Sikap Konsumen terhadap Daging Sapi Lokal dengan Daging Sapi Impor Komponen Evaluasi Tingkat Kepentingan

47 VII. SIKAP KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI LOKAL DENGAN DAGING SAPI IMPOR

7.1. Sikap Konsumen terhadap Daging Sapi Lokal dengan Daging Sapi Impor

Sikap konsumen terhadap atribut produk daging sapi lokal dan daging sapi impor dianalisis dengan menggunakan model multiatribut Fishbein. Dalam model ini penilaian sikap dilakukan dengan menganalisis masing-masing komponen kepercayaan konsumen terhadap atribut produk bi dan komponen evaluasi yang berhubungan dengan setiap atribut tersebut ei. Sikap konsumen terhadap jenis daging sapi daging sapi lokal atau impor yang dipilih oleh responden diperoleh dari nilai rata-rata tingkat kepercayaan bi dan evaluasi atribut produk ei yang diberikan responden berdasarkan prioritas. Kemudian untuk total nilai sikap keseluruhan responden terhadap atribut produk pada kedua jenis daging diperoleh dengan menjumlahkan nilai sikap masing- masing responden terhadap atribut produk pada tiap-tiap jenis daging sapi. Analisis total nilai sikap konsumen terhadap atribut produk secara keseluruhan pada kedua jenis daging sapi bertujuan untuk mengetahui penilaian masing- masing konsumen terhadap jenis daging sapi yang mereka pilih. Penentuan sikap dilakukan dengan mengurutkan hasil skala interval dari yang dianggap sangat baik hingga sangat buruk berdasarkan jenis atributnya. Atribut daging sapi yang diuji sendiri terdiri dari sembilan atribut, yaitu atribut harga, kesegaran, sertifikasi, rasa, keempukan, lemak, kekenyalan, warna, dan tekstur daging sapi.

7.2. Komponen Evaluasi Tingkat Kepentingan

Komponen evaluasi menunjukkan bobot kepentingan suatu atribut di mata konsumen. Kategori kepentingan diperoleh dari rentang skala interval, mulai dari 1-1,8 = sangat tidak penting, 1,9-2,6 = tidak penting, 2,6-3,4 = biasa, 3,5-4,2 = penting, 4,3-5 = sangat penting. Dari hasil analisis Multiatribut Fishbein diperoleh nilai kepentingan nilai evaluasi atribut daging sapi yang disajikan pada Tabel 23 berikut. 48 Tabel 23 . Nilai Kepentingan ei dan Kategori Tingkat Kepentingan Atribut Daging Sapi ATRIBUT Evaluation Kategori Kepentingan Urutan ei Kesegaran 4,5 Sangat penting I Keempukan 4,4 Sangat penting II Sertifikasi 4,3 Sangat penting III Rasa 4,3 Sangat penting IV Lemak 4,3 Sangat penting V Warna 4 Penting VI Tekstur 4 Penting VII Harga 3,7 Penting VIII Kekenyalan 3,6 Penting IX Berdasarkan hasil evaluasi ei responden dapat dilihat bahwa responden menilai kesembilan atribut daging sapi tersebut penting karena semuanya bernilai positif. Namun diantara kesembilan atribut tersebut diperoleh lima atribut dominan yang dinilai sangat penting oleh responden karena memiliki nilai lebih besar dari 4,2. Kelima atribut tersebut adalah atribut kesegaran daging sapi, sertifikasi daging sapi, rasa, keempukan daging, serta lemak daging. Atribut-atribut yang dinilai sangat penting oleh responden tersebut memiliki informasi bagi para pelaku usaha daging sapi untuk dapat meningkatkan penjualan daging sapi mereka. Misalnya untuk atribut sertifikasi, para pedagang daging sapi dapat memasang sertifikasi halal ditempat yang strategis sehingga konsumen dapat dengan mudah melihat kehalalan daging sapi yang akan mereka beli. Atribut ini berada di urutan ketiga sebagai atribut yang paling dipertimbangkan konsumen ketika membeli daging sapi. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan daging merupakan hal yang paling diperhatikan konsumen dalam melakukan pembelian daging sapi sehingga para pelaku usaha sebaiknya lebih memperhatikan kondisi daging sapi yang mereka jual. Sementara untuk atribut rasa, lemak daging dan keempukan daging merupakan atribut-atribut yang dapat ditingkatkan kualitasnya melalui perbaikan pakan atau nutrisi untuk sapi potong serta perbaikan manajemen pemotongan, seperti pemilihan sapi yang akan dipotong serta penanganan sebelum dan sesudah pemotongan yang baik Aulia 2005. Misalnya untuk atribut rasa dan lemak daging sapi yang dapat dipengaruhi oleh status nutrisi pakan dari ternak ketika masih hidup. Menurut Soeparno dalam Aulia 2005 sapi yang dibei pakan biji- 49 bijian menghasilkan rasa flavor yang lebih baik daripada daging dari sapi yang diberi pakan rumput. Sementara untuk atribut keempukan daging kemudahan dalam mengunyah dapat ditingkatkan salah satunya dengan perbaikan penanganan saat pemotongan sapi dan pelayuan penyimpanan daging dalam alat pendingin. Lawrie dalam Aulia 2005 menyatakan bahwa penyebab utama kealotan daging adalah karena terjadi pemendekan otot pada saat proses rigor mortis kontraksi dan pengerasan otot segera setelah ternak dipotong sebagai akibat dari ternak yang terlalu banyak bergerak pada saat pemotongan. Sehingga untuk menghasilkan daging sapi yang empuk adalah dengan meminimalkan gerak sapi pada saat pemotongan. Empat atribut dinilai sebagai atribut yang penting untuk ada dalam sebuah daging sapi, baik lokal maupun impor karena memiliki nilai antara 3,5 hingga 4,2. Keempat atribut tersebut adalah harga, kekenyalan daging, warna daging serta tekstur daging. Atribut-atribut tersebut dinilai penting oleh responden karena mereka menggunakan atribut-atribut ini sebagai indikator dalam memilih daging sapi yang baik. Misalnya atribut harga, adanya perbedaan harga yang mencolok dapat menjadi faktor pembanding yang digunakan responden sebelum membeli daging. Hal ini dikarenakan daging sapi ilegal ataupun daging sapi yang tidak layak jual umumnya memiliki harga yang relatif murah dibandingkan daging sapi yang berkualitas.

7.3. Komponen Kepercayaan Tingkat Pelaksanaan