Pembelajaran Kimia Deskripsi Teori

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Kimia

Pembelajaran memiliki peran sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses maupun lulusan pendidikan. Pembelajaran juga memiliki pengaruh yang menyebabkan kualitas pendidikan menjadi rendah. Artinya pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan pendidik dalam melaksanakan atau mengemas proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan secara baik dan tepat akan memberikan kontribusi sangat dominan bagi peserta didik Muhith, 2007: 1. Pembelajaran yang efektif tidak hanya ditentukan oleh kemampuan atau kualitas pendidik, tetapi juga ditentukan oleh berbagai elemen atau faktor secara stimulan. Efisiensi dan efektivitas mengajar ditentukan oleh kemampuan pendidik dalam melakukan inovasi atau improvisasi dalam pembelajaran untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi mengajar diperlukan kemampuan pendidik dalam mengembangkan berbagai komponen yang ada dalam pembelajaran Muhith, 2007: 32-33 Pembelajaran kimia dapat menggunakan pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan nilai dan hasil belajar peserta didik. Belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari perspektif sosial dan perspetif kognitf. Perspektif sosial artinya setiap peserta didik akan saling membantu dalam belajar agar semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Perspektif kognitif artinya adanya interaksi antar anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi untuk mengolah informasi. Pembelajaran kimia pendidik diiharapkan tidak berperan sebagai satu- 9 satunnya sumber belajar, akan tetapi harus dapat menfasilitasi agar peserta didik belajar secara aktif dalam tim Suyanti, 2010: 99-100. Pembelajaran kimia dapat menggunakan berbagai model yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik dalam kelas. Salah satu model yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah model kooperatif. Kegiatan berlangsung lebih efektif dan meningkatkan kemampuan peserta didik dari berbagai perspektif melalui penerapan model tersebut. Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran akan lebih aktif dan proses pembelajaran bersifat student centered bukan teacher centered.

2. Model Pembelajaran Kooperatif