28
mencapai tugas-tugas perkembangan pada periode awal maka tugas-tugas perkembangan pada periode berikutnya dapat diselesaikan dengan baik, tetapi
jika pada periode perkembangan sebelumnya seorang anak tidak dapat menyelesaikan tugasnya maka tugas-tugas perkembangan pada periode
berikutnya akan sulit untuk diselesaikan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia SD
Menurut Elinda
Prayitno 1991:
29-34 faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan anak tingkat Sekolah Dasar adalah sebagai
berikut: a.
Faktor Heriditas Faktor heriditas adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
yang diturunkan melalui gen. Faktor itu adalah bentuk sifat-sifat atau karakteristik yang menentukan batas-batas perkembangan anak walaupun
tidak mutlak. Sifat-sifat yang diturunkan secara heriditas yaitu : 1
potensi intelektual, dan 2
tempramen kepribadian. b.
Faktor Lingkungan Lingkungan menentukan tugas-tugas perkembangan sesuai dengan pola
yang ditentukan oleh hereditas. Lingkungan mempengaruhi potensi-potensi yang diturunkan melalui gen dapat teraktualisasi secara optimal atau tidak.
Lingkungan yang merangsang anak untuk belajar secara optimal dapat mengembangkan seluruh potensi anak. Sebaliknya lingkungan yang tidak
29
merangsang anak untuk belajar secara optimal menyebabkan potensi-potensi yang ada dalam diri anak tetap tersembunyi.
4. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Menurut Rita Eka Izzaty 2013: 115 karakteristik siswa kelas tinggi Sekolah Dasar adalah sebagai berikut.
a. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari.
b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis.
c. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus.
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi
belajarnya di sekolah. e.
Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Pada masa ini anak mampu berfikir logis mengenai objek dan kejadian, meskipun masih terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret, dapat
digambarkan atau pernah dialami. Berdasarkan sifat khas siswa kelas tinggi Sekolah Dasar di atas
penggunaan media kertu gladhen aksara Jawa yang di dalamnya mengandung gambar yang mewakili setiap kata akan memancing rasa ingin tahu dan ingin
belajar siswa, sehingga siswa akan lebih memahami materi pembelajaran yang bersifat abstrak. Media kertu gladhen aksara Jawa dilakukan dalam
bentuk permainan secara berkelompok sehingga akan membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
E. Kajian tentang Media Pembelajaran Kertu Gladhen
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach
30
dan Ely,1971 dalam Azhar Arsyad,2009 :3 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks,
dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana 2008 : 7 media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan
pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaran. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar
kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan
keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan belajar. Dalam penelitian ini media kertu gladhen aksara Jawa digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi aksara
Jawa sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam kegiatan belajar.
31
2. Fungsi dan Manfaat Media
Menurut Azhar Arsyad 2009: 26-27 manfaat praktis dalam penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut: a.
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang
peristiwa-peristiwa di
lingkungan mereka,
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya. Menurut Daryanto 2013 :5-6 secara umum dapat dikatakan media
mempunyai kegunaan, antara lain : a.
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. b.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. c.
Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya. e.
Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.