17
Jawa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas yaitu kecerdasan, kesehatan jasmani, rumah dan masyarakat, kematangan sosial dan kebebasan,
perkembangan sosial, dan integritas persyaratan.
C. Kajian tentang Materi Pembelajaran Aksara Jawa
1. Pengertian Aksara Jawa Legena
Menurut peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013, aksara Jawa adalah cerakan atau huruf yang mempunyai bentuk, tanda grafis,
sistem, dan tatanan penulisan yang digunakan untuk bahasa dan sastra Jawa dalam perkembangan sejarahnya.
Aksara Jawa merupakan hasil budaya yang usianya sudah berabad- abad. Aksara Jawa telah berjasa mendokumentasikan dan mengabadikan
banyak buah cipta dalam bentuk karya tulis. Slamet Riyadi, 1996: 1 Di dalam buku pedoman penulisan aksara Jawa 2002: 5 aksara Jawa
legena pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara. Berikut daftar huruf aksara legena.
Tabel 1. Aksara Jawa Legena
Nama Aksara Wujud Aksara
ha na
ca ra
ka
18
Nama Aksara Wujud Aksara
da
Ta sa
wa la
pa dha
ja ya
nya ma
ga ba
tha nga
2. Pengertian Sandhangan
Pada buku pedoman penulisan aksara Jawa 2002: 13 sandhangan ialah penanda dalam aksara Jawa yang berfungsi sebagai pengubah bunyi.
19
Sandhangan aksara Jawa dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni sandhangan bunyi vokal sandhangan swara dan sandhangan konsonan
penutup suku kata sandhangan panyigeg wanda Pedoman Penulisan Aksara Jawa, 2002: 19.
a. Sandhangan Swara
Sandhangan swara vokal terdiri atas lima macam, yakni: Tabel 2. Sandhangan Swara
Nama Wujud
Swanten
Wulu i
Pepet e
Suku u
Taling é
Taling tarung ........
o
Keterangan penulisan sandhangan swara, yaitu: 1
Sandhangan wulu dipakai untuk melambangkan suaravokal i dalam suatu suku kata. Sandhangan wulu ditulis di atas bagian akhir aksara.
Akan tetapi apabila selain wulu terdapat sandhangan lain, maka posisi sandhangan wulu sedikit geser ke kiri.
20
2 Sandhangan pepet dipakai untuk melambangkan vokal eǝ di dalam
suatu suku kata. Sandhangan pepet ditulis di atas bagian akhir aksara. 3
Sandhangan suku dipakai untuk melambangkan suara vokal u dalam suku kata. Sandhangan suku ditulis serangkai dengan bagian akhir
aksara. 4
Sandhangan taling dipakai untuk melambangkan suara vokal é di dalam suatu suku kata. Sandhangan taling ditulis di depan aksara yang akan
digunakan. 5
Sandhangan taling tarung dipakai untuk melambangkan suara vokal o di dalam suatu suku kata. Sandhangan taling tarung ditulis di depan
dan di belakang mengapit aksara. b.
Sandhangan Panyigeg Wanda Pada buku pedoman penulisan aksara Jawa 2002: 24 sandhangan
panyigeg wanda atau sandhangan penanda konsonan mati terdiri atas empat macam,yakni:
Tabel 3. Sandhangan Panyigeg Wanda
Nama Wujud
Swanten
Wingyan h
Layar r
Cecak ng
Pangkon mati