Uji Normalitas Uji Linearitas Uji Multikolinearitas

64

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi klasik statistik, baik multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskesdatisitas Bhuono Agung Nugroho, 2005. Uji asumsi klasik yang digunakan sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dilakukan menggunakan teknis analisis Kolmogorov-Smirnov dengan rumus : �ᴅ = , √� + � � � Keterangan : K D : Harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari n1 : Jumlah sampel yang diperoleh n2 : Jumlah sampel yang diharapkan Sugiyono, 2010. Kriteria pengambilan keputusan adalah variabel penelitian dinyatakan berdistribusi normal apabila memiliki tingkat signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 Sig. 0,05. 65

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang linear jika kenaikan skor variabel independen diikuti kenaikan skor variabel dependen Imam Ghozali, 2011. Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan linear adalah nilai F yang dihitung dengan menggunakan rumus : � �� = �� �� �� � Keterangan : F reg : Harga bilangan F untuk regresi. Rk reg : Rerata kuadrat garis regresi. Rk res : Rerata kuadrat garis residu Sutrisno Hadi, 2014. Jika nilai signifikansi 0,05 maka hubungan antar variabel bisa dikatakan linear. Sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05 maka hubungan antar variabel dinyatakan tidak linear.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Dengan menggunakan analisis korelasi ini akan diperoleh harga interkorelasi antara variabel bebas. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat 66 dikatakan terbebas dari multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian Imam Ghozali, 2011. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2011:139. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser digunakan untuk meregres nilai absolut residual unstandardized dan nilai variabel independen atau variabel independen ditransformasi. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikan 0,05 maka tidak terjadi problem heteroskedastisitas. Sebaliknya jika nilai signifikan 0,05 maka terjadi problem heteroskedasititas Imam Ghozali, 2011:143.

3. Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 2 14

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Semarang dan Surakarta).

0 2 7

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI Pengaruh Independensi Auditor, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi Auditor, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta).

0 3 8

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Independensi Auditor, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan P

0 1 18

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi Dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Yogyakarta).

0 0 7

KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Semarang)

0 0 51

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 16

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 37