Metode Sistem Pembuatan Pola

91 lingkaran yang besar dengan yang kecil, misalnya lipit bentuk bawah buah dada, sisi ataupun bahu juga pada bagian belakang badan yaitu pada pinggang, panggul dan bahu. Draping ini hanya dapat dikerjakan untuk orang lain, dan banyak dilakukan sebelum pola konstruksi berkembang. Jiplakan bentuk badan pada draping dapat menjadi pola dasar busana ataupun pola busana Widjiningsih, 1994 : 3 . Berdasarkan penjelasan di atas penyusun menyimpulkan bahwa draping adalah cara membuat pola ataupun kostum yang langsung dikenakan pada boneka atau pun tubuh manusia. Penerapan draping pada suatu busana kerja, misalnya celana yang bagian panggulnya terdapat draperi dan bagian bawah celana mengecil, memberikan kesan feminin, dan energik. 2 Konstruksi pola Konstruksi pola adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran dari bagian-bagian badan yang diperhitungkan secara matematis dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka belakang, rok, lengan, kerah, dan sebagainya Widjiningsih 1994 : 3. Menurut Djati Pratiwi 2001 : 16 pola konstruksi adalah pola yang dibuat dengan konstruksi bidang datarflat pattern, pola ini merupakan pengembangan dari pola yang dibuat dengan konstruksi padatboneka. Sistem pola konstruksi ini dapat membuat pola untuk dirinya sendiri dan 92 untuk orang lain. Berdasarkan ukuran-ukuran ini kemudian dibuatlah gambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka dan belakang, rok, lengan, krah, dan sebagainya Widjiningsih, 1994 : 3. Untuk mendapat hasil pola kontruksi yang baik harus dikuasai hal-hal berikut ini antara lain : a Cara pengambilan macam-macam ukuran yang dilakukan secara cermat dan tepat dengan menggunakan peter ban sebagai alat penolong sewaktu mengukur dan mengambil pita pengukur untuk mengukur. b Cara mengambar bentuk tertentu seperti garis leher, garis kerung lengan dan yang lain harus lancar dan luwes. c Perhitungan pecahan dari ukuran yang ada dalam kontruksi dilakukan secara cermat dan tepat Widjiningsih, 1994. Berdasarkan penjelasan diatas penyusun menyimpulkan bahwa kontruksi pola adalah pola yang dibuat dengan kontruksi bidang datar atau Flat pattern berdasarkan ukuran dari bagian- bagian badan yang diperhitungkan secara matematis dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan depan belakang, rok, lengan, kerah dan sebagainya. Penerapan kostruksi pola pada suatu busana, misalnya busana jas yang memerlukan perhitungan yang tinggi agar kesempurnaan bentuk jas terlihat dengan baik, pada bagian kerah dan lengan perlu kecermatan sehingga hasil jadinya baik. 93

F. TEKNOLOGI BUSANA

Teknologi busana adalah suatu cara atau teknik pembuatan busana agar hasilnya menarik dan nyaman dipakai Nanie Asri Yulianti, 1993. Teknologi busana terdiri dari:

1. Teknologi Penyambungan Kampuh

Kampuh adalah kelebihan jahitan atau tambahan jahitan untuk menghubungkan dua bagian dari busana yang dijahit. Misalnya menghubungkan bahu depan dan bahu belakang, sisi depan dengan sisi belakang Nani Asri Yulianti, 1993 : 4. Kampuh adalah jahitan yang terdiri dari satu bagian atau lebih dari pakaian Soekano, 2000. Menurut Nanie Asri Yulianti 1993 : 4-9. Kampuh terdiri dari dua macam yaitu : a. Kampuh Buka Kampuh buka adalah kelebihan jahitan yang dihubungkan dua bagian dari busana yang dijahit secara terbuka. Macam-macam kampuh buka antara lain: a Kampuh buka diselesaikan dengan obras b Kampuh buka diselesaikan dengan dijahit tepi, caranya mengelim tepi kain 2x, besar keliman kira-kira 0,5 cm dan kemudian ditindis. c Kampuh buka diselesaikan dengan dirompok, caranya memakai bahan yang lebih tipis dan warna yang sama. Arah kain dipotong serong agar hasil rompok rapi. d Kampuh buka diselesaikan dengan digunting zig-zag. Teknik ini biasanya digunakan untuk jahitan tailoring karena bahan yang digunakan untuk tailoring biasanya tebal. e Kampuh buka diselesaikan dengan tusuk balut dan tusuk feston, caranya pinggiran tiras dibersihkan dulu atau dipotong kemudian pinggir kain baru bisa ditusuk balutfestoon. 94 b. Kampuh tutup Kampuh ini disebut kampuh tutup karena kelebihan jahitan dari dua bagian kain yang tidak terbuka tetapi menjadi satu. Macam-macam kampuh tutup antara lain: 1 Kampuh balik Kampuh balik ini biasanya digunakan pada pakaian anak, pakaian dalam wanita, pakaian dewasa wanita yang terbuat dari bahan tembus terang dan lenan rumah tangga. Keuntungan dari penggunaan kampuh balik ini adalah kuat dan rapi. Macam- macam kampuh balik yaitu kampuh balik biasa, kampuh balik semu, dan kampuh balik yang diubah digeser. 2 Kampuh pipih Kampuh pipih digunakan untuk pakaian bayi, pakaian pria dan pada tempat-tempat yang harus pipih. Lebar jahitan 1cm, jadi ½ atau ¾ cm. 3 Kampuh perancis Kampuh ini untuk menghubungkan dua bagian kain dengan satu kali setikan . kampuh ini digunakan untuk bahan-bahan yang tipis seperti poplin. Lebar kampuh 1cm, jadi ½ cm atau ¾ cm. 4 Kampuh sarung Kampuh sarung dipakai untuk menyambung bahan berkotak, untuk menjahit pakaian yang dipakai bolak-balik, untuk garis lengkung pada model pakaian. Kampuh ini pada bagian baik terdapat satu jalur setikan Nanie Asri Yulianti 1993 : 6-9. Dari penjelesan diatas penyusun menyimpulkan bahwa penyambungan kampuh dalam teknologi busana ini berfungsi untuk menyelesaikan bagian tiras kain, agar terlihat rapi. Penyelesain kampuh tergantung dari jenis bahan dan jenis pakaian. Dari beberapa macam teknik penyelesaian dapat diterapkan penyambungan kanpuh dalam teknologi busana ini, misalnya, penyelesaian kampuh buka dengan dijahit tepi pada bagian rok atau