Teknologi Interfacing TEKNOLOGI BUSANA

96 b. Wofen Interfacing Jenis interfacing adalah tenunan rambut kuda dan turbines tenunan kapas yang dilapisi asetat. Berdasarkan penjelasan diatas penyusun dapat menyimpulkan bahwa Interfacing ini adalah untuk memperbaiki dan memperindah bentuk bagian – bagian busana sehingga terlihat rapi dan indah, selain sebagai pembentukan Interfacing berguna untuk mengeraskan bahan. Penerapan interfacing dalam teknologi busana ini sering dipakai pada bagian kerah agar kesannya kaku, bagian saku agar terlihat rapi dan bagian-bagian pakaian yang lainnya tempat kancing, manset, dan lain-lain.

3. Teknologi Facing

Lapisan singkap facings dipergunakan pada penyelesaian pinggiran kasar atau tiras. Lapisan singkap bisa dipotong baik pada lajur benang yang sama dengan bagian yang harus dilapisi atau dengan bahan berlajur benang serong kumai Goet Poespo, 2005 : 68. Bahan yang digunakan untuk facing menurut Nanie Asri Yulianti 1993 adalah Sewarna dengan bahan pokok. Berbeda warnanya dengan bahan busana, perlu diingat kombinasi warna harus sesuai dengan busananya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi facing dalam pembuatan suatu busana sebagai menutupi pinggiran 97 kain dari bahan yang sama agar tampak rapi. Selain itu teknologi facing dapat dijadikan hiasan pada busana dengan kombinasi yang baik pada pemilihan bahan yang berbeda. Penerapan teknologi facing ini diterapkan dalam suatu industri garment yang memproduksi busana dalam jumlah banyak.

4. Teknologi Interlining

Interlining lapisan antara yaitu sepotong bahan pembentuk dipotong sama serupa dari bagian sebuah desain dan dipergunakan diantara suatu bahan pelapis lining dan bagian dari desain. Yang dikontruksikan terpisah dan digabungkan dengan tusuk flanel catch stitch pada lapisan singkap facing pakaiannya sebelum bahan pelapis dijahitkan kedalam. Ini diperlukan untuk kehangatan sekalian sebagai pembentuk Goet Poespo, 2005 : 60. Interlining adalah pakaian yang menempel pada pakaian yang dilapis, dipasang jika diperlukan terutama pada musim dingin di Negara–negara eropa Sicilia Sawitri, 1997:21. Dalam penggunaanya untuk bahan dari sebuah jaketjas atau mantel, dan lengan baju. Macamnya adalah bahan berbobot ringan seperti flannel, flannelette, felt, bahn selimut bobot ringat dan katun berbulu. Adapun ciri-cirinya yaitu berbobot ringan, menyediakan kehangatan, tidak terlalu tebal, dan pemeliharaan harus selaras dengan pemakaian.