Disain Pelengkap Busana DISAIN

73 ditinjau dari fungsinya perlengkapan busana dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu : a. Pelengkap busana Accessories adalah semua yang kita tambahkan pada busaana setelah mengenakan bawahan dan atasan yang berupa rok, celana, baju dan lain-lain. Walupun kelihatannya kecil dan kurang berarti, pelengkap busana dapat memperbaiki atau memperindah si pemakai. Pakaian yang sederhana dapat kelihatan lebih menarik Chodiyah dan Wisri A.Mamdy, 1982 : 45-46. Menurut Prapti Kharomah dan Sicilia Sawitri, 1998 pelengkap adalah semua benda yang kita tambahkan atau kita pakai setelah benda pokok. Tujuannya adalah untuk memperindah penampilan dress up. Pendapat lain dari pengertian pelengkap busana antara lain bahwa pelengkap busana adalah segala sesuatu yang dipakai untuk melengkapi dalam berpakaian yang baik yang bersifat praktis atau untuk menambah keindahan saja Prapti Kharomah. b. Selendang atau syal, ikat pinggang yang tidak sewarna dengan busana. Berdasarkan pengertian di atas penyusun dapat menyimpulkan bahwa pelengkap busana adalah semua benda yang kita tambahkan atau kita pakai setelah busana pokok dengan tujuan untuk memperindah penampilan , memperkuat peran sehingga menarik perhatian. Penerapan pelengkap busana pada umumnya yaitu semua yang ditambahkan pada busana setelah mengenakan busana pokok, misalnya gaun, rok, blus, kebaya untuk memperindah penampilan. Cara penerapan 74 pelengkap busana contohnya : tampilan busana kemeja longgar agar semakin modis diberi ikat pinggang kecil dan jam tangan, membuat penampilan sipemakai indah, serasi dan modis.

D. KOSTUM TARI

1. Pengertian Kostum Tari

Kostum sangatlah erat kaitannya dengan tari, karena unsur visual dari busana sangat membantu tarian. Menurut Wien Pudji Priyanto 2004 : 78 Kostum tari adalah segala perlengkapan yang dikenakan pada tubuh, baik yang terlihat secara langsung maupun pakaian yang tidak terlihat secara langsung yang bertujuan untuk keperluan pertunjukan. Kostum tari adalah suatu busana yang dikenakan dalam suatu pertunjukan atau pentas seni, busana tersebut dapat dikenakan dalam suatu pertunjukan kesenian, baik berupa drama atau tari yang dibawakan oleh satu atau lebih dari satu orang. Kostum yang dikenakan tentunya sesuai dengan gerak si penari, selain itu kostum merupakan penjiwaan dari arti kepribadian penari. Gerakan yang cepat tentunya busana yang dikenakan harus sesuai dengan karakter penari. Unsur visual dari kostum terlihat dari unsur warna, garis, corak yang dikenakan oleh penari. Warna dan corak dapat menyembunyikan kepribadian si penari, sehingga yang tampak adalah karakter atau gambaran dalam penokohan. Selain berkesan visual, kostum juga secara moril mendorong penari untuk mengekspresikan tarian dengan baik. 75 Pada penataan dan penggunaan kostum tari hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut M, jazuli.1994:17 yaitu : a Kostum tari hendaknya enak dipaki etis dan sedap dilihat oleh penonton. b Penggunaan kostum tari selalu mempertimbangkan isitema tari sehingga bisa menghadirkan suatu kesatuan atau keutuhan antar tari dan tata busananya. c Penataan kostum hendaknya bisa merangsang imajinasi penonton. d Disain kostum dapat member proyeksi kepada penarinya, sehingga busana itu dapat merupakan bagian dari diri sendiri. e Keharmonisan dalam pemilihan atau memperpadukan warna- warna sangat penting, terutama harus memperhatikan efeknya terhadap tata cahaya. Kostum dalam tarian sangat penting perannya untuk mendukung karakter sebuah tarian. Berdasarkan kaitan antara kostum dan tarian, dapat menentukan fungsi-fungsi kostum dan tujuan kostum sebagai berikut: a. Fungsi psikis 1. Kostum adalah lingkungan penari yang paling dekat dan akrab. Komportabilitas pemakainya sangat menentukan keberhasilan tarian. 2. Kostum adalah pendukung secara moril bagi si pemakainya. Kesenangan pemakainya akan mendorong pemakainya untuk menari dengan baik. b. Fungsi fisik 1. Kostum adalah penutup aurat dan bagian tubuh lainnya yang perlu menurut konsep tertentu agar memungkinkan bergerak secara leluasa dalam menari.