37
Gambar 2. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir di
Perguruan Tinggi Jika dilihat berdasarkan kelompok responden yang memiliki tingkat
pendidikan terakhir di perguruan tinggi diploma, sarjana dan pascasarjana maka lebih banyak responden yang mengkonsumsi daging sapi impor dibandingkan
daging sapi lokal. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan seseorang, selain dapat mempengaruhi pola pikir dan wawasan mereka, juga dapat menentukan tingkat
pendapatan dan kelas sosial konsumen tersebut Amelia 2008. Hal ini mungkin karena responden tersebut memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan
responden lain, mereka juga akan lebih memilih daging yang menurut mereka lebih berkualitas, meskipun harganya lebih mahal.
6.1.4. Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaannya didominasi oleh ibu rumah tangga sebanyak 14 responden 28 persen diikuti oleh pegawai
swasta dan pelajar masing-masing sebanyak 13 responden 26 persen, pegawai negeri sebanyak 4 orang 8 persen, wiraswasta sebanyak 2 orang 4 persen dan
sebanyak 4 orang 8 persen memiliki profesi lain. Untuk lebih jelasnya ini dapat dilihat pada Tabel 11.
Responden yang sering mengkonsumsi daging sapi lokal mayoritas adalah kelompok ibu rumah tangga, yaitu sebesar 36 persen sementara responden yang
sering mengkonsumsi daging sapi impor adalah mereka yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, yaitu sebesar 32 persen. Hal ini dikarenakan kelompok
LOKAL 38
IMPOR 62
Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Akhir di Perguruan Tinggi
38 ibu rumah tangga biasanya telah memiliki langganan penjual daging sendiri yang
lebih sering menjual daging sapi lokal. Oleh karena itu mereka lebih sering membeli dan mengkonsumsi daging sapi lokal.
Tabel 11. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Daging Sapi Lokal
Daging Sapi Impor Jumlah orang
Jumlah orang Jumlah
orang PelajarMahasiswa 8 32 5 20 13 26
Pegawai negeri
1 4 3 12 4 8 Pegawai
swasta 5 20 8 32 13 26
Wiraswasta 0 0 2 8 2 4
Ibu rumah
tangga 9 36 5 20 14 28 Lainnya
2 8 2 8 4 8 Jumlah
25 100 25 100 50 100
Sementara untuk kelompok pegawai swasta, karena memiliki penghasilan yang memadai dan lebih sering berbelanja di supermarket dekat kantornya,
mereka lebih banyak memilih daging sapi impor. Selain itu daging sapi impor juga dipilih karena dagingnya yang cepat empuk ketika dimasak sehingga
menurut mereka lebih praktis.
6.1.5. Pendapatan Uang Saku per Bulan
Berdasarkan tingkat pendapatan per bulan, responden dengan tingkat pendapatan antara Rp 1.000.000-Rp 2.500.000 per bulan merupakan kelompok
mayoritas, yaitu sebanyak 33 responden 66 persen, diikuti oleh kelompok berpendapatan Rp 2.500.001-Rp 5.000.000 per bulan sebanyak 9 orang 18
persen, Rp 5.000.001-Rp 7.500.000 sebanyak 4 orang 8 persen dan kelompok dengan pendapatan di bawah Rp 1.000.000 sebanyak 4 orang 8 persen. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 12. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pendapatan Uang
Saku per Bulan
Pendapatan Uang Saku per Bulan
Daging Sapi Lokal Daging Sapi Impor
Jumlah orang
Jumlah orang
Jumlah orang
Rp 1.000.000
4 16 0 0 4 8 Rp 1.000.000-Rp 2.500.000
19 76
14 56
33 66
Rp 2.500.001-Rp 5.000.000 2
8 7
28 9
18 Rp 5.000.001-Rp 7.500.000
4 16
4 8
Jumlah 25 100 25 100 50 100
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa responden yang sering mengkonsumsi daging sapi impor adalah responden dengan penghasilan yang
tinggi. Hal ini dikarenakan pendapatan merupakan penentu terhadap daya beli
39 seseorang, semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin besar pula
daya belinya. Terutama untuk produk daging impor, karena harganya kini relatif tinggi semenjak adanya pembatasan daging impor oleh pemerintah, maka hanya
orang-orang dengan penghasilan yang besar yang membelinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Aulia dkk 2005 yang menyatakan bahwa daging sapi impor
umumnya lebih disenangi oleh masyarakat kalangan menengah atas di Indonesia.
6.1.6. Jumlah Anggota Keluarga