KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

Bahan yang digunakan terdiri dari kain satin pada bagian draperi, kain tafeta orange pada bustier, kain tafeta hijau muda untuk bagian daun, kain batik banyumasan hijau tua pada rok bungkus dan kain sifon kuning pada bagian lipit kipas. 3. Membuat kostum tari Indhel dengan sumber ide Sesenteng ini melalui beberapa tahap yaitu persiapan mencipta disain kostum, mencipta disain hiasan kostum, pembuatan disain kerja busana, pengambilan ukuran, pembuatan pola kostum, perancangan bahan dan harga serta penyusutan bahan. Pelaksanaan meliputi peletakkan pola pada bahan, pemotongan bahan dan vuring dan pemberian tanda jahitan, menjelujur, passen I, memperbaiki kekurangan passen I, menjahit, memasang hiasan pada kostum, passen II, memperbaiki kekurangan passen II dan penyelesaian keseluruhan. Evaluasi terdiri dari dua macam yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses yang terdiri dari passen I dan passen II, yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan letak bagian kostum. Sedangkan evaluasi hasil merupakan penyelesaian terakhir sebelum kostum ditampilkan dalam gelar koreografi. Sehingga hasilnya berupa bustier, rok bungkus dan draperi yang menyatu pada bagian pinggang rok. 4. Menampilkan kostum tari memerlukan persiapan yang matang agar dalam menampilkan kostum tidak terjadi kesalahan. Sebelum hari H nya, kostum tari dipakai untuk ditarikan tujuannya untuk mengetahui kenyamanan gerak dalam menari. Gelar koreografi kali ini yaitu menampilkan kostum tari yang dilaksanakan dengan adanya kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Teknik Busana, Program Studi Teknik Busana, Program Studi Teknik Rias dan Kecantikan dan Program Studi Pendidikan Seni Tari. Adapun tahap-tahap yang dilakukan untuk gelar koreografi yaitu : persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan yang dilakukan untuk menampilkan kostum tari yaitu dengan tema “Gelar Kolaborasi SENDIKAR Seni Pendidikan Karakter” antara lain dengan membentuk panitia, menentukan tema, menentukan tujuan pelaksanaan, menentukan waktu dan tempat penyelenggaraan, dan menentukan angggaran. Tahap pelaksanaan pada hari sabtu tanggal 5 Juni 2010, acara ini dimulai pada pukul 18.30 WIB yang bertempat di Stage Tedjakusuma FBS, Universitas Negeri Yogyakarta. Tahap evaluasi semua kegiatan yang berjalan dengan lancar, sukses dan mendapat respon yang positif dari masyarakat khususnya para pemerhati mode.

B. SARAN

1. Bagi Mahasiswa a. Penciptaan dalam membuat disain kostum tari harus lebih mengkaji lebih dalam karakterisitik pada sebuah tarian, dan menambah informasi sebanyak mungkin mengenai sumber ide yang bersangkutan dengan tema busana yang diciptakan. Tujuannya agar dapat berjalan lancar dan tidak banyak mengalami kendala. b. Dalam proses pembuatan kostum ini terdapat kesulitan pada pembuatan anyaman untuk aksen pada bustier. Untuk mempermudah menata anyaman diperlukan viselin yang ditempelkan pada bagian buruk anyaman agar hasilnya lebih rapi. Selain itu adanya kekurangan dalam pasen I yaitu kostum tari masih kebesaran dan kekecilan, untuk itu diperlukan pengukuran kembali agar pasen II benar-benar pas pada tubuh sipemakai. c. Dengan kerjasama antara perancang kostum tari dan penari kurangnya kekompakkan dalam hal menentukan pemilihan bahan dan waktu untuk pasen, demi terwujudnya kesepakatan bersama dalam proses kerjasama antara kelompok tari dan kelompok kostum tari harus dibina dengan baik antar semua komponen yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan baik antar dosen pembimbing maupun antar panitia penyelenggara sehingga konflik dan permasalahan dapat diatasi dengan baik. Dalam proses penyelenggaraan ini terdapat indikator keberhasilan yaitu harus disiplin dan bertanggung jawab hal ini perlu dilakukan dengan tegas agar mudah dalam mengkoordinir. 2. Bagi Lembaga Pendidikan a. Diharapkan Program Studi Teknik Busana selalu mendukung dan membimbing setiap kegiatan mahasiswa. b. Diharapkan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta selalu memberikan dukungan dan pengarahan kepada Program studi dan