66 berpengaruh baik terhadap aktivitas siswa. Pada siklus I ini, persentase
aktivitas siswa selama pembelajaran membaca permulaan berlangsung sebesar 52,37 yaitu masuk kategori tinggi.
e. Refleksi dan Revisi Rancangan Tindakan
1 Refleksi
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil penilaian kemampuan membaca permulaan siswa, hasil observasi aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran membaca permulaan, catatan lapangan tiap pertemuan dan foto kegiatan pembelajaran. Data-data hasil penelitian
tersebut direfleksi oleh peneliti dan guru kelas I. Tujuan refleksi ini adalah melakukan evaluasi hasil tindakan penelitian yang telah dilakukan
pada siklus I. Evaluasi didasarkan pada hasil diskusi peneliti bersama guru
tentang hal-hal yang diperoleh setelah memberikan tindakan pada siklus I. Hal-hal yang didiskusikan adalah hambatan-hambatan serta masalah
yang muncul setelah pelaksanaan tindakan. Setelah memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan, lalu mencari
solusi untuk masalah yang berhasil diidentifikasi. Masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi saat pemberian
tindakan pada proses pembelajaran antara lain sebagai berikut. a
Sebagian besar siswa masih belum berani dalam berpendapat dan bertanya tentang hal yang belum jelas. Hal ini karena motivasi siswa
untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan masih kurang.
67 b
Beberapa siswa masih ada yang lebih senang bermain sendiri atau berbicara dengan teman di sampingnya saat proses pembelajaran
membaca permulaan berlangsung. Hal ini karena motivasi siswa terhadap pembelajaran masih kurang.
Adapun kesimpulan hasil refleksi antara guru dan peneliti yang berupa temuan tentang kemampuan membaca dengan menggunakan
media kartu kata bergambar yaitu 1 sebagian besar siswa membaca dengan intonasi yang kurang tepat 2 ada siswa yang masih mengeja
huruf per huruf dalam membaca 3 beberapa siswa masih terbata-bata dalam membaca 4 beberapa siswa masih malu-malu dalam membaca
5 beberapa siswa hanya membaca gambar tidak membaca tulisan 6 ada siswa yang kesulitan dalam membaca suku-suku tertutup, misalnya
untuk kata tembem dibaca tebem; mengecap dibaca mengeca; mencuci dibaca mecuci; menjaga dibaca mejaga; teratur dibaca teratu; olahraga
dibaca olaraga. Hal tersebut terjadi diantaranya karena penggunaan kartu
kata bergambar yang masih kurang tepat dan bimbingan guru terhadap siswa masih kurang optimal.
Pada kondisi awal pembelajaran, peneliti mendapatkan data bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan sebesar
41,59 atau masuk kategori rendah. Setelah dilaksanakan tindakan siklus I, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan
mengalami peningkatan yaitu menjadi 52,37 atau masuk kategori tinggi. Pada kondisi awal pembelajaran, peneliti mendapatkan data
68 tentang rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa yaitu 54,45 atau
masuk kategori kurang. Setelah dilaksanakan tindakan siklus I, kemampuan membaca permulaan siswa meningkat menjadi 64,59 atau
masuk kategori cukup. Persentase siswa yang mencapai nilai minimal 70 yaitu 41,38.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I sudah mengalami peningkatan dari kondisi
awal akan tetapi masih belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II
untuk melakukan perbaikan.
2 Revisi Rancangan Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan guru dan peneliti, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat
proses pelaksanaan tindakan siklus I. Mengacu pada hal tersebut, maka guru dan peneliti sepakat untuk mengadakan beberapa revisi pada
rancangan tindakan. Adapun revisinya adalah sebagai berikut. a
Guru dan peneliti sepakat untuk memperbaiki cara menggunakan media kartu kata bergambar dalam pembelajaran yaitu setelah siswa
bermain estafet kartu kata bergambar, siswa diminta membaca kartu kata bergambar dengan posisi gambar ditutup, sehingga siswa tidak
hanya membaca gambar namun benar-benar membaca tulisan. b
Guru dan peneliti sepakat untuk lebih membimbing siswa dalam membaca menggunakan media kartu kata bergambar.
69 c
Guru dan peneliti sepakat untuk lebih memotivasi siswa agar lebih berani dan aktif dalam proses pembelajaran membaca permulaan
dengan memberi
reward
pada siswa berupa stiker. Dengan adanya revisi tindakan ini, peneliti berharap hasil kemampuan
membaca permulaan siswa serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan pada siklus II akan meningkat.
3. Deskripsi Laporan Hasil Penelitian Siklus II