Perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah Perbedaan Hasil belajar kimia peserta didik yang mengikuti model

69 didik. Kondisi jasmani peserta didik bisa mengalami kelelahan dikarenakan bermain saat istirahat atau kegiatan fisik lainnya. Kondisi peserta didik yang mengalami kelelahan ditandai dengan menguap di dalam kelas, sehingga peserta didik tidak konsentrasi dalam belajar. Faktor-faktor yang dominan mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik adalah faktor psikologis. Hal ini dikarenakan aktivitas belajar melibatkan faktor perhatian, ingatan, dan tanggapan. Aktivitas yang sering muncul dalam kegiatan pembelajaran adalah kegiatan memperhatikan penjelasan materi, kegiatan bertanya, kegiatan menanggapi, kegiatan mengulang materi pelajaran dan kegiatan memecahkan masalah Maradona, 2016. Hambatan yang didapat pendidik pada kelas Jigsaw IV pada pertemuan ketiga peserta didik kelihatan kelelahan dan merasa bosan. Hal ini, dikarenakan jadwal pelajaran kelas Jigsaw IV selalu siang yakni jam 13.00 WIB. Selain itu, kondisi kelas sangat panas dan setiap pergantian jam peserta didik harus pindah kelas rolling class peserta sudah kelelahan sehingga kegiatan diskusi pada pertemuan terakhir peserta didik kurang aktif. Menurut Lestari 2015 peserta didik pada umumnya akan lebih konsentrasi, fokus dan aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada pagi hari. Pagi hari peserta didik masih segar sehingga peserta didik lebih berminat untuk belajar. Belajar pada waktu siang hari, peserta didik sudah banyak yang mengalami kelelahan karena aktivitas di pagi hari. Peserta didik cenderung mengantuk dan kurang berminat untuk belajar, tetapi tidak semua peserta didik yang terpengaruh pada perbedaan waktu belajar. Beberapa peserta didik lebih suka belajar pada waktu siang dan sore hari.

4. Perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah

mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I 70 Hipotesis alternatif kedua adalah ada perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik di SMA Negeri 1 Mertoyudan sebelum dan sesudah mengikuti model pembelajaran kooperatif Jigsaw I. Berdasarkan perhitungan uji-t sama subjek menunjukkan ada perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik di SMA Negeri 1 Mertoyudan sebelum dan sesudah mengikuti model pembelajaran kooperatif Jigsaw I. Aktivitas belajar kimia peserta didik mengalami kenaikan dikarenakan peserta didik merasa tidak mendapat tekanan dari pendidik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara menegangkan. Peserta didik merasa senang dan santai saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, pelajaran pada kelas ini dilakukan pada jam pertama dan kedua, sehingga peserta didik antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan peserta didik belum mengantuk, lelah dan jenuh. Menurut Wardani 2011, secara umum model pembelajaran kooperatif dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan. Peserta didik lebih semangat untuk belajar, sehingga aktivitas belajar peserta didik meningkat.

5. Perbedaan Hasil belajar kimia peserta didik yang mengikuti model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV Hipotesis alternatif yang digunakan adalah ada perbedaan hasil belajar kimia peserta didik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan kooperatif tipe Jigsaw IV. Berdasarkan perhitungan anakova menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Mertoyudan yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV, jika kemampuan awal dikendalikan secara statistik. Rerata hasil belajar kimia peserta didik kelas X MIA 3 meningkat sebesar 4,91667 poin sedangkan untuk kelas X MIA 4 meningkat sebesar 6,97569 poin. Berdasarkan data tersebut hasil belajar 71 kimia peserta didik kelas X MIA 4 lebih tinggi dari pada kelas X MIA 4. Hasil tersebut mendukung hipotesis adanya perbedaan hasil belajar kimia peserta didik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV. Pembelajaran dengan mengunakan model kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, hal ini terbukti dengan hasil belajar peserta didik pada kedua kelas mengalami peningkatan. Pada kegiatan pembelajaran ini peserta didik merasa senang dan tidak tertekan Prastiwi, 2015. Hasil belajar peserta didik pada kedua kelas mengalami peningakatan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran memiliki tanggung jawab untuk membantu peserta didik yang lain untuk memahami materi yang dipelajari. Hal ini sejalan dengan pendapat Lie 2002 pada model kooperatif tipe Jigsaw terdapat lima unsur yang mendukung hasil belajar peserta didik meningkat yakni: a. Saling ketergantungan antara peserta didik yakni peserta didik dalam saatu kelompok saling memotivasi peserta didik yan lain untuk memahami materi pelajaran. b. Tanggung jawab perorangan. Model pembelajaran tipe Jigsaw, peserta didik bertanggung jawab untuk memahami materi yang didapat untuk disampaikan kepeserta didik yang lain. c. Peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan peserta didik yang lain dan tanya dengan pendidik untuk memahami materi yang diberikan. d. Komunikasi antar anggota, peserta didik saling tergantung untuk mendengarkan penyampaian materi yng disampaikan oleh peserta didik yang 72 lain. Proses ini juga meningkatkan kemampuan peserta didik dalam kemampuan mengemumakakan pendapat. e. Evaluasi kerja kelompok agar proses pembelajaran dan hasil kerja antar peserta didik menjadi lebih efektif. Hasil belajar kimia peserta didik kelas Jigsaw IV menunjukkan ada peningkatan yang lebih tinggi dari kelas Jigsaw I. Hal ini, pada Jigsaw IV, terdapat kuis pada kelompok ahli yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang materi yang didiskusikan pada kelompok ahli. Pada kelas Jigsaw IV terdapat kuis pada materi bersama. Kelas Jigsaw IV diakhiri dengan re-teaching, pendidik mengajarkan dan menjelaskan materi yang dianggap sulit oleh peserta didik, sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan lagi pada materi yang diajarkan. Perbedaan pada kelas Jigsaw I adalah peserta didik tidak diuji pemahaman materi pada kelompok ahli sehingga pendidik tidak mengetahui kemampuan peserta didik pada kelompok ahli. Kelas Jigsaw I tidak diakhiri dengan re-teaching. Meskipun hasil belajar kimia peserta didik kelas X MIA 3 yang mengikuti kelas Jigsaw I lebih rendah dari pada kelas X MIA 4 yang mengikuti kelas Jigsaw IV, namun hasil belajar peserta didik kelas X MIA 3 mengalami peningkatan sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Menurut Holliday 2002, re-teaching sangat penting bagi peserta didik yang belum memahami materi pelajaran yan sedang dipelajari. Re-teaching membantu peserta didik untuk meningkat hasil belajar pada kegiatan pembelajaran yan berlangsung, sehingga pada kegiatan pembelajaran yang selanjutnya peserta didik tidak mengalami kesulitan. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak ada perbedaan aktivitas belajar peserta didik yang mengikuti pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV. 2. Ada perbedaan antara aktivitas belajar peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IV. 3. Ada perbedaan antara aktivitas belajar peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. 4. Ada perbedaan hasil belajar kimia peserta didik yang mengikuti pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV, jika kemampuan awal dikendalikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Perlu diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV di SMA Negeri 1 Mertoyudan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar kimia peserta didik. 2. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV sebaiknya dilaksanakan pada jam pelajaran awal.