Usia Jenis Kelamin dan Status Pernikahan

34

VI. HASIL DAN

PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Responden Daging Sapi Lokal dan Daging Sapi Impor

Karakteristik responden yang diamati meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan uang saku per bulan, dan jumlah anggota keluarga. Responden dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang bertempat tinggal di dua kelurahan di Kecamatan Setiabudi, yaitu Kelurahan Pasar Manggis dan Kelurahan Menteng Atas. Responden yang dipilih adalah mereka yang telah membeli dan mengkonsumsi daging sapi lokal dan daging sapi impor dengan harapan responden dapat memberikan pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka mengenai kedua daging sapi tersebut.

6.1.1. Usia

Responden berdasarkan kelompok usia dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok usia 17-26 tahun, 27-36 tahun, 37-46 tahun, 47-56 tahun dan kelompok usia 57 tahun keatas. Dengan jumlah masing-masing kelompok berturut adalah 24 responden 48 persen, 8 responden 16 persen, 3 responden 6 persen, 7 responden 14 persen dan 8 responden 16 persen. Pada Tabel 7 dapat dilihat perbandingan tiap-tiap kelompok usia antara responden daging sapi lokal dengan responden daging sapi impor. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Usia Usia Daging Sapi Lokal Daging Sapi Impor Jumlah orang Jumlah orang Jumlah orang 17-26 tahun 15 60 9 36 24 48 27-36 tahun 0 0 8 32 8 16 37-46 tahun 2 8 1 4 3 6 47-56 tahun 1 4 6 24 7 14 57 tahun 7 28 1 4 8 16 Jumlah 25 100 25 100 50 100 Berdasarkan data pada Tabel 7 tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang pernah membeli dan mengkonsumsi daging sapi lokal dan daging sapi impor berada pada kelompok usia 17-26 tahun. Pada kelompok usia ini, sebanyak 60 persennya merupakan responden yang sering mengkonsumsi daging sapi lokal, sementara 36 persen merupakan responden yang sering mengkonsumsi daging sapi impor. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang membeli daging sapi, baik lokal maupun impor termasuk dalam kelompok anak muda yang 35 umumnya memiliki berbagai aktivitas sehingga membutuhkan bahan pangan ini untuk memenuhi asupan gizi yang seimbang.

6.1.2. Jenis Kelamin dan Status Pernikahan

Berdasarkan jenis kelaminnya, responden yang telah membeli dan mengkonsumsi daging sapi lokal dan impor memiliki jenis kelamin perempuan, yaitu sebesar 72 persen atau sebanyak 36 orang. Hal ini dikarenakan perempuan lebih berperan dalam urusan belanja rumah tangga daripada kaum lelaki. Secara lebih jelas ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Daging Sapi Lokal Daging Sapi Impor Jumlah orang Jumlah orang Jumlah orang Perempuan 20 80 16 64 36 72 Laki-laki 5 20 9 36 14 28 Jumlah 25 100 25 100 50 100 Sementara jika dilihat dari status pernikahan responden tidak ada perbedaan yang signifikan antara mereka yang telah menikah dengan mereka yang belum menikah. Sebanyak 23 responden 46 persen merupakan responden yang telah menikah dan sisanya sebanyak 27 responden 54 persen merupakan responden yang belum menikah. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Daging Sapi Lokal Daging Sapi Impor Jumlah orang Jumlah orang Jumlah orang Menikah 11 44 12 48 23 46 Belum menikah 14 56 13 32 27 54 Jumlah 25 100 25 100 50 100 Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa responden laki-laki lebih banyak mengkonsumsi daging sapi impor dibandingkan daging sapi lokal. Ini dikarenakan daging sapi impor lebih praktis untuk dimasak karena dagingnya yang cepat empuk dibandingkan daging sapi lokal. Sementara responden perempuan lebih menyukai daging sapi lokal karena umumnya mereka telah memiliki langganan penjual daging yang sering menjual daging sapi lokal sehingga mereka banyak membeli dan mengkonsumsi daging sapi lokal. Selain itu faktor kehalalan juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh kelompok ini ketika memilih daging sapi yang akan mereka konsumsi. 36

6.1.3. Pendidikan Terakhir