85 Berdasarkan tabel observasi tersebut, dapat diketahui bahwa
penggunaan media kartu kata bergambar dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas I berpengaruh baik terhadap proses pembelajaran
membaca permulaan siswa kelas I. Pada siklus II ini, persentase aktivitas siswa selama pembelajaran membaca permulaan berlangsung mencapai
71,23 yaitu masuk kategori tinggi.
e. Refleksi Tindakan
Peneliti dan guru kelas I melakukan kegiatan refleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus II. Berdasarkan hasil refleksi,
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini dapat dikatakan lebih baik daripada siklus I. Proses pembelajaran membaca permulaan berlangsung
lebih baik. Sebagian besar siswa jauh lebih berani dalam berpendapat dan bertanya selama proses pembelajaran membaca permulaan berlangsung.
Siswa juga jauh lebih memperhatikan, berminat, antusias, dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut karena siswa lebih
dimotivasi oleh guru dengan diberi
reward.
Pada tindakan siklus II, kemampuan membaca permulaan siswa meningkat dari siklus I. Sebagian besar siswa sudah dapat membaca
dengan lafal jelas, intonasi tepat, berani, lancar dan dengan sikap tubuh yang wajar. Hal ini karena pada siklus II guru memperbaiki cara
penggunaan kartu kata bergambar dalam pembelajaran dan lebih membimbing siswa dalam membaca.
86 Meskipun demikian, pada siklus II ini masih ada kesalahan yang
dilakukan siswa tetapi sudah berkurang banyak. Kesalahan-kesalahan tersebut meliputi 1 masih ada siswa yang perlu dibimbing ketika
membaca 2 masih ada siswa yang sering tidak memperhatikan ketika pembelajaran berlangsung. Pada siklus II, terdapat 5 siswa tidak mencapai
nilai minimal 70. Hal ini karena kemampuan membaca permulaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor psikologis, akan tetapi
juga faktor lingkungan. Faktor lingkungan tidak teramati oleh peneliti. Pada siklus II, persentase siswa yang mencapai nilai minimal 70
sebanyak 82,75 atau sejumlah 24 siswa. Nilai rata-rata kelas dalam membaca permulaan sudah mencapai 74,79 atau masuk kategori baik. Di
samping itu, persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan mencapai 71,23 yaitu termasuk kategori tinggi.
Berikut ini data tentang perbandingan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I pada pra tindakan, siklus I dan siklus II.
Tabel 16. Perbandingan Nilai Kemampuan Membaca Permulaan Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
Aspek yang Diamati Pra
Tindakan Siklus I
Siklus II Nilai Rata-rata Kelas
54,45 64,59
74,79 Kategori
Kurang Cukup
Baik Jumlah Siswa yang
Mencapai Nilai Minimal 70
5 12
24 Persentase Siswa
yang Mencapai Nilai Minimal 70
17,24 41,38
82,75
87 Peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I
dengan menggunakan media kartu kata bergambar dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Gambar 5. Diagram peningkatan kemampuan membaca permulaan
Perbandingan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan dari pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut ini. Tabel 17. Perbandingan Skor Aktivitas Siswa pada
Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II. Aspek yang
Diamati Pra
Tindakan Siklus I
Siklus II Jumlah Skor
386 486
661 Persentase
41,59 52,37
71,23 Kategori
Rendah Tinggi
Tinggi Peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca
permulaan menggunakan media kartu kata bergambar dapat dilihat pada diagram berikut ini.
10 20
30 40
50 60
70 80
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II Nilai rata-rata
kemampuan membaca permulaan
88
Gambar 6. Diagram peningkatan persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan
B. Pembahasan
1. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan
Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media kartu kata bergambar dalam pembelajaran membaca permulaan memberikan
pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan dan peningkatan proses pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I
SD Negeri Gembongan. Kemampuan siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan dengan digunakannya media kartu kata
bergambar. Pada kondisi awal, nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan
siswa kelas I baru masuk kategori kurang dan siswa yang tuntas atau mencapai nilai minimal 70 yaitu 17,24 atau sejumlah 5 siswa. Beberapa
penyebabnya adalah rendahnya motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran membaca permulaan, suasana pembelajaran kurang
menyenangkan dan kurang kondusif, serta belum digunakannya media
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
Kondisi awal Siklus I
Siklus II Persentase aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran membaca permulaan