Metode Pembelajaran Membaca Permulaan

17

7. Metode Pembelajaran Membaca Permulaan

Ada beberapa metode pembelajaran membaca permulaan, diantaranya yaitu: 1 metode abjad, 2 metode bunyi, 3 metode kupas rangkai suku kata, 4 metode kata lembaga, 5 metode global, dan 6 metode struktural analitik sintetik SAS Akhadiah dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 19961997: 53. Penjelasan dan contoh penerapan metode-metode tersebut adalah sebagai berikut. a. Metode Abjad dan Metode Bunyi Pada metode abjad, pelajaran membaca dimulai dengan pengenalan abjad “a”, “be”, “ce”, “de” dan seterusnya. Pada metode bunyi, pelaksanaanya hampir sama dengan metode abjad. Akan tetapi, huruf-huruf tidak disebut dengan nama abjadnya, melainkan dengan bunyinya. Menurut Akhadiah dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 19961997: 53 metode abjad dan metode bunyi merupakan metode- metode yang sudah sangat tua. Dalam penerapannya, kedua metode tersebut sering menggunakan kata-kata lepas. Contoh penerapannya sebagai berikut. 1 Metode abjad: bo-bo ----- bobo la-ri ----- lari 2 Metode bunyi: na-na ----- nana lu-pa -----lupa 18 b. Metode Kupas Rangkai Suku Kata dan Metode Kata Lembaga Metode kupas rangkai suku kata dan metode kata lembaga, dalam penerapannya menggunakan cara mengurai dan merangkaikan. Contoh penerapannya adalah berikut ini. 1 Metode kupas rangkai suku kata Cara untuk memperkenalkan huruf kepada siswa, suku kata yang sudah dikenal oleh siswa diuraikan menjadi huruf, kemudian huruf dirangkai lagi menjadi suku kata. Contoh: ma  m – a  m – a  ma 2 Metode kata lembaga: Contoh: bola – bo-la --- b-o-l-a ---- bo-la --- bola Guru menyajikan kata-kata: kata-kata yang digunakan adalah kata yang sudah dikenal oleh siswa. Kata tersebut diuraikan menjadi suku kata, suku kata diuraikan menjadi huruf. Setelah itu huruf dirangkai lagi menjadi suku kata, dan suku kata dirangkai menjadi kata. c. Metode Global Dalam penerapannya, metode ini memperkenalkan kepada siswa beberapa kalimat, untuk dibaca. Sesudah siswa dapat membaca kalimat- kalimat itu, salah satu di antaranya dipisahkan untuk dikaji, dengan cara menguraikannya atas kata, suku kata, huruf-huruf. Sesudah siswa dapat membaca huruf-huruf itu, kemudian huruf-huruf dirangkaikan lagi sehingga 19 terbentuk suku kata, suku-suku menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat lagi. Contohnya sebagai berikut. Siswa membaca kalimat berikut ini: ini nani ini nina ini nana ini nini Setelah kalimat-kalimat tersebut dibaca oleh siswa, lalu salah satu kalimat dikaji. M isalnya pada kalimat “ini nani”. Kalimat tersebut diuraikan menjadi berikut ini. ini nani ini nani i – ni na – ni i – n – i n – a – n – i i – ni na – ni ini nani ini nani d. Metode Struktur Analitik Sintetik SAS Pelaksanaan metode SAS dibagi dalam dua tahap. Dua tahap tersebut meliputi tahap tanpa buku dan tahap menggunakan buku. Contohnya adalah sebagai berikut. Pada tahap tanpa buku, pembelajaran dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut. 20 1 Merekam bahasa siswa Guru merekam bahasa yang digunakan siswa sehari-hari sebagai bahan bacaan. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak akan mengalami kesulitan karena bahasa yang ada dalam bacaan adalah bahasa siswa sendiri. 2 Menampilkan gambar sambil bercerita Dalam hal ini, guru memperlihatkan gambar kepada siswa sambil bercerita sesuai dengan gambar tersebut. Kalimat yang digunakan guru untuk bercerita digunakan juga sebagai pola dasar bahan membaca. Contoh: guru memperlihatkan gambar seorang anak sedang menyiram tanaman, sambil bercerita. Kalimat cerita ditulis di papan tulis dan digunakan sebagai bahan bacaan. Gambar 1. Anak sedang menyiram tanaman ini tini. tini sedang di kebun. tini menyiram bunga. 3 Membaca gambar Contoh: guru memperlihatkan gambar seorang anak sedang berenang, sambil mengucapkan kalimat, “ini toni”. Siswa melanjutkan membaca gambar tersebut dengan bimbingan guru. 4 Membaca gambar dengan kartu kalimat Gambar 2. Anak sedang berenang 21 Setelah siswa dapat membaca gambar dengan lancar, guru menempatkan kartu kalimat di bawah gambar. Untuk memudahkan pelaksanaannya dapat digunakan media berupa papan selip atau papan flanel, kartu kalimat, kartu kata, kartu huruf, dan kartu gambar. Dengan menggunakan kartu-kartu dan papan selip atau papan flanel, untuk menguraikan dan menggabungkan kembali akan lebih mudah. Contoh: ini toni ini papa toni ini tini ini mama tini 5 Membaca kalimat secara struktural s Setelah siswa mulai dapat membaca tulisan di bawah gambar, sedikit demi sedikit gambar dikurangi sehingga akhirnya mereka dapat membaca tanpa dibantu gambar. Dalam kegiatan ini yang digunakan kartu-kartu kalimat serta papan selip atau papan flanel. Dengan dihilangkannya gambar maka yang dibaca siswa adalah kalimat: Contohnya adalah sebagai berikut. 22 ini toni ini papa toni ini tini ini mama tini 6 Proses analitik A Sesudah siswa dapat membaca kalimat, mulailah menganalisis kalimat itu menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf. Contohnya sebagai berikut. ini toni ini toni i - ni to - ni i - n - i t - o - n - i 7 Proses sintetik S Setelah siswa mengenal huruf-huruf dalam kalimat yang diuraikan, huruf-huruf itu dirangkaikan lagi menjadi suku kata, suku menjadi kata, dan kata menjadi kalimat seperti semula. Contohnya adalah sebagai berikut. i - n - i t - o - n - i i - ni to - ni ini toni ini toni Secara utuh, proses SAS dapat dicontohkan sebagai berikut. 23 ini toni ini toni i - ni to - ni i - n - i t - o - n - i i - ni to - ni ini toni ini toni Dalam penelitian ini, metode pembelajaran membaca permulaan difokuskan pada metode SAS.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Permulaan