45
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor
Gaya Kepemimpinan merupakan pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan pemimpin, menyatukan tujuan organisasi
dengan tujuan individu, dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran yang telah menjadi komitmen bersama. Gaya Kepemimpinan berkenaan
dengan cara-cara yang digunakan oleh manajer untuk mempengaruhi bawahannya. Gaya Kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan seorang manajer pada saat ia mempengaruhi perilaku bawahannya. Jika kepemimpinan tersebut terjadi pada suatu organisasi
formal tertentu, di mana para manajer perlu mengembangkan karyawan, membangun iklim motivasi, menjalankan fungsi-fungsi manajerial
dalam rangka menghasilkan kinerja yang tinggi dan meningkatkan kinerja perusahaan, maka manajer perlu menyesuaikan Gaya
Kepemimpinannya Trisnaningsih, 2007. Pada hubungannya dengan Kinerja Auditor, cakapnya seorang
pemimpin menggunakan
Gaya Kepemimpinannya
dalam mengaturmempengaruhi bawahannya, maka bawahannya akan
termotivasi dan bersemangat untuk bekerja, sehingga kinerja bawahannya akan semakin baik. Pemimpin menentukan berhasil atau
tidaknya suatu organisasi. Pemimpin dapat memberikan pengaruh dalam menanamkan disiplin bekerja untuk meningkatkan kinerja
bawahannya.
46
3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor
Menurut Schein 2009:27, Budaya Organisasi adalah pola asumsi bersama yang dipelajari oleh suatu kelompok dalam memecahkan
masalah melalui adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dipertimbangkan kebenarannya, oleh karena
itu, untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk melihat, berpikir, dan merasakan kaitannya dengan masalah-masalah
yang ada. Budaya Organisasi merupakan satu unsur terpenting dalam perusahaan yang hakikatnya mengarah pada perilaku-perilaku yang
dianggap tepat, mengikat dan memotivasi setiap individu yang ada didalamnya. Schein 2009 juga mengungkapkan bahwa kita akan mulai
menyadari bahwa tidak ada budaya yang benar atau salah, tidak ada budaya yang lebih baik atau lebih buruk, kecuali dalam hubungannya
bagaimana cara suatu organisasi bertindak dan lingkungan apa yang mendukung jalannya suatu operasi organisasi. Setiap individu yang
terlibat di dalamnya akan bersama-sama berusaha menciptakan kondisi kerja yang ideal agar tercipta suasana yang mendukung bagi upaya
pencapaian tujuan yang diharapkan. Dalam hubungannya dengan Kinerja Auditor, Budaya Organisasi
yang tinggi dapat meningkatkan Kinerja Auditor dengan motivasi kerja yang tinggi pula. Budaya Organisasi akan memberikan sugesti pada
perilaku yang ditanamkan organisasi agar dapat menyelesaikan tugas dengan sukses, dan memberikan keuntungan pada auditor itu sendiri.
Akibatnya auditor memiliki kepercayaan pada diri sendiri, kemandirian
47
dan mengagumi dirinya sendiri. Sifat-sifat ini dapat meningkatkan harapan auditor agar kinerjanya semakin meningkat.
4. Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, dan Budaya