Karakterisitk Tari Indhel KARAKTERISTIK TARI INDHEL

19 pada kecepatan bereaksi, dan kualitas kekuatan gerak, kesesuaian dengan suasana hatinya, serta karakter sebagai watak yang merupakan wujud dari tingkah laku atau tindakan yang sudah mempribadi Tasman, 1996: 24-26. Pemahaman karakter yang demikian itu menunjuk pada kualitas yang dipersamakan dengan kemampuan serapan indra perasa merupakan makna dari rasa keindahan yang terpancar dalam pencapaian kualitas tari Indhel. Keindahan rasa yang terpancar dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat itulah karakter tari Indhel dapat diindentifikasi. Dari hasil pengamatan itu penata tari menuangkan dalam sebuah bentuk tarian dengan gerak-gerak yang sesuai dengan karakter seorang wanita yang sedang membuat gula kelapa gula jawa. Karakteristik yang terkandung dalam tari indhel adalah kebersamaan saling membantu membuat gula merah , dan kesederhanaan cara membuat gula merah yang masih tradisional sehingga sulit untuk menghindari percikan gula merah yang menempel pada kostum yang dikenakan. Penerapan karakteristik tari Indhel pada pembuatan kostum pada umumnya yaitu dengan menerapkan karakteristik tari. Penerapan karakter kesederhanaan dituangkan dalam bentuk bustier dan penerapan karakter kebersamaan pada aksen anyaman. Penerapan karakter pada sebuah kostum dalam tarian merupakan peran terbesar pada suatu pentas seni. Untuk menghayati tarian, maka penghayatanya selain ditunjukkan kepada bahasa geraknya, juga pada 20 kostum. Pemahaman karakter dalam tarian perlu diketahui untuk mendapatkan satu kesatuan antara tarian dan kostum.

B. SUMBER IDE

1. Pengertian Sumber Ide

Sumber Ide adalah asal, sedangkan ide adalah gagasan Elha Santoso, 2003:390. Sumber ide adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ide seseorang untuk menciptakan ide baru Sri Widarwati,1996 : 58. Pengambilan sumber ide dalam pembuatan suatu desain harus jelas terlihat, sehingga orang akan dengan mudah mengenali sumber ide hanya dengan melihat busana yang dibuat. Sumber ide merupakan langkah awal yang harus diperhatikan sebelum membuat sebuah desain. Sumber ide juga diartikan sesuatu atau sumber yang dapat merangsang lahirnya suatu kresai Widjiningsih, 2000. Dalam membuat hasil karya dengan pedoman pada sumber ide yang sudah ada berarti mengambil sebagian unsur yang terdapat pada sumber acuan untuk menciptakan karya baru. Menurut Widjiningsih 1990 sumber ide adalah segala sesuatu yang dapat merangsang timbulnya suatu kreasi. a. Macam-Macam Sumber Ide Sumber ide secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat Sri Widaryati, 1996 yaitu : 1 Sumber ide dari penduduk dunia, atau pakaian daerah-daerah di Indonesia. 2 Sumber ide dari benda-benda alam, seperti bentuk dan warna dari bentuk tumbuh-tumbuhan, binatang, gelombang laut, bentuk awan dan bentuk-bentuk benda geometris. 21 3 Sumber ide dari peristiwa-peristiwa nasional maupun internasional, misalnya pakaian olahraga dari peristiwa PON, SEA Game, Asean Games, Olimpic Games, dari pakaian upacara 17 agustus. 4 Sumber ide dari pakaian kerja, busana yang dapat digunakan sebagai sumber ide adalah busana kerja yang dapat menunjukkan identitas pemakainya, misalnya pakain rohaniawan, hakim, dokter dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas penyusun menyimpulkan bahwa sumber ide adalah segala sesuatu yang ada dialam baik itu penduduk, benda-benda alam, benda-benda geometris dan peristiwa- peristiwa penting nasional maupun internasional yang dapat menimbulkan ide seseorang untuk menciptakan ide baru.

b. Pengambilan Sumber Ide

Dari empat kelompok besar sumber ide di atas ada lagi bagian dari kelompok tersebut, yang dapat dijadikan sumber ide, hal ini bergantung kepada si pencipta. Menurut Sri Widarwati, 1996 : 59 hal-hal yang dapat diambil sebagai sumber ide di antaranya: 1 Ciri khusus dari sumber ide, misalnya busana tradisonal cina, dimana ciri khususnya terdapat pada kerah cina. 2 Warna dari sumber ide, misalnya warna dari buah kelapa yang berwarna hijau muda. 3 Bentuk atau siluet dari sumber ide, misalnya busana pengantin internasional yang bersiluet L . 4 Tekstur dari sumber ide pakaian wanita Bangkok, misalnya bahannya terbuat dari sutera. Untuk mengembangkan sumber ide yang akan dituangkan dalam penciptaan busana, hendaknya terlebih dahulu mengetahui detail-detail dari suatu ide yang akan dipakai. Suatu kreasi tidak terpancing dari syarat-syarat tertentu yang baku, hanya saja sumber ide