40 g.
Guru memberikan evaluasi mengenai kemampuan membaca permulaan siswa.
3. Observasi
Observation
Pada tahap ini, peneliti mengamati dan mencatat dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Apakah
berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan
kemampuan membaca permulaan siswa atau tidak. Pengumpulan data dilakukan menggunakan format observasipenilaian yang telah disusun.
4. Refleksi
Reflection
Tahap refleksi adalah tahap mengkaji dan mempertimbangkan secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang
terkumpul. Setelah itu, dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan berikutnya. Jika pada siklus pertama hasil penelitian belum
memuaskan maka akan dilakukan penelitian siklus ke dua. Pada siklus II rencana pembelajaran sudah diperbaiki berdasarkan pertimbangan
kekurangan-kekurangan yang ada dalam siklus pertama.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Peneliti menggunakan observasi sistematis dan non sistematis. Observasi sistematis berupa observasi yang dilakukan dengan menggunakan
41 instrumen pengamatan. Observasi ini digunakan untuk mengamati proses
pembelajaran dan kemampuan membaca permulaan yang sesuai dengan indikator penilaian. Sedangkan observasi non sistematis dilakukan tanpa
menggunakan instrumen pengamatan. 2.
Catatan lapangan Peneliti mencatat semua peristiwa yang terjadi, yang didengar maupun
yang dilihat selama proses pembelajaran berlangsung. 3.
Dokumentasi Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
jumlah siswa kelas I SD Negeri Gembongan, data tentang nilai kemampuan membaca permulaan siswa dan foto kegiatan siswa saat
proses pembelajaran berlangsung.
F. Instrumen Penelitian
Dalam rangka pengumpulan data, pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian Purwanto, 2012: 6. Instrumen yang
digunakan berupa kisi-kisi penilaian membaca permulaan siswa dan kisi-kisi aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mendapatkan data tentang sejauh mana peningkatan kemampuan membaca siswa menggunakan media kartu kata bergambar digunakan kisi-
kisi penilaian membaca permulaan siswa sebagai berikut.
Tabel 1. Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan No.
Variabel Indikator
Skor Maksimal 1
Kemampuan Membaca Permulaan
Kejelasan lafal 25
2 Ketepatan intonasi
25 3
Keberanian 20
4 Kelancaran
20 5
Kewajaran sikap 10
Jumlah 100
42 Kisi-kisi penilaian kemampuan membaca permulaan tersebut
berdasarkan modifikasi dari pendapat Darmiyati Zuchdi dan Budiasih dan Amitya Kumara, dkk. Adapun rubrik penilaian kemampuan membaca
permulaan adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Aspek yang
Dinilai Deskripsi
Skor Maksimal
Kejelasan lafal
Mengucapkan lafal dengan sangat jelas. 25
Mengucapkan lafal dengan jelas tetapi terbata-bata. 20
Mengucapkan lafal dengan kurang jelas dan terbata-bata. 10
Mengucapkan lafal dengan tidak jelas. 5
Ketepatan intonasi
Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama dan jeda yang sangat tepat.
25 Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama atau jeda
dengan tepat. 20
Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama dan jeda dengan kurang tepat.
10 Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama atau jeda
dengan tidak tepat. 5
Keberanian Membaca dengan sangat berani dan atas kemauan sendiri.
20 Membaca atas kemauan sendiri tetapi ragu-ragu.
15 Membaca dengan ragu-ragu dan bukan kemauan sendiri.
10 Tidak berani dan tidak mau membaca.
5
Kelancaran Mengucapkan kata dan kalimat dengan sangat lancar.
20 Mengucapkan kata dan kalimat dengan lancar dan sedikit
dibantu oleh guru. 15
Mengucapkan kata dan kalimat dibantu oleh guru dan kurang lancar.
10 Mengucapkan kata dan kalimat dengan bantuan guru dan tidak
lancar. 5
Kewajaran sikap
Posisi tubuh tegak, jarak wajah dengan bacaan tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.
10 Posisi tubuh tegak, tetapi jarak wajah dengan bacaan terlalu
dekat atau terlalu jauh. 8
Posisi tubuh kurang tegak, dan jarak wajah dengan bacaan terlalu dekat atau terlalu jauh.
6 Posisi tubuh tidak tegak, dan jarak wajah dengan bacaan terlalu
dekat atau terlalu jauh. 5
Untuk mendapatkan data tentang sejauh mana peningkatan proses pembelajaran menggunakan media kartu kata bergambar digunakan kisi-kisi
aktivitas siswa
dalam proses
pembelajaran membaca
permulaan
43 menggunakan media kartu kata bergambar. Kisi-kisi aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran membaca permulaan adalah sebagai berikut. Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Membaca Permulaan No.
Aspek yang diamati Skor
4 3
2 1
1 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2 Siswa berminat dalam pembelajaran membaca
permulaan 3
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran 4
Siswa bersemangat dalam melaksanakan tugas dari guru
5 Siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran
6 Siswa berani mengeluarkan pendapat
7 Siswa berani bertanya tentang hal yang belum
jelas 8
Interaksi positif antara siswa dengan guru Kisi-kisi observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca
permulaan tersebut disesuaikan dengan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca permulaan siswa menurut Wulan dan
Farida Rahim. Faktor yang ditekankan dalam penelitian ini adalah faktor psikologis dan faktor eksternal. Adapun rubrik observasi aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran membaca permulaan adalah sebagai berikut.
44
Tabel 4. Rubrik Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Permulaan Aspek yang
Diamati Deskripsi
Skor
Memperhatikan Penjelasan
Guru Memperhatikan penjelasan guru dengan sikap tubuh yang
tenang. 4
Memperhatikan penjelasan guru sambil melakukan aktivitas lain.
3 Terkadang memperhatikan penjelasan guru, terkadang bermain
atau mengobrol dengan temannya. 2
Jarang memperhatikan penjelasan guru. 1
Berminat dalam Pembelajaran
Bersedia membaca tanpa diperintah oleh guru. 4
Bersedia membaca karena ditawari oleh guru. 3
Bersedia membaca karena diperintah oleh guru. 2
Perlu dipaksa untuk membaca. 1
Antusias Mengikuti pembelajaran dengan sangat antusias.
4 Mengikuti pembelajaran dengan antusias tetapi terkadang
melakukan aktivitas lain di luar kegiatan pembelajaran. 3
Mengikuti pembelajaran dengan kurang antusias dan lebih memilih
melakukan kegiatan
yang tidak
menyangkut pembelajaran.
2 Mengikuti pembelajaran dengan tidak antusias.
1 Bersemangat
Mengerjakan Tugas
Menerima tugas dan mengerjakan tugas tanpa mengeluh. 4
Menerima tugas dan mengerjakan tugas namun sedikit mengeluh.
3 Bersedia mengerjakan tugas namun mengeluh.
2 Perlu dibimbing agar mau mengerjakan tugas.
1
Terlibat Aktif Bersedia maju untuk melakukan kegiatan pembelajaran tanpa
ditunjuk oleh guru. 4
Bersedia maju untuk melakukan kegiatan pembelajaran karena ditunjuk oleh guru.
3 Maju untuk melakukan kegiatan pembelajaran karena diperintah
oleh guru lebih dari 1 kali. 2
Bersedia maju untuk melakukan kegiatan pembelajaran namun harus dipaksa.
1 Berani
Berpendapat Bersedia menyampaikan pendapatnya dengan sangat berani.
4 Bersedia menyampaikan pendapatnya namun agak ragu-ragu.
3 Bersedia menyampaikan pendapatnya jika diperintah oleh guru.
2 Perlu dipaksa agar mau berpendapat.
1 Berani Bertanya
Menyampaikan pertanyaan dengan sangat berani. 4
Menyampaikan pertanyaan namun agak ragu-ragu. 3
Menyampaikan pertanyaan jika diperintah oleh guru. 2
Perlu dipaksa agar mau bertanya. 1
Interaksi Positif Selalu menanggapi pertanyaan atau perintah guru.
4 Menanggapi pertanyaan atau perintah guru jika ditawari.
3 Menanggapi pertanyaan atau perintah guru jika dipanggil.
2 Menanggapi pertanyaan atau perintah guru setelah disuruh lebih
dari 3 kali. 1
G. Teknik Analisis Data