9
satunnya sumber belajar, akan tetapi harus dapat menfasilitasi agar peserta didik belajar secara aktif dalam tim Suyanti, 2010: 99-100.
Pembelajaran kimia dapat menggunakan berbagai model yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik dalam kelas. Salah
satu model yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah model kooperatif. Kegiatan berlangsung lebih efektif dan meningkatkan kemampuan
peserta didik dari berbagai perspektif melalui penerapan model tersebut. Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran akan lebih aktif dan proses pembelajaran
bersifat student centered bukan teacher centered.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Payri, 2015. Model pembelajaran merupakan landasan dalam
kegiatan pembelajaran yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya dalam kelas. Model pembelajaran digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas dan aktivitas belajar mengajar. Melalui model pembelajaran peserta didik dibantu oleh pendidik
untuk mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekspresikan ide Suprijono, 2009: 45-46.
Pembelajaran kooperatif disebut juga kelompok belajar, merupakan istilah generik bagi bermacam prosedur inruksional yang melibatkan kelompok kecil
yang interaktif. Peserta didik bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas akademik dalam suatu kelompok kecil untuk saling membantu dan belajar
bersama dalam kelompok mereka serta dengan kelompok yag lain. Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif, para peserta didik saling berbagi, bertukar pikiran
10
tentang berbagai hal Warsono dan Hariyanto, 2012: 161. Tujuan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pengetahuan, konsep, kemampuan dan
pemahaman peserta didik Slavin, 2005: 33. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil
belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima perbedaan, dan pengembangan keterampilan sosial. Model pembelajaran kooperatif menuntut
kerjasama dan interdepensi peserta didik dalam struktur tugas agar hasil belajar dapat tercapai. Aksentuasi model pembelajaran kooperatif adalah interaksi
kelompok. Interaksi kelompok dalam kegiatan pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan keterampilan sosial. Komponen keterampilan sosial adalah
kecakapan berkomunkasi, kecakapan bekerja kooperatif dan solidaritas Suprijono, 2009: 61-62.
Pelaksanaann pembelajaran kooperatif harus diperhatikan beberapa langkah agar implementasi pembelajaran kooperatif dapat berlangsung, antara
lain: a.
Pengaturan tempat yang mendukung terbentuknya kelompok yang heterogen, selain itu juga memperhatikan gender, rassuku, dan yang paling penting
adalah heterogen dalam kecakapan peserta didik harus beragam dalam setiap kelompok.
b. Setiap peserta didik mengetahui manfaat dari pembelajaran kooperatif.
c. Setiap peserta didik memiliki tugas masing-masing dalam kelompok dan
bertanggungjawab secara mandiri terhadap tugasnya. d.
Tugas dalam kelompok dibagi secara adil oleh semua anggota kelompok Warsono dan Hariyanto, 2012: 162.
11
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang terdiri dari beberapa peserta didik dalam kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang
berbeda. Anggota kelompok dalam model ini harus heterogen, memiliki kecerdasan yang berbeda, memilik tanggung jawab yang berbeda antar anggota
kelompok, namun setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk membantu peserta didik yang lain agar memahami materi pelajaran yang sedang
didiskusikan. Pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini, peserta didik dibagi menjadi
dua kelompok yakni kelompok asal dan kelompok ahli. Anggota kelompok pada setiap pertemuan berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa
toleransi dan menerima perbedaan. Model pembelajaran kooperatif juga mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. dalam kegiatan pembelajaran peserta
didik memiliki memiliki tanggungjawab untuk bertukar informasi dan berdiskusi untuk memecahkan suatu permasalahan, sehingga semua anggota kelompok
memahami pemecahan permasalahan yang sedang didiskusikan.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw