Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu data kemampuan awal peserta didik, data hasil belajar peserta didik, dan data aktivitas belajar kimia peserta didik. 1. Data Hasil Belajar Kimia Data kemampuan awal yang digunakan merupakan nilai ulangan materi elektrolit dan nonelektrolit. Ringkasan data kemampuan awal dan hasil belajar kimia peserta didik dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Data Kemampuan awal dan Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Aspek Kelas X MIA 3Jigsaw I X MIA 4 Jigsaw IV X 1 Y 1 X 2 Y 2 Jumlah Peserta didik 36 36 36 36 Nilai tertinggi 84 80 84 82,38 Nilai terendah 47 58,75 32 51,63 Rata-rata 63,11 68,03 64,12 71,14 Keterangan : X = kemampuan awal Y = hasil belajar kimia Berdasarkan Tabel 6, nilai rata-rata kemampuan awal peserta didik antara kelas X MIA 3 dan kelas X MIA 4 mirip. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan mirip. Data kemampuan awal peserta didik dan hasil belajar kimia peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 8. 2. Data Aktivitas Belajar Kimia Peserta Didik Data aktivitas belajar kimia peserta didik diperoleh dari angket aktivitas belajar yang diberikan sebelum dan sesudah kelas diberi perilakuan. Data aktivitas 50 belajar kimia peserta didik juga diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar kimia selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Ringkasan data aktivitas belajar kimia peserta didik data dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Data Aktivitas Belajar Kimia Peserta Didik Sumber Kelas Rerata nilai aktivitas belajar kimia Angket X MIA 3 Jigsaw I Awal 73,64 Akhir 79,78 X MIA 4 Jigsaw IV Awal 73,74 Akhir 80,60 Lembar observasi X MIA 3 Jigsaw I Pertemuan I 75,72 Pertemuan II 78,89 Pertemuan III 81,50 X MIA 4 Jigsaw IV Pertemuan I 78,50 Pertemuan II 79,12 Pertemuan III 81,37 Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat bahwa nilai aktivitas belajar awal peserta didik berdasarkan data dari angket aktivitas belajar kimia antara kelas X MIA 3 dengan kelas X MIA 4 tidak terpaut jauh. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut memiliki aktivitas belajar kimia yang mirip sebelum diberikan perlakuan. Data aktivitas belajar kimia aktivitas belajar kimia peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 9 dan Lampiran 10. 3. Uji Validitas Instrumen Hasil validitas soal hasil belajar kimia peserta didik sebanyak 50 butir soal yang diujikan pada 65 peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Mertoyudan diperoleh 40 soal valid. Ringkasan hasil validasi butir soal hasil belajar kimia terdapat pada Lampiran 11. 4. Uji Reliabilitas Instrumen Nilai relibialitas butir soal hasil belajar kimia sebesar 0,89365 berdasarkan perhitungan menggunakan rumus KR-20 . Hasil perhitungan tersebut menunjukan 51 bahwa instrumen untuk soal hasil belajar kimia termasuk memiliki reliabilitas tinggi. 5. Uji Prasyarat Hipotesis a. Uji Normalitas Hasil perhitungan normalitas dengan menggunakan program SPSS Edisi 21 disajikan dalam Tabel 8 dan Tabel 9. Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Data Kelas P Sebaran Kemampuan awal peserta didik X MIA 3 0,079 Normal X MIA 4 0,428 Normal Pengetahuan Akhir peserta didik X MIA 3 0,129 Normal X MIA 4 0,498 Normal Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Terhadap Aktivitas Belajar Peserta Didik Data Kelas P Sebaran Aktivitas belajar awal peserta didik X MIA 3 0,990 Normal X MIA 4 0,228 Normal Aktivitas belajar Akhir peserta didik X MIA 3 0,194 Normal X MIA 4 0,693 Normal Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat normal karena memenuhi syarat yaitu p0,05. Berdasarkan perhitungan normalitas, maka data kemampuan awal, data aktivitas belajar, data pengetahuan akhir, dan data aktivitas belajar akhir peserta didik telah memenuhi syarat normal. Hasil uji normalitas terdapat pada Lampiran 12. b. Uji Homogenitas Hasil perhitungan homogenitas dengan menggunakan program SPSS Edisi 21 disajikan dalam Tabel 10. Berdasarkan perhitungan homogenitas, data kemampuan awal, pengetahuan akhir, aktivitas belajar awal, aktivitas belajar akhir peserta didik telah memenuhi syarat homogen karena telah memenuhi syarat 52 p0,05 dan f hitung f Tabel . Ringkasan hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Ringkasan Uji Homogenitas Keterangan p f hitung f tabel df Status Kemampuan awal peserta didik 0,231 1,459 3,978 70 Homogen Pengetahuan akhir peserta didik 0,515 0,427 3,978 70 Homogen Aktivitas belajar awal peserta didik 0,512 0,435 3,978 70 Homogen Aktivitas belajar akhir peserta didik 0,235 1,436 3,978 70 Homogen c. Uji korelasi Uji korelasi pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson. Berdasarkan uji korelasi antara kemampuan awal dengan hasil belajar menghasilkan nilai signifikan p 0,03 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemampuan awal dengan hasil belajar. Semakin tinggi kemampuan awal maka semakin tinggi hasil belajar peserta didik, maka kemampuan awal peserta didik perlu dikendalikan. Berdasarkan uji korelasi antara kemampuan awal dengan aktivitas belajar menghasilkan nilai signifikan p 0,498 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemampuan awal dengan aktivitas belajar, sehingga dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate anakova buka multivariate mankova. Perhitungan uji korelasi dapat dilihat pada Lampiran 13. d. Uji interaksi Berdasarkan analisis univariate terhadap data kemampuan awal dan hasil belajar peserta didik menunjukkan nilai signifikan p 0,758 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara kemampuan awal dan perlakuan yang diberikan 53 yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Perhitungan uji interaksi terdapat pada Lampiran 14. 6. Uji Hipotesis a. Uji-t beda subjek Uji-t beda subjek digunakan untuk mengetahui dua sampel yang tidak berhubungan dengan satu faktor dua sampel. Faktor yang diamati adalah aktivitas belajar kimia peserta didik. uji-t beda subjek menggunakan selisih antara skor aktivitas awal belajar kimia dan skor aktivitas akhir belajar kimia pada kelas X MIA 3 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I maupun kelas X MIA 4 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IV. Hasil uji-t beda subjek menghasilkan nilai p= 0,696, t hitung = 0,392, t tabel = 1,994 dan df= 70. Berdasarkan harga p dan t hitung dari data aktivitas belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV dapat diketahui bahwa nilai p0,05 dan t hitung t tabel sehingga hipotesis H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV. Perhitungan uji-t beda subjek aktivitas belajar kimia peserta didik kelas X MIA 3 dan X MIA 4 dapat dilihat pada Lampiran 15. b. Uji-t sama subjek Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan satu sampel dengan pengamatan dua kali. Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran kimia pada kelas X MIA 3 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan kelas X MIA 4 dengan 54 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IV. Ringkasan hasil uji- t sama subjek terdapat pada Tabel 11. Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji-t Sama Subjek Data p t hitung t tabel df Keterangan Aktivitas belajar peserta didik kelas X MIA 3 0,000 4,232 2,0315 35 Ada perbedaan Aktivitas belajar peserta didik kelas X MIA 4 0,000 6,729 2,0315 35 Ada perbedaan Berdasarkan harga p, t hitung dan t tabel dari data aktivitas belajar kimia peserta didik kelas X MIA 3 sebelum dan sesudah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dapat diketahui bahwa p0,05 dan t hitung t tabel dimana t hitung = 4,232 dan t tabel =2,0315, sehingga hipotesis H ditolak. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik Kelas X MIA 3 sebelum dan sesudah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Perhitungan uji-t sama subjek aktivitas belajar kimia peserta didik kelas X MIA 3 dapat dilihat pada Lampiran 16. Berdasarkan harga p, t hitung dan t tabel dari data aktivitas belajar kimia peserta didik kelas X MIA 4 sebelum dan sesudah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IV dapat diketahui bahwa p0,05 dan t hitung t tabel dimana t hitung = 6,729dan t tabel =2,0315, sehingga hipotesis H ditolak. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan aktivitas belajar kimia peserta didik Kelas X MIA 4 sebelum dan sesudah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IV. Perhitungan uji-t sama subjek aktivitas belajar kimia peserta didik kelas X MIA 4 dapat dilihat pada Lampiran 17. c. Uji anakova Analisis ini digunakan untuk meguji ada tidaknya perbedaan rerata suatu variabel terkait antara dua kelompok dengan mengendalikan kovariabelnya yang 55 berupa nilai kemampuan awal peserta didik. Hipotesis nolnya H adalah tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia peserta didik antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV. Hasil uji Anakova menghasilkan nilai p= 0.046, f hitung = 4.146, f tabel = 3.974 dan df= 1:72. Nilai f hitung f tabel dimana f hitung = 4,146 dan f tabel = 3,974 serta nilai p0,05, sehingga H ditolak. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar peserta didik yang mengikuti model pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV. Hasil uji anakova dapat dilihat pada Lampiran 19. 7. Deskripsi Skor Aktivitas Belajar Kimia Peserta Didik Data kuantitatif yang diperoleh dari lembar aktivitas belajar kimia peserta didik teridir dari 17 butir pernyataan yang terdiri dari 6 aspek aktivitas belajar kimia dan 17 indikator aktivitas belajar kimia peserta didik. lembar observasi diisi berdasarkan skala Likert, maka dapat diketahui skor tertinggi ideal adalah 85, skor terendah ideal adalah 17, rata-rata ideal sebesar 51 dan simpangan baku ideal sebesar 11.33. Skor tersebut dikonversikan ke dalam pengkategorian skor aktivitas belajar kimia peserta didik sehingga diperoleh interval skor yang dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Interval Skor Aktivitas Belajar Peserta Didik No. Interval Skor Kategori 1. X 71,394 SB Sangat Baik 2. 57,798 X ≤ 71,394 B Baik 3 44,202 X ≤ 57,798 C Cukup 4. 30,606 X ≤ 44,202 K Kurang 5. X ≤ 30,606 SK Sangat Kurang 56 Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 19, kategori aktivitas belajar kimia pada kelas Jigsaw I dan kelas Jigsaw IV dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Kategori Aktivitas Belajar Kimia Peserta Didik Kategori Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw I Kelas Jigsaw IV Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Σ Σ Σ Σ Σ Σ SB 29 81 29 81 32 89 30 84 35 97 33 92 B 3 8 6 16 3 8 6 16 1 3 3 8 C 4 1 K 1 3 1 3 SK

B. Pembahasan