Tata Lampu atau Lighting

113 Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa lighting adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluan pementasan. Yang berfungsi untuk penerangan, penciptaan suasana atau untuk memperjelas peristiwa pada suatu adegan. Hal-hal yang dapat mempengaruhi lighting adalah alur cerita, kostum tari, tata rias yang digunakan dalam acara pementasan. Penerapan tata lampu atau lighting dalam kostum pada umumnya dapat dilakukan dengan cara menambahkan hiasan yang dapat memantulkan cahaya, misalnya payet, mutiara dan pitarenda yang berwarna emas atau perak. Selain hiasan dapat juga memakai bahan kain yang sudah di prada. Sehingga dalam pertunjukkan kostum akan terlihat gemerlap dan bercahaya, saat tersorot lampu lighting.

H. PENCIPTAAN KOSTUM TARI INDHEL DENGAN SUMBER IDE

SESENTENG Proses awal penciptaan kostum ini dimulai dari mengkaji dan memahami karakteristik tari Indhel dengan tujuan untuk memahami karakter tari dan terciptanya suatu tari dengan kostum yang sesuai dengan peran. Penciptaan disain kostum tari harus ada sumber ide sebagai inspirasi untuk membuat kostum baru. Langkah pertama mendisain kostum tari yang akan diwujudkan dalam benda nyata, diperlukan unsur- unsur dan prinsip-prinsip disain sehingga disain kostum tari menjadi lebih menarik. 114 Mencipta disain kostum tari “Indhel” dengan cara mengkaji dan memahami karakterisitk tari dan konsep tari yang akan diperankan oleh penari. Untuk menggambarkan karakter tari Indhel dengan menerapakan karakter tari Indhel pada kostum tari. Dalam mengkaji tari Indhel perlu mengetahui tema tari, alur cerita, karakter peran dan ide cerita. Tema tari Indhel adalah kehidupan sosial dalam masyarakat yang menceritakan aktivitas pembuatan gula kelapa di desa Bumisari, kecamatan Bojongsari, kabupaten Purbalingga . Alur cerita maju karena cerita tari berurutan dari awal sampai akhir, dimana diawali dengan membersihlam bumbung sampai proses masaknya air legan siap dicetak dan menjadi gula jawa. Karakter peran yang dibawakan penari yaitu kesederhanaan dan kebersamaan. Kesederhanaan digambarkan pada proses pembuatan gula kelapa yang masih sangat tradisional dan kebersamaan digambarkan saat membuat gula kelapa adanya saling membantu satu sama lain untuk menghasilkan gula kelapagula jawa. Ide cerita tari Indhel ini diambil dari kehidupan sosial dalam masyarakat yang menceritakan aktivitas membuat gula merah. Ragam tari dari gaya Banyumasan yang dikembangkan menjadi lebih bervariatif serta telah dirangkai sesuai dengan tema dan cerita yang diangkat. Kostum tari indhel mencerminkan pakaian wanita pendesaan, yang biasanya menggunakan kutang suroso dan rok bungkus 78. Dalam mencipta kostum tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ada, perancang lebih bebas berkreasi untuk menuangkan ide dalam disain