73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tidak ada perbedaan aktivitas belajar peserta didik yang mengikuti
pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV.
2. Ada perbedaan antara aktivitas belajar peserta didik sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IV.
3. Ada perbedaan antara aktivitas belajar peserta didik sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
4. Ada perbedaan hasil belajar kimia peserta didik yang mengikuti pembelajaran
kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV, jika kemampuan awal dikendalikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Perlu diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV
di SMA Negeri 1 Mertoyudan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar kimia peserta didik.
2. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV
sebaiknya dilaksanakan pada jam pelajaran awal.
74 3.
Sekolah diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran.
4. Peserta didik hendaknya memanfaatkan waktu dengan baik pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. 5.
Pendidik diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan Jigsaw IV pada permasalahan yang berbeda.
75
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2012 Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi kedua. Jakarta: Bumi Aksara
Brady, J. E. 1999. Kimia universitas asas dan struktur edisi kelima jilid satu. Jakarta: Binarupa Aksara.
Djamarah, S.B. 2010. Pendidik dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hamalik, O.2009. Proses belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Hasibuan, A. A., Syah, D. Supardi. 2009. Pengantar statitik pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press. Hidayahtun, I. N. 2011. Perbandingan keefektifan antara metode pembelajaran
Jigsaw dan Syndicate group terhadap motivasi, aktivitas dan prestasi belajar kimia peserta didik kelas X Semester 2 SMA Negeri 3 Bantul
tahun ajaran 20102011. Skripsi sarjana, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Holliday, D. C. 2002. Jigsaw IV: Using studentteacher concerns to improve Jigsaw III. Lanham, MD: University Press of America.
Jansoon, N., Somsook, S., Coll, R.K. 2008. Thai undergraduate chemistry practical learning experiences using the Jigsaw IV method. Journal of
Science and Mathematics Education in Southeast Asia, 312, 178- 200.
Junior, T. U. G. 2013. Application of accelereted learning in teaching enviromental control system in Qassim University. International
Journal of Education and Learning, 22, 27-38. Lestari, Indah. 2015. Pengaruh waktu belajar dan minat belajar terhadap hasil
belajar matematika. Jurnal Formatif, 32, 115-125. Lie, Anita. 2002. Cooperative learning mempraktikkan cooperative learning di
ruang kelas. Jakarta: Grasindo. Maonde, F., et al
. 2015. The discrepancy of students’ mathematic achievement through cooperative learning model, and the ability in mastering
languages and science. International Journal of Education and Research, 31, 141-158.
Maradona. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa kelas IV B SD. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 17, 1.619-
1.628 Minyaningrum, M. D. 2011. Perbandingan keefektifan antara metode
pembelajaran Jigsaw dan Syndicate group terhadap motivasi, aktivitas dan prestasi belajar kimia peserta didik kelas X SMA Negeri
76 2 Cilacap tahun ajaran 20102011. Skripsi sarjana, tidak diterbitkan,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Muhith, S. 2007. Pembelajaran kontekstual. Semarang: Ra Sail Media Gruop.
Mulyanti, S. 2015. Kimia dasar jilid 1. Bandung: Alfabeta. Mutmainah. 2015. Perbedaan pembelajaran menggunakan model kooperatif
tipe Jigsaw berbasis scientific approach dan model direct intruction pada materi laju reaksi terhadapa motivasi dan prestasi belajar kimia
peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Prambanan Sleman tahun Ajaran 20142015 Skripsi sarjana, tidak diterbitkan, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Nisfiannoor, M. 2009. Pendekatan statistika modern untuk ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Oselumese, B. I., Omoike, D., Andrew, O. 2016. Environmental influence on students’ academic performance in secondary school. International
Journal of Fundamental Psychology and Social Science, 61, 10-14.
Payri, D. 2015. Cooperative Learning: School education. International journal of scientific research, 4, 66-70.
Petrucci, et al. 2008. Kimia dasar prinsip-prinsip dan aplikasi moderen edisi kesembilan jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Prastiwi, M. N. B., 2015. Efektivitas penerapan metode Jigsaw pada pembelajaran topik Sel Elektrokimia ditinjau dari aspek prestasi
belajar kimia dan sikap ilmiah peserta didik kelas XII IPA SMA Negeri 2 Bantul tahun ajaran 20142015. Skripsi sarjana, tidak
diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Purwanto, N. 2013. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sadirman AM. 1996. Interaksi dan motivai belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saefuddin, A. Berdiati, I. 2014. Pembelajaran efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sastrohamidjojo, H. 2010. Kimia dasar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sarwono, J. 2009. Statistik itu mudah panduan lengkap untuk belajar komputasi statistik menggunakan spps 16. Yogyakarta: Andi.
Setiyawan, A. Arifin, Z. 2012. Pengembangan pembelajaran aktif dengan ICT. Yogyakarta: PT Skripta Media Creative.
Shoimin, A. 2016. 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
77 Slavin, R. E. 2010. Cooperative learning teori, riset, dan praktik. Bandung:
Nusa Media. Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMAMA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sudjana, N. 2010. Dasar –dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo. Sugiyono. 2015. Statistik nonparametris untuk penlitian. Bandung: Alfabeta.
Suharjo, B. 2008. Analisis regresi terapan dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukmadinata, N. S. 2003. Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprijono, A. 2011. Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Suryabrata, S. 2012. Metodologi penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Suyanti, S. B. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Timayi, J. M., Bolaji, C., and Kajuru, Y. K. N. 2015. Effects of Jigsaw IV
Cooperative Learning Strategy J4CLS on academic performance of secondary school students in geometry. International Journal of
Mathematics Trends and Technology, 281, 12-18.
Trihendra, C. 2013. Langkah-langkah mudah menguasai SPSS 21. Yogyakarta: Andi
Turkmen, H. Buyukaltay, D. 2015. Which one is better? Jigsaw II versus Jigsaw IV on the subject of the building blocks of matter and atom.
Journal of Education iin Science, Environment and Health, 1, 87-94. Wardani, G. A., 2011. Efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TSTS terhadap aktivitas belajar dan prestasi belajar kimia peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Seyegan tahun ajaran
20102011. Skripsi sarjana, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Warsono Hariyanto. 2012. Pembelajaran aktif teori dan asesmen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
Widyoko, E. P. 2014. Evaluasi program pembelajaran: Panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widhiarso, W. 2010. Aplikasi Analisis Kovarian dalam Psikologi Eksperimen. Manuskrip
tidak dipublikasikan.
Fakultas Psikologi
UGM, Yogyakarta
78
LAMPIRAN
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Jigsaw I Pertemuan 1
A. Identitas