23 ini toni
ini toni i - ni to - ni
i - n - i t - o - n - i i - ni to - ni
ini toni ini toni
Dalam penelitian ini, metode pembelajaran membaca permulaan difokuskan pada metode SAS.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Permulaan
Kemampuan membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Soenjono Dardjowidjojo 2005: 300 kemampuan anak untuk memahami
akan adanya keteraturan bentuk huruf mempunyai prasyarat yang sifatnya psikologis dan neruologis. Prasyarat yang sifatnya psikologis meliputi atensi,
motivasi dan kemampuan asosiatif. Sedangkan dari segi neurologis, anak tidak akan mungkin dapat mulai membaca sebelum neuro-biologinya
memungkinkannya. Wulan dalam Amitya Kumara, dkk. 2014: 54-55 mengatakan bahwa
ada tiga faktor yang memengaruhi kemampuan kelancaran membaca. Faktor- faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Inteligensi
Agar anak dapat membaca dengan lancar dan memahami isi bacaan, anak harus berada pada tingkat perkembangan kognitif yang setara dengan
24 usianya. Dengan kata lain, inteligensi seorang anak harus normal agar ia
dapat membaca dan memahami isi bacaan dengan baik. Namun demikian, inteligensi yang tinggi belum tentu diikuti kemampuan membaca yang lebih
baik.. 2.
Kondisi Fisiologis Faktor fisiologis, antara lain, ialah apabila terdapat gangguan pada alat
bicara, alat pendengaran, dan alat penglihatan yang dapat memperlambat kemajuan belajar membaca anak Rahim, dalam Amitya Kumara, dkk.
2014: 55. 3.
Faktor Eksternal Bannatyne, Burns, Roe dan Ross dalam Wulan dalam Amitya Kumara,
dkk. 2014: 55 menyebutkan bahwa faktor eksternal, seperti pengajaran, fasilitas yang tersedia, dan keterampilan sosial akan memengarui
kemampuan dan kelancaran membaca, termasuk metode atau program yang diberikan kepada siswa dalam membaca.
Sementara itu, pendapat lain menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi membaca meliputi faktor fisiologis, intelektual, lingkungan, dan
psikologis, Lamb dan Arnold dalam Farida Rahim, 2008: 16. Adapun faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan
bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.
25 2.
Faktor Intelektual Penelitian Ehansky 1968 dan Muehl dan Forrell 1973 yang dikutip oleh
Harris dan Sipay 1980 dalam Farida Rahim, 2008: 17 menunjukkan bahwa secara umum ada hubungan positif tetapi rendah antara kecerdasan
yang diindikasikan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial membaca. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan anak dalam membaca
permulaan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh inteligensi anak. 3.
Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Latar belakang dan pengalaman anak di rumah
Farida Rahim 2008: 18 mengemukakan bahwa lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai dan kemampuan bahasa anak. Suasana di
rumah mempengaruhi pribadi dan penyesuaian diri anak di masyarakat. Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap belajar membaca anak, baik
dapat membantu atau justru menghalangi. Anak yang tinggal dalam keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang tidak akan menemukan
kendala yang berarti dalam membaca. Rumah juga berpengaruh terhadap sikap anak terhadap buku dan
membaca. Orang tua yang gemar membaca, mengoleksi buku, menghargai membaca, dan senang membacakan cerita untuk anak-anak
mereka, umumnya menghasilkan anak-anak yang gemar membaca. Minat orang tua yang tinggi terhadap kegiatan sekolah anaknya, akan memacu
sikap positif anak terhadap belajar, khususnya belajar membaca.
26 b.
Faktor sosial ekonomi Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa status sosioekonomi siswa
mempengaruhi kemampuan verbal siswa. Semakin tinggi status sosioekonomi siswa semakin tinggi kemampuan verbal siswa. Anak-anak
yang mendapat contoh bahasa yang baik dari orang dewasa serta orang tua yang berbicara dan mendorong anak-anak mereka berbicara akan
mendukung perkembangan bahasa dan inteligensi anak, Farida Rahim 2008: 19.
4. Faktor Psikologis
Faktor psikologis dapat dijelaskan sebagai berikut. a.
Motivasi Dimyati dan Mudjiono 2006: 42 berpendapat bahwa motivasi
adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Selanjutnya, Farida Rahim 2008: 19 mengatakan bahwa motivasi
adalah faktor kunci dalam belajar membaca. Kunci motivasi adalah guru harus mendemonstrasikan kepada
siswa praktik pengajaran yang relevan dengan minat dan pengalaman anak sehingga anak memahami belajar itu sebagai suatu kebutuhan.
Berikutnya, Soenjono Dardjowidjojo 2005: 300 mengungkapkan bahwa atensi dan motivasi merupakan bekal kognitif yang perlu sudah tumbuh
untuk dapat mengembangkan kemampuan membaca. Sementara itu, Sugihartono, dkk. 2012: 78 mengemukakan beberapa ciri perilaku
27 siswa
yang memiliki
motivasi tinggi,
yaitu sebagai berikut.
1 Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat
tinggi; 2
Adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar;
3 Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau
menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi. Agar siswa termotivasi dalam belajar, penyampaian materi dalam
pembelajaran hendaknya terstruktur sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa Farida Rahim, 2008: 22. Eanes dalam Farida Rahim
2008: 24 menyarankan berbagai kegiatan yang bisa memotivasi siswa membaca. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
1 Menekankan kebersamaan dan kebaruan
novelty
2 Membuat isi pelajaran relevan dan bermakna melalui
kontroversi 3
Mengajar dengan fokus antarmata pelajaran 4
Membantu siswa memprediksi dan melatih mereka membuat sendiri pertanyaan tentang bahan bacaan yang dibacanya
5 Memberikan wewenang kepada siswa dengan memberikan
pilihan-pilihan 6
Memberikan pengalaman belajar yang sukses dan menyenangkan
7 Memberikan umpan balik yang positif sesegera mungkin
8 Memberikan kesempatan belajar mandiri
9 Meningkatkan tingkat perhatian
10 Meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar.
b. Minat
Farida Rahim 2008: 28 mendefinisikan minat baca sebagai keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang
mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaanya
28 untuk mendapat bahan bacaan, kemudian membacanya atas kesadaran
sendiri. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan minat
anak, yaitu sebagai berikut. 1
Pengalaman sebelumnya 2
Konsepsinya tentang diri 3
Nilai-nilai 4
Mata pelajaran yang bermakna 5
Tingkat keterlibatan tekanan 6
Kekompleksitasan materi pelajaran Frymeir dalam Crawley dan Mountain dalam Farida Rahim, 2008: 28.
c. Kematangan sosio dan emosi serta penyesuaian diri
Terdapat tiga aspek kematangan emosi dan sosial, yaitu stabilitas emosi, kepercayaan diri dan kemampuan berpartisipasi dalam kelompok.
Seorang siswa harus mempunyai pengontrolan emosi pada tingkat tertentu. Anak-anak yang mudah marah, menangis, atau bereaksi secara berlebihan
ketika mereka tidak mendapatkan sesuatu, atau menarik diri, atau mendongkol akan mendapat kesulitan dalam pelajaran membaca.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan
diantaranya meliputi faktor fisiologis, intelektual, psikologis dan faktor eksternal. Penelitian ini lebih memfokuskan faktor psikologis yang
mencakupi motivasi dan minat membaca; dan faktor eksternal meliputi media dan proses pembelajaran.
29
C. Media Kartu Kata Bergambar