35
dipimpin oleh seorang manajer. Gaya manajer untuk mengelola sumber daya manusia dalam suatu unit kerja akan berpengaruh pada
peningkatan kinerja unit, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Berdasarkan pengertian-pengertian Gaya Kepemimpinan di atas dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang pemimpin
dalam mengarahkan,
mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang bawahan untuk bisa
melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Jenis Gaya Kepemimpinan
Menurut Rivai 2010:122 ada tiga jenis Gaya Kepemimpinan yang mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai,
yaitu:
1
Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator. Pemimpin memberikan instruksi kepada bawahan,
menjelaskan apa yang harus dikerjakan, selanjutnya karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diperintahkan oleh
atasan. Gaya Kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan
pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
36
2
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya Kepemimpinan ini ditandai oleh adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan
keputusan yang kooperatif. Dalam Gaya Kepemimpinan ini, ada kerjasama antara atasan dengan bawahan. Gaya Kepemimpinan
demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri
sendiri.
3
Gaya Kepemimpinan Bebas
Gaya kepemimpinan ini memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin bersifat
pasif. Peran utama pimpinan adalah menyediakan materi pendukung dan berpartisipasi jika diminta bawahan.
c. Indikator Gaya Kepemimpinan
Terdapat dua Gaya Kepemimpinan dalam penelitian ini yaitu Gaya Kepemimpinan consideran dan Gaya Kepemimpinan
structure. Gaya Kepemimpinan tersebut dikembangkan oleh Gibson 2000 dan Marganingsih 2010.
1. Gaya Kepemimpinan Consideran
Gaya Kepemimpinan consideran adalah Gaya Kepemimpinan yang menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan
dengan atasan, adanya saling percaya,
kekeluargaan, menghargai gagasan bawahan, dan adanya komunikasi antara
pimpinan dan bawahan. Pemimpin yang memiliki konsiderasi
37
yang tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan parsial.
2. Gaya Kepemimpinan Structure
Gaya Kepemimpinan structure adalah Gaya Kepemimpinan yang menunjukkan bahwa pemimpin mengorganisasikan dan
mendefinisikan hubungan-hubungan di dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas,
dan menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang benar. Pemimpin yang memiliki kecenderungan membentuk struktur
yang tinggi, akan memfokuskan pada tujuan dan hasil. 5.
Budaya Organisasi a.
Pengertian Budaya Organisasi
Pengertian mengenai Budaya Organisasi dikemukakan oleh
beberapa ahli. Menurut Alisyahbana dalam Supartono 2010:31 budaya merupakan manifestasi dari cara berfikir sehingga
menurutnya pola kebudayaan itu sangat luas sebab semua tingkah laku dan perbuatan, mencakup di dalamnya perasaan karena
perasaan juga merupakan maksud dari pikiran. Menurut Peruci dan
Hamby dalam Tampubolon 2008:184 mendefinisikan budaya adalah segala sesuatu yang dilakukan, dipikirkan, dan diciptakan
oleh manusia dalam masyarakat, serta termasuk pengakumulasian sejarah dari objek-objek atau perbuatan yang dilakukan sepanjang
waktu. Robbins dalam Sembiring, 2012:41 selanjutnya memberikan pengertian bahwa Budaya Organisasi mengacu ke
38
sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Budaya Organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai
organisasi yang dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahai, memikirkan dan
merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan dalam organisasi tersebut.
b. Fungsi Budaya Organisasi