79 Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru
menguraikan salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata, dan suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa
membaca kalimat, kata, suku kata dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa bersama guru merangkai
kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah diuraikan
dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru. Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan masing-masing
anggota kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi memasangkan kartu gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu
kata ditempelkan pada lembar yang disediakan oleh guru. Kemudian, perwakilan masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan
hasil pekerjaan kelompoknya. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk
mengingat kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya yaitu penilaian terhadap kemampuan membaca permulaan siswa.
Setelah selesai, guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah satu lagu nasional.
c. Observasi dan Monitoring
Observasi pada penelitian ini dilakukan tiap pertemuan pada siklus II yaitu hari Sabtu dan Rabu. Pada kegiatan observasi ini, peneliti
menggunakan lembar
observasi aktivitas
siswa dalam
proses
80 pembelajaran membaca permulaan dan lembar penilaian kemampuan
membaca permulaan sebagai instrumen. Peneliti
melakukan monitoring
pelaksanaan pembelajaran
membaca permulaan dengan menggunakan media kartu kata bergambar untuk mengetahui secara langsung tindakan yang dilaksanakan dan
mengamati proses tindakan berlangsung. Monitoring dilakukan oleh peneliti tiap pertemuan pada siklus I yaitu hari Rabu dan Sabtu. Hasil
pengamatan dan catatan dari peneliti dan guru kelas I dijadikan masukan sebagai bahan refleksi antara guru kelas I dan peneliti untuk melakukan
evaluasi.
d. Hasil Siklus II
Hasil observasi dan monitoring pada tindakan siklus II dapat dilaporkan berikut ini.
Pembelajaran membaca permulaan menggunakan media kartu kata bergambar pada tiap pertemuan di siklus II sudah sesuai dengan rencana
pembelajaran yang disusun. Pada kegiatan awal, siswa dimotivasi dengan diajak menyanyikan lagu yang berkaitan dengan sub tema. Setelah itu,
guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari untuk memfokuskan
perhatian siswa. Kemudian, guru menyampaikan tema, sub tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siswa.
Pada kegiatan inti, siswa mengamati salah satu kartu kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru. Setelah itu, siswa bertanya jawab
81 tentang kartu kata bergambar tersebut. Pada siklus II, sebagian besar
siswa sudah berani menyampaikan pertanyaan maupun pendapatnya. Saat kegiatan tanya jawab dengan guru, sebagian besar siswa mengangkat
tangan ingin menyampaikan pendapat atau pertanyaan. Kegiatan selanjutnya yaitu siswa membaca kartu kata bergambar dengan bimbingan
guru. Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar di papan flanel. Selanjutnya, siswa dan guru bertanya jawab tentang kartu kata
bergambar yang telah ditempel. Setelah itu, siswa bermain estafet kartu kata bergambar. Pada permainan ini, siswa terlihat antusias dalam
bermain dan membaca kartu kata bergambar. Selanjutnya, guru menunjukkan satu per satu kartu kata bergambar
pada siswa, akan tetapi gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar ditutup. Siswa diminta mengangkat tangan untuk maju membaca tulisan
ang terdapat pada kartu. Siswa sangat antusias dan berebut untuk maju. Beberapa siswa dapat membaca dengan lancar dan benar, namun ada juga
siswa yang membaca dengan benar namun terbata-bata. Guru membimbing siswa dengan sabar.
Kegiatan berikutnya yaitu siswa membaca menggunakan metode SAS secara klasikal maupun individu dengan bimbingan guru. Media
yang digunakan adalah kartu kalimat sederhana, kartu kata, kartu suku kata, dan kartu huruf. Saat proses pembelajaran, siswa dilibatkan dalam
menempel kartu di papan flanel. Para siswa terlihat sangat senang dan antusias untuk menempel kartu kartu di papan flanel.
82 Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan diskusi kelompok sebagai
bentuk latihan membaca untuk siswa. Siswa bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan tugas menjodohkan kartu kata dan kartu gambar
yang disediakan guru. Pada kegiatan ini, siswa terlihat sangat semangat dan senang dalam mengerjakan tugas. Setelah diskusi kelompok, siswa
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas untuk dikoreksi bersama-sama.
Pada siklus II, aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Sebagian besar siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan baik. Meskipun demikian, masih ada beberapa siswa yang terkadang tidak memperhatikan, akan tetapi paling tidak
jumlahnya sedikit. Sebagian besar siswa berminat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian besar siswa juga bersemangat dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam proses pembelajaran, siswa juga jauh lebih aktif. Sebagian besar siswa sudah
berani bertanya dan mengeluarkan pendapat selama proses pembelajaran. Siswa juga memberikan tanggapan yang positif terhadap kegiatan selama
proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan penilaian terhadap
kemampuan membaca permulaan siswa. Pada siklus II, sebagian besar siswa sudah dapat membaca dengan lafal yang jelas, intonasi yang tepat,
lancar, berani dan dengan sikap yang wajar. Namun demikian, masih ada
83 sebagian kecil siswa yang masih kesulitan dalam membaca. Berikut ini
adalah data hasil penilaian kemampuan membaca permulaan siswa.
Tabel 13. Data Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus II No.
Nama Nilai
Keterangan 1
Adn 75
Tuntas 2
Ahm 70
Tuntas 3
Alf 70
Tuntas 4
Ans 85
Tuntas 5
Arb 70
Tuntas 6
Arf 85
Tuntas 7
Ars 60
Tidak Tuntas 8
Ary 60
Tidak Tuntas 9
Aul 81
Tuntas 10
Avr 70
Tuntas 11
Bnt 93
Tuntas 12
Carl 73
Tuntas 13
Dnn 70
Tuntas 14
Des 63
Tidak Tuntas 15
Din 93
Tuntas 16
Dzi 73
Tuntas 17
Fau 72
Tuntas 18
Fri 80
Tuntas 19
Irf 70
Tuntas 20
Izz 53
Tidak Tuntas 21
Kha 75
Tuntas 22
Khi 80
Tuntas 23
Luq 90
Tuntas 24
Mud 75
Tuntas 25
Nim 80
Tuntas 26
Nin 75
Tuntas 27
Rad 75
Tuntas 28
Ferd 63
Tidak Tuntas 29
Tal 90
Tuntas Jumlah
2169 Rata-rata
74,79
Untuk lebih jelasnya, data tentang kemampuan membaca permulaan siswa kelas I pada siklus II dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi kemampuan membaca permulaan siklus II berikut ini.
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus II
No Nilai
Kategori Frek
Persen Nilai Rata-
rata Kelas Jumlah Siswa
yang Tuntas 1
85,0 – 100
Sangat baik 6
20,69 74,79
24 2
70,0 – 84,5
Baik 18
62,06 3
55,0 – 69,9
Cukup 4
13,79 4
40,0 – 54,9
Kurang 1
3,45 5
– 39,9 Sangat kurang
Jumlah 29
100 Baik
Persentase 82,75
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa siswa yang mencapai nilai minimal 70 pada siklus II yaitu 82,75 atau sejumlah 24 siswa.
84 Nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa kelas I pada siklus
II yaitu 74,79. Nilai rata-rata tersebut termasuk dalam kategori baik. Di samping itu, berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa
terdapat 20,69 atau sebanyak 6 siswa masuk kategori sangat baik, 62,06 atau sebanyak 18 siswa masuk kategori baik, 13,79 atau
sebanyak 4 siswa masuk kategori cukup dan 3,45 atau sebanyak 1 siswa masuk kategori kurang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ada peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa dengan menggunakan media kartu kata bergambar.
Berikut ini hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan pada siklus II.
Tabel 15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Permulaan Siklus II
No. Nama
Skor 1
Adn 26
2 Ahm
23 3
Alf 16
4 Ans
23 5
Arb 21
6 Arf
27 7
Ars 20
8 Ary
20 9
Aul 21
10 Avr
20 11
Bnt 25
12 Carl
23 13
Dnn 24
14 Des
26 15
Din 23
16 Dzi
25 17
Fau 23
18 Fri
22 19
Irf 21
20 Izz
22 21
Kha 20
22 Khi
23 23
Luq 25
24 Mud
23 25
Nim 23
26 Nin
27 27
Rad 21
28 Ferd
21 29
Tal 27
Jumlah Skor 661
Persentase 71,23
85 Berdasarkan tabel observasi tersebut, dapat diketahui bahwa
penggunaan media kartu kata bergambar dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas I berpengaruh baik terhadap proses pembelajaran
membaca permulaan siswa kelas I. Pada siklus II ini, persentase aktivitas siswa selama pembelajaran membaca permulaan berlangsung mencapai
71,23 yaitu masuk kategori tinggi.
e. Refleksi Tindakan