Teknik analisis data METODE PENELITIAN

40 Teknik observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi aktivitas belajar peserta didik pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan oleh observer yaitu mahasiswa Jurusan Kimia UNY dan UNNES yang bernama Herfina Prasetyaning Dewi, Zamuruda Silmi, Rahayu Septiana dan Aulia Parahita. d. Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan peserta didik yang berupa nilai ujian materi elektrolit dan nonelektrolit. Data yang diperoleh berupa data nilai mentah dalam bentuk Ms. Ecxel.

F. Teknik analisis data

Penelitian ini menggunakan analisis yaitu anakova, uji t sama subjek dan uji t beda subjek. Sebelum dilakukan analisis data, dilakukan uji persyaratan hipotesis. 1. Uji persyaratan a. Uji Homonegitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang sama atau tidak Arikunto, 2012: 414. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadapap data kemampuan awal, hasil belajar, aktivitas belajar awal dan aktivitas belajar akhir. Langkah-langkah uji homogenitas melalui SPSS Edisi 21 yaitu : 1 Membuka program SPSS edisi 21. 2 Klik Variabel View, selanjutnya pada bagian Name tulis X dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada label tulis data yang ingin dianalisis kemampuan awal peserta didikhasil belajar peserta didikaktivitas awal peserta didikaktivitas akhir peserta didik dan tulis nama kelas berupa kode 1 untuk kelas X MI3 dan 2 untuk kelas X MIA 4. 41 3 Klik Data View dan memasukkan data yang ingin dianalisis kemampuan awal peserta didikhasil belajar peserta didikaktivitas awal peserta didikaktivitas akhir peserta didik pada kolom X dan nama kelas pada kolom Y. 4 Klik Analyze Descriptives Statistics Explore. 5 Memilih X sebagai Dependent List dan Y sebagai Factor List. 6 Klik tombol Plots. 7 Pilih Levene Test untuk Unstransormed. 8 Klik Continue Ok Nisfiannoor, 2009: 88. Data berasal dari populasi yang homogen jika nilai signifikan p 0,05 Nisfianoor, : 103 Pada program SPSS Edisi 21 dapat dilihat pada Tabel Based on Mean jika diperoleh lebih besar dari 0,05 maka data yang dianalisis homogen. b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dari data penelitian terdistribusi normal atau tidak Hasibuan, Syah, dan Supardi, 2009: 67. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadapap data kemampuan awal, hasil belajar, aktivitas belajar awal dan aktivitas belajar akhir. Langkah-langkah uji normalitas melalui SPSS Edisi 21 yaitu : 1 Membuka program SPSS edisi 21. 2 Klik Variabel View, selanjutnya pada bagian Name tulis X dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada label tulis data yang ingin dianalisis kemampuan awal peserta didikhasil belajar peserta didikaktivitas awal peserta didikaktivitas akhir peserta didik dan tulis nama kelas berupa kode 1 untuk kelas X MIA 3 dan 2 untuk kelas X MIA 4. 42 3 Klik Data View dan memasukkan data yang ingin dianalisis kemampuan awal peserta didikhasil belajar peserta didikaktivitas awal peserta didikaktivitas akhir peserta didik pada kolom X dan nama kelas pada kolom Y. 4 Klik Analyze Descriptives Statistics Explore. 5 Memilih X sebagai Dependent List dan Y sebagai Factor List. 6 Klik tombol Plots. 7 Pilih Normality Test With Plots. 8 Klik Continue Ok. Data berasal dari populasi yang homogen jika nilai signifikan p 0,05 Nisfiannoor, 2009: 103 Pada program SPSS Edisi 21 dapat dilihat pada Tabel Test of Normality pada kolom Shapiro-Wilk jika nilai signifikan diperoleh lebih besar dari 0,05 maka data yang dianalisis normal. c. Uji Korelasi Pearson Uji korelasi digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel. Koefisein korelasi positif jika tinggi rendahnya setiap skor pada suatu variabel akan diikuti secara konsisten oleh variabel yang lain. Koefisien korelasi rendah negatif jika tinggi rendahnya setiapa skor tidak diikuti oleh variabel yang lain. Pada penelitian ini uji korelasi dilakukan terhadap data kemampuan awal yang dikorelasikan dengan hasil belajar dan aktivitas belajar menggunakan program SPSS 21. Menurut Nissfianoor 2009 langkah-langkah uji korelasi Pearson adalah sebagai berikut: 1 Masukkan data kemampuan awal dan hasil belajar peserta didik pada Data View. 43 2 Klik Analyze Correlate Bivariate 3 Data kemampuan awal dan hasil belajar peserta didik dipindahkan ke kotak Variables 4 Klik Correlation Coefficients klik Pearson. 5 Klik Options Statistics means and standard deviations. 6 Klik Continue Ok. 7 Lakukan langkah 1 sampai 6 untuk mengetahui hubungan antara kemampuan awal peserta didik dengan aktivitas belajar. d. Uji interaksi antara covariate dengan fixed factor Uji anakova mensyaratkan agar tidak ada interaksi antara kemampuan awal dengan perlakuan yang diberikan. Menurut Trihendradi 2013 langkah-langkah uji interaksi dengan menggunakan program SPSS 21 adalah sebagai berikut: 1 Masukkan data kemampuan awal, hasil belajar, aktivitas belajar peserta didik dan identitas kelas pada Data View. 2 Klik Analyze General Linear Model Univariate. 3 Masukkan data kemampuan awal ke dalam covariate, hasil belajar dan aktivitas belajar ke dalam depedent value dan identitas kelas 1= kelas Jigsaw I dan 2 = kelas Jigsaw IV ke dalam fixed factor. 4 Klik Models Custom 5 Aktifkan variabel identitas kelas dan pindahkan ke kolom model. 6 Pada Built Terms, pilih interaction. 7 Klik Continue Options Estimates of effect size Continue. 8 Klik Ok. Hasil analisis menunjukkan tidak ada interaksi antara covariate dengan fixed factor jika taraf signifikan 0,05. 44 2. Uji Hipotesis a. Uji t beda subjek Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keadaan satu faktor dengan dua sampel. Uji terhadap gain skor, yaitu selisih antara skor aktivitas awal dan skor aktivitas akhir, baik untuk kelas Jigsaw I maupun kelas Jigsaw IV. Hipotesis nolnya H adalah tidak ada perbedaan aktivitas belajar peserta didik antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IV dan Jigsaw I. Langkah-langkah uji t beda subjek menggunakan program SPSS Edisi 21 adalah: 1 Membuka program SPSS edisi 21. 2 Klik Variabel View, selanjutnya pada bagian Name tulis X dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada label tulis data gain skor aktivitas belajar kimia peserta didik dan nama kelas kode angka 1 untuk kelas X MI3 dan kode angka 2 untuk kelas X MIA 4. 3 Klik Data View dan memasukkan data yang ingin dianalisis data gain skor aktivitas belajar kimia peserta didik pada kolom X dan nama kelas kode angka 1 untuk kelas X MI3 dan kode angka 2 untuk kelas X MIA 4 pada kolom Y. 4 Klik Analyze Compare Means t-test independent samples. 5 Memasukan gain Skor pada Test Variabels dan nama kelas pada Grouping Variabels. 6 Klik Define Groups, group 1 ditulis angka 1 dan group 2 ditulis angka 2, kemudian Continue Suharjo, 2008: 11-13. 45 Pada tabel Independent Samples Test, jika nilai sig2-tailed lebih kecil dari pada 0,05 maka ada perbedaan pada data penelitian atau H ditolak Suharjo, 2008: 14. b. Uji t sama subjek Analisis ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu kelompok. Data yang digunakan dapat berupa data dari sampel yang sama tetapi pengujian dilakukan dua kali dalam waktu yang berbeda atau menggunakan interval waktu tertentu Sarwono, 2009: 134. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data aktivitas belajar peserta didik sebelum dan sesudah proses pembelajaran kimia pada kelas X MIA 3 dan X MIA 4. Hipotesis nol adalah tidak ada perbedaan aktivitas belajar peserta didik sebelum dan sesudah proses pembelajaran baik kelas Jigsaw I maupun kelas Jigsaw IV. Langkah-langkah uji t sama subjek menggunakan program SPSS Edisi 21 adalah: 1 Membuka program SPSS edisi 21. 2 Klik Variabel View, selanjutnya pada bagian Name tulis sebelum dan sesudah, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada label tulis data aktivitas awal belajar kimia peserta didik dan data aktivitas akhir belajar kimia peserta didik. 3 Klik Data View dan memasukkan data yang ingin dianalisis data aktivitas awal belajar kimia peserta didik pada kolom sebelum dan data aktivitas akhir belajar kimia peserta didik pada kolom sesudah. 4 Klik Analyze Compare Means Paired Samples T-Test. 5 Klik Variabel yang akan dianalisis pada kolom Test Variabels. 6 Klik Options, menggunakan tingkat kepercayaan 95. 7 Klik Continue Ok Suharjo, 2008: 17-19. 46 Pada tabel Paired Smples Correlations, jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil dari 0,05 Sig.0,05 maka ada perbedaan aktivitas belajar peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan pembelajaran Suharjo, 2008: 20. c. Uji Anakova Uji anakova satu jalur ini digunakan untuk menguji efektivitas perlakuan yang diberikan. Hipotesis nolnya H adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kimia peserta didik antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Jigsaw IV dan Jigsaw I. Hipotesis nol diuji dengan menggunakan analisis anakova menggunakan program SPSS Edisi 21. Langkah-langkah analisis anakova menggunakan program SPSS Edisi 21 sebagai berikut: 1 Membuka program SPSS edisi 21. 2 Klik Variabel View, selanjutnya pada bagian Name tulis X, Y, dan Z. Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada label tulis kemampuan awal peserta didik, hasil belajar peserta didik dan kelas kode angka 1 untuk kelas X MI3 dan kode angka 2 untuk kelas X MIA 4. 3 Klik Data View dan memasukkan data yang ingin dianalisis data kemampuan awal peserta didik pada kolom X, data hasil belajar peserta didik pada kolom Y, dan nama kelas kode angka 1 untuk kelas X MI3 dan kode angka 2 untuk kelas X MIA 4 pada kolom Z. 4 Klik Analyze General Linear Model Univariate. 5 Masukkan data kemampuan awal peserta didik X pada Tabel Covariates, data hasil belajar kimia peserta didik Y pada Tabel Variabel Dependen, dan data kelas Z pada Tabel Fixed Factors. 6 Kemudian klik Ok Widhiarso, 2010: 2-3. 47 Harga F dibandingkan dengan F Tabel pada taraf signifikan 5 . Apabila harga F F, maka ada perbedaan data, atau jika p hitung 0,05 maka H ditolak, berarti ada perbedaan yang signifikan. 3. Deskripsi Data Aktivitas Belajar Kimia Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran data hasil penelitian. Data aktivitas belajar kimia peserta didik diperoleh dari angket dan lembar observasi. Data aktivitas belajar kimia peserta didik digunakan untuk analisis uji-t sama subjek dan beda subjek. Data aktivitas belajar kimia yang berasal dari lembar observasi berupa data kuantitatif kemudian akan dideskripsikan menggunakan pengkategorian yang dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Pengkategorian Skor Aktivitas Belajar Kimia No. Rumus Kategori 1. X � ̅ i + 1,8 Sb i SB Sangat Baik 2. � ̅ i + 0,6 Sb i X ≤ � ̅ i + 1,8 Sb i B Baik 3. � ̅ i - 0,6 Sb i X ≤ � ̅ i + 0,6 Sb i C Cukup 4. � ̅ i - 1,8 Sb i X ≤ � ̅ i - 0,6 Sb i K Kurang 5 X ≤ � ̅ i – 1,8 Sb i SK Sangat Kurang Keterangan: � ̅ i = rata-rata ideal = skor maksimal ideal + skor minimal ideal Sb i = simpangan baku ideal skor maksimal ideal – skor minimal ideal X = skor empiris Widoyoko, 2009: 238. 48 Secara garis besar, langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram alur penelitian Kelas X MIA SMA Negeri 1 Mertoyudan Kelas Sampel Kelas X MIA 3 Kelas X MIA 4 Data kemampuan awal Data kemampuan awal Data aktivitas belajar Data aktivitas belajar Jigsaw I Jigsaw IV Data hasil belajar dan aktivitas belajar Analisis data kesimpulan 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN