Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Jawa di SD

14

2. Tujuan Membaca

Pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan. Menurut Anderson, 2003 dalam Dalman,2014: 11, ada tujuh macam tujuan dari kegiatan membaca, yaitu : a Reading for details or fact Membaca untuk memperoleh fakta dan perincian. b Reading for main ideas Membaca untuk memperoleh ide-ide utama. c Reading for sequence or organization Membaca untuk mengetahui urutansusunan struktur karangan. d Reading for inference Membaca untuk menyimpulkan. e Reading to classify Membaca untuk mengelompokkan mengklasifikasikan f Reading to evaluate Membaca untuk menilai, mengevaluasi. g Reading to compare or contrast Membaca untuk memperbandingkan mempertentangkan. Berdasarkan penjelasan di atas terdapat beberapa tujuan dalam membaca. Oleh karena itu pembaca harus memfokuskan tujuan yang diinginkan dalam membaca. Dalam penelitian ini akan membahas keterampilan membaca aksara Jawa sehingga tujuan dalam membaca ini yaitu untuk mengetahui arti kata atau kalimat beraksara Jawa.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Menurut Surwayono Wiryodijoyo 1989: 4-7 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kesiapan membaca yaitu: a Kecerdasan Kematangan untuk belajar membaca belum tentu sama untuk setiap anak, meskipun umumnya orang menganggap bahwa pada umur 6-7 tahun anak-anak sudah matang untuk belajar membaca. Antara IQ, usia mental dan 15 keberhasilan belajar membaca ada hubungannya. Anak yang ber-IQ 50 misalnya hanya dapat diajarkan bahan-bahan yang sangat mudah. b Kesehatan Jasmani Pengaruh kesehatan atas hasil belajar cukup besar. Terutama persepsi mata, dan persepsi telinga sama pentingnya dengan tingkatan energi yang dipergunakan. Bila badan sehat pikiran terang, mata dapat melihat huruf- huruf dengan jelas, telinga dapat pula mendengar bunyi tiap huruf yang disebutkan guru, sudah barang tentu akan menyebabkan anak belajar dengan mudah. c Rumah dan Masyarakat Latar belakang pengalaman, gaya hidup anak di rumah mempengaruhi hasil pelajarannya di sekolah. Sebelum berumur enam bulan memang anak kecil tidak berbicara melainkan sedang berlatih menyuarakan berbagai bunyi bahasa dengan mencoba-coba. Dan dengan bunyi-bunyi yang dibuatnya mereka berusaha berkomunikasi dengan orang lain. Kemudian mereka meniru pola-pola kalimat orang dewasa, dan berbicara dengan kalimatnya sendiri. Miles V. Zintz: 52 Orang tua perlu menanggapi pembicaraan anaknya. Dengan cara begitu berarti dia memberi motivasi kepadanya untuk belajar. Tugas orang tua pada masa anak belajar berbahasa, ialah membetulkan kesalahan-kesalahan berbahasa yang dibuatnya. Dan terhadap pembetulan-pembetulan ini anak- anak cepat menanggapinya. Bila sikap orang tua betul dalam menanggapi