38
sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Budaya Organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai
organisasi yang dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahai, memikirkan dan
merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan dalam organisasi tersebut.
b. Fungsi Budaya Organisasi
Greenberg dan Baron 2003 memberikan pandangan bahwa
terdapat beberapa fungsi Budaya Organisasi di antaranya :
1. Budaya memberikan rasa identitas
Semakin jelas persepsi dan nilai-nilai bersama organisasi didefinisikan, semakin kuat orang dapat disatukan dengan misi
organisasi dan merasa menjadi bagian penting darinya. 2.
Budaya membangkitkan komitmen pada misi organisasi Bagi orang terkadang sulit untuk berpikir di luar kepentingannya
sendiri, seberapa besar akan mengetahui dirinya. Apabila terdapat strong culture, orang merasa bahwa mereka menjadi
bagian dari yang besar dalam organisasi tersebut dan terlibat dalam keseluruhan kerja organisasi.
3. Budaya memperjelas dan memperkuat standar perilaku
Budaya membimbing kata dan perbuatan pekerjaan, membuat jelas apa yang harus dilakukan dan kata-kata dalam situasi
39
tertentu terutama berguna bagi pendatang baru. Budaya mengusahakan stabilitas bagi perilaku, keduanya dengan
harapan apa yang harus dilakukan individu yang berbeda di saat yang sama. Suatu perusahaan dengan kebudayaan yang kuat
mendukung kepuasan pelanggan, pekerja mempunyai pedoman tentang bagaimana harus berperilaku.
c. Indikator Budaya Organisasi
Terdapat karateristik penting yang dipakai sebagai acuan dalam memahami serta mengukur keberadaan budaya organisasi yang
dikembangkan oleh Hofstede 1990 dalam Trisnaningsih 2007 :
1. Berorientasi pada hasil pekerjaan, yaitu sejauh mana manajemen
memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan dibandingkan perhatian terhadap teknik dan proses yang digunakan untuk
meraih hasil tersebut. 2.
Berorientasi pada orang, yaitu sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang-orang
di dalam organisasi.
d. Tipe Budaya Organisasi
Kreitner dan Kinicki 2001 dalam Wibowo 2010: 30 mengemukakan adanya 3 tiga tipe umum budaya organisasi antara
lain:
a. Budaya konstruktif constructive culture merupakan budaya di
mana pekerja didorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu
40
mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang.
b. Budaya pasif-defensif passive-defensive culture mempunyai
karakteristik menolak keyakinan bahwa pekerja harus berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang tidak
menantang keamanan mereka sendiri. c.
Budaya agresif-defensif aggressive-defensive culture mendorong pekerja mendekati tugas dengan cara memaksa
dengan maksud melindungi status dan keamanan kerja mereka.
e. Proses Pembentukan Budaya Organisasi