Pengertian Media Pembelajaran Kajian tentang Media Pembelajaran Kertu Gladhen

32 f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan, dan tujuan pembelajaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi media dalam pembelajaran adalah mempermudah guru dalam menyampaikan isi pembelajaran. Dalam penelitian ini media kertu gladhen aksara Jawa digunakan untuk memperjelas penyampaian materi aksara Jawa.

3. Macam-macam Media

Macam-macam media menurut Arief S.Sadiman, dkk 2009: 28 terdiri dari media grafis, media audio, dan media proyeksi diam. a. Media grafis termasuk media visual. Media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepada penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Jenis-jenis media grafis yaitu gambarfoto, sketsa, diagram, baganchart, grafikgraphs, kartun, poster, peta dan globe, papan flanelflannel board, dan papan buletinbulletin board. b. Media audio adalah media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif baik verbal ke dalam kata-katabahasa lisan maupun non verbal. Contoh media audio adalah radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. 33 c. Media proyeksi diam adalah media yang diproyeksikan langsung dengan proyektor dan dapat secara langsung berinteraksi dengan peserta didik. Jenis-jenis dari media proyeksi diam adalah film bingkai slide, film rangkai film strip, overhead proyektor, proyektor opaque, tachitoscope, microprojection dengan microfilm. Leshin, Pollock dan Reigeluth, 1992 dalam Azhar Arsyad,2009: 36 mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu: a. Media berbasis manusia guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, dan field-trip. b. Media berbasis cetak buku, penuntun, buku latihan workbook, alat bantu kerja, dan lembaran lepas. c. Media berbasis visual buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide. d. Media berbasis audio-visual video, film, program slide-tape, televisi. e. Media berbasis komputer pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext. Media yang digunakan peneliti adalah media kertu gladhen aksara Jawa yang merupakan pengembangan dari media flashcard. Media tersebut digunakan dalam bentuk permainan. Adapun langkah-langkah permainannya memodifikasi dari permainan kartu remi.

4. Media Kertu Gladhen Aksara Jawa

Media kertu gladhen aksara Jawa dikembangkan dari media flashcard oleh Kunthi Puspitasari. Menurut Azhar Arsyad 2009: 119-121 flashcard adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang dapat menuntun siswa kepada hal yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu tersebut. Kartu flashcard biasanya berukuran 8cm x 12 cm. Kartu-kartu 34 ini dapat menjadi petunjuk dan rangsangan bagi siswa untuk memberikan respons yang diinginkan. Hal senada disampaikan oleh Rudi Susilana dan Cepi Riyana 2008: 95- 97 yang menyatakan bahwa flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar. Kartu bergambar hanya cocok untuk kelompok kecil tidak lebih dari 30 orang siswa. Gambar dibuat dengan menggunakan tangan atau foto. Gambar-gambar yang ada pada flashcard merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada bagian bawah gambar atau belakangnya. Keterangan yang dimaksud adalah tulisan dari nama objekgambar tersebut. Menurut Kunthi Puspitasari 2016: 35 pengertian media kertu gladhen Aksara Jawa tidak jauh berbeda dengan pengertian media flashcard. Kertu gladhen aksara Jawa adalah kartu kecil yang dapat memudahkan siswa untuk menulis aksara Jawa. Kertu gladhen aksara Jawa berbentuk persegi panjang yang berukuran 8cm x 12cm dan dibuat dengan kertas ivory 260. Kartu dibuat melengkung dibagian ujungnya untuk menjaga siswa agar tidak tertusuk. Kertu gladhen aksara Jawa terdiri dari 57 buah dengan rincian yaitu 20 kertu aksara legena, 20 kertu sandhangan, 15 kertu abang, 1 kertu ijo, dan 1 kertu biru. Selain kartu-kartu tersebut, permainan dengan kertu gladhen aksara Jawa juga dilengkapi dengan tata cara dolanan, spidol, papan panulisan, kain, dan kertas gladhen yang dibuat dari kertas hvs 70 gram warna kuning. Pada kertu aksara legena dan kertu sandhangan, ilustrasi pada bagian belakang setiap kartu terdiri dari salah satu huruf Jawa, cara penulisan huruf