63 Langkah kesembilan adalah re-teaching. Pendidik mengajarkan dan
membahas materi pelajaran yang sulit berdasarkan penilaian kuis individu. Pendidik juga mengajarkan materi pelajaran yang belum dipahami oleh peserta
didik.
2. Perbedaan Aktivitas belajar kimia peserta didik yang mengikuti model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV Hipotesis alternatif yang digunakan adalah ada perbedaan aktivitas belajar
kimia peserta didik di SMA Negeri 1 Mertoyudan yang mengikuti model pembelajaran kooperatif Jigsaw I dan Jigsaw IV. Berdasarkan perhitungan uji-t
beda subjek menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifkan aktivitas belajar kimia peserta didik yang mengikuti model kooperatif Jigsaw I dan Jigsaw IV
Aktivitas belajar kimia peserta didik antara kelas X MIA 3 dengan kelas X MIA 4 tidak terdapat perbedaan disebabkan beberapa hal diantaranya:
a. Pembelajaran baik dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe
Jigsaw I maupun dengan Jigsaw IV sama-sama peserta didik mencari informasi, mengolah informasi dan mendiskusikan secara berkelompok
sehingga setiap anggota kelompok aktif mencari dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh kelompok Jansoon, 2008.
b. Pendidik dalam model pembelajaran pembelajaraan kooperatif tipe Jigsaw I
maupun dengan Jigsaw IV hanya berperan sebagai fasilitator, peserta didik yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran dapat bertanya kepada
pendidik. Peserta didik akan menjadi aktif bertanya menggali informasi yang belum diketahui kepada peserta didik yang lain ataupun kepada pendidik
Jansoon, 2008. c.
Kedua model tersebut merupakan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran yang membuat peserta didik untuk aktif di dalam kelas. Peserta
64 didik akan bekerjasama untuk meningkatkan pembelajaran dengan berbagai
cara. Peserta didik akan lebih termotivasi jika bekerja dalam kelompok belajar yang tepat dan waktu yang tepat Payri, 2015.
Berdasarkan uji-t beda subjek menunjukkan tidak ada perbedaan, tetapi aktivitas belajar kimia peserta didik kelas X MIA 3 dan kelas X MIA 4
mengalami perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan mengalami perubahan. Aktivitas belajar kimia peserta didik masing-masing kelas mengalami
peningkatan pada setiap pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada grafik aktivitas belajar kimia berdasarkan data observasi aktivitas belajar kimia Gambar 5.
Berdasarkan grafik aktivitas belajar kimia, aktivitas belajar kimia peserta didik mengalami kenaikan pada setiap pertemuan. Hal ini dikarenakan peserta
didik sudah paham tentang model pembelajaran yang dilaksanakan sehingga, peserta didik langsung aktif dalam kegiatan diskusi kelompok asal dan kelompok
ahli. Perbedaan aktivitas belajar peserta didik yang mengikuti kelas Jigsaw I pada
setiap pertemuan dapat dilihat pada Tabel 13 dan Lampiran 16, yang menyatakan bahwa aktivitas belajar kelas Jigsaw IV pada setiap pertemuan tidak ada yang
memiliki kategori kurang atau sangat kurang, bahkan sebagian besar aktivitas belajar peserta didik kategori sangat baik pada setiap pertemuan. Kelas Jigsaw I
masih terdapat peserta didik yang memiliki kategori aktivitas belajar yan kurang, selain itu persentase peserta didik dengan aktivitas belajar yang sangat baik lebih
rendah dari pada kelas Jigsaw IV. Kencenderungan peningkatan aktivitas belajar peserta didik dapat dilihat pada Gambar 6.
65
Gambar 6. Grafik Aktivitas Belajar Kimia Peserta Didik
Berdasarkan Gambar 6, kecenderungan aktivitas belajar peserta didik kelas Jigsaw I mengalami peningkatan aktivitas belajar pada setiap pertemuannya.
Aktivitas belajar kelas Jigsaw I meningkat sangat signifikan pada setiap
pertemuannya. Meningkatnya aktivitas belajar peserta didik di kelas Jigsaw I dikarenakan peserta didik tidak merasa malu dan tertekan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Selain itu, jadwal pelajaran kimia di kelas Jigsaw I dilakukan di pagi hari, sehingga peserta didik masih semangat dan belum
mengalami kelelahan. Aktivitas belajar kelas Jigsaw IV mengalami peningkatan, namun tidak signifikan. Hal ini dikarenakan, kelas Jigsaw IV sudah aktif sejak
awal pertemuan. Selain itu, jadwal kelas Jigsaw IV selalu pada jam siang, sehingga peserta didik sudah mengalami kelelahan dan aktivitas belajar peserta
didik cenderung mengalami peningkatan tetapi sedikit. Peserta didik pada umumnya akan lebih konsentrasi, fokus dan aktif saat
kegiatan pembelajaran berlangsung pada pagi hari. Pagi hari peserta didik masih segar sehingga peserta didik lebih berminat untuk belajar. Belajar pada waktu
siang hari, peserta didik sudah banyak yang mengalami kelelahan karena aktivitas di pagi hari Lestari 2015.
75 76
77 78
79 80
81 82
1 2
3 4
A ktivitas
B e
laj ar
Pertemuan Ke-
aktivitas belajar kimia kelas X MIA 3
aktivitas belajar kimia kelas X MIA 4
66 Kondisi lingkungan kelas juga mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik.
Peserta kelas X MIA 3 terdapat beberapa peserta didik yang sangat aktif sehingga dapat mempengaruhi peserta didik yang kurang aktif, tetapi masih terdapat
beberapa peserta didik yang kurang aktif meskipun sudah diajak aktif oleh peserta didik yan lain. Kelas X MIA 4, sebagian besar peserta didik sangat aktif sehingga
peserta didik yang kurang aktif akan berusaha ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Sukmadinata 2003, karakteristik peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran berbeda-beda meliputi kecerdasan, bakat, sikap, minat dan
keterampilan. Keberagaman karakteristik individu juga dipengaruhi oleh faktor bawaan dari keturunan. Faktor pengalaman karena pengaruh lingkungan.
Lingkungan dan suasana kelas pada saat kegiatan pembelajaran mempangaruhi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Aktivitas belajar kimia peserta didik kelas X MIA 4 lebih besar dari pada kelas X MIA 3 pada pertemuan pertama. Hal ini dikarenakan dari tujuh belas
indikator aktivitas belajar kimia, kelas X MIA 4 memiliki skor lebih besar pada dua belas indikator sedangkan kelas X MIA 3 memiliki skor lebih besar hanya
pada lima indikator. Indikator aktivitas belajar kimia yang paling rendah kelas X MIA 3 dibandingkan dengan kelas X MIA 4 adalah indikator menuliskan materi
yang akan dijelaskan. Kemampuan menulis kelas X MIA 3 sebesar 71 dan kelas X MIA 4 sebesar 124. Pada pertemuan pertama, kemampuan membaca materi
pelajaran merupakan indikator aktivitas belajar kimia yang paling rendah pada kedua kelas.
Pertemuan kedua, aktivitas belajar kimia kelas X MIA 3 dan X MIA 4 tidak memiliki perbedaan yang sangat besar. Meskipun perbedaan aktivitas belajar
67 kimia peserta didik hanya sedikit, namun kemampuan menuliskan materi yang
akan dijelaskan kelas X MIA 3 mengalami peningkatan dari pada kelas X MIA 4. Kelas X MIA 3 memiliki skor sebanyak 90 dan kelas X MIA 4 turun menjadi
72. Pada pertemuan kedua, kemampuan membaca materi pelajaran merupakan indikator aktivitas belajar kimia yang paling rendah.
Pertemuan ketiga, aktivitas belajar kimia kelas X MIA 3 dan X MIA 4 tidak memiliki perbedaan yang sangat besar. Aktivitas belajar kimia kelas X MIA 3
lebih besar dari pada kelas X MIA 4. Hal ini dikarenakan, kemampuan bertukar pendapat dan kepercayaan diri dalam memberikan penjelasan kepada anggota
kelompok peserta didik kelas X MIA 3 mengalami peningkatan yang signifikan sedangkan kelas X MIA 4 mengalami peningkatan namun tidak signifikan. Hal ini
dikarenakan kelas X MIA 4 mengalami kesulitan dalam materi tata nama senyawa, sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam kemampuan lisan
kemampuan bertukar pendapat dan kepercayaan diri dalam memberikan penjelasan kepada anggota kelompok. Aktivitas belajar kimia peserta didik yang
paling rendah dari setiap pertemuan adalah kemampuan peserta didik membaca materi pelajaran. Peserta didik akan membaca materi pelajaran ketika disuruh oleh
pendidik atau hanya saat mengerjakan LKPD. Tidak semua peserta didik mau untuk membaca sebelum kegaiatan pembelajaran meskipun sudah ditegur oleh
pendidik.
3. Perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah