komitmen at kepuasan
karena den usahaan da
hal-hal yan dengan mel
ara acak un PT X. Kue
kan hasil u kan hasil p
yawan mer di PT X da
n kerja kary
san
n dan loy kepuasan
engan bobot puasan kary
n tingkat re diri selama
n dan loy kerja karya
ngan meng apat menge
ng berhubu lakukan ana
ntuk menge esioner kepu
uji validitas pengujian tin
rasa cukup apat dilihat
yawan. 66
yalitas kerja
t nilai yawan
etensi a satu
yalitas awan.
getahu etahui
ungan aslisis
etahui uasan
s dan ngkat
puas pada
Berdasarkan Gambar 12, terlihat bahwa 5 orang merasa tidak puas bekerja di perusahaan; 18 orang merasa cukup puas bekerja di perusahaan, 13 orang
merasa puas bekerja diperusahaan, dan hanya 4 orang yang merasa sangat puas bekerja diperusahaan. Tingkat kepuasan kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh
timbal balik yang diberikan perusahaan kepada mereka baik yang menyangkut gaji, tunjangan, fasilitas kerja, hubungan dengan rekan kerja maupun atasan, dan
lain sebagainya. Perusahaan perlu memperhatikan tingkat kepuasan kerja karyawannya agar dapat mempertahankan orang-orang yang memiliki kompetensi
dan memicu kinerja karyawan untuk terus maju dan berkembang. Indikator hasil kedua dari sasaran strategis peningkatan komitmen dan
loyalitas karyawan adalah tingkat retensi karyawan. Tingkat retensi karyawan digunakan untuk mengetahui jumlah karyawan yang mengundurkan diri selama
periode tertentu. Jumlah karyawan yang mengundurkan diri selama setahun adalah sebanyak 8 orang, yang berarti bahwa tingkat retensi karyawannya sebesar
90,805 atau dapat dikatakan bahwa pergantian karyawannya rendah.
4.4 Penyusunan Rencana Perbaikan Balanced Scorecard
Langkah perbaikan perlu diupayakan untuk membantu pihak perusahaan dalam mewujudkan mis, visi, dan tujuan organisasi. Penyusunan rencana
perbaikan balanced scorecard mengacu pada Rampersad 2006, dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Rencana perbaikan balanced scorecard mengacu pada Rampersad 2006
PERSPEKTIF KEUANGAN Faktor
penentu keberhasilan
Tujuan strategis
Tolak Ukur kinerja
Target Tindakan perbaikan
Hasil keuangan
yang baik dan kemungkinan
perolehan keuntungan
yang meningkat
Memaksi- malkan nilai
pemegang saham
Pertumbuhan penjualan
tuna 10 dalam 3
tahun Mencari supplier bahan baku
yang berasal dari daerah maupun mengimpor bahan
baku dari luar negeri sehingga ketersediaan bahan
baku stabil.
Penghasilan keuntungan
lebih besar ROI Return
On Invetament
Kenaikan 15 dalam setahun
Memaksimalkan laba yang diperoleh dari penjualan
tuna